12-Takut

149 114 38
                                        

Hai, udah lama nih gak update, maaf ya haha😅

100 votes dan 250 komen untuk next chapter, bisaaa kan?

Kalau bisa menuhin target dalam 3 hari (100 votes+250 komen), aku langsung publish next chapter. Tapi kalau gak bisa, aku update minggu depan. Gimana, sepakat?

BAB INI MEMUAT KONTEN KEKERASAN. BAGI PEMBACA YANG MASIH DI BAWAH UMUR ATAU TIDAK NYAMAN DENGAN KONTEN TERSEBUT, MOHON KEBIJAKSANAANNYA DALAM MEMBACA.

 BAGI PEMBACA YANG MASIH DI BAWAH UMUR ATAU TIDAK NYAMAN DENGAN KONTEN TERSEBUT, MOHON KEBIJAKSANAANNYA DALAM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adnan IPS 1

Rel
Nomor lu sudah gue kasihkan ke Lina
Paling bentar lagi lu di chatnya 🤣
Semangat pdktnya wkwk🤣

- Akhlak🐱
Read

Selang beberapa detik dari Adnan mengirimkan chat terbaru, dan benar saja nomor tidak dikenal langsung mengirimkan chat.

+62...

Assalamu'alaikum
Ini Farel?

Iya benar Lin

Kata Adnan lu mau ketemuan sama gue?

Iya Lin, bisa nggak?

Bisa, besok saat istirahat di rooftop sekolah ya

Ok Lin
Read

🐱🐱🐱

Angin sepoi-sepoi ikut menemani dua orang yang mengenakan baju pramuka sedang asik mengobrol di pembatas rooftop.

"Ee—sebenarnya aku nggak terbiasa ngomong dengan orang baru," ucap Farel kagok.

"Santai aja kali, ada apa?" Tanya Lina penasaran.

"Maaf sebelumnya ganggu jam istirahatnya, mau nanya soal kamu pindah ke IPS."

"Emang kenapa?" Tanya Lina heran, "Itu karena kemauan gue sendiri," lanjut Lina.

"Lin, aku mohon untuk jujur, aku capek Lin."

"Lah apa hubungannya dengan gue?" Tanya Lina heran.

Farel menjelaskan semuanya pada Lina terkait apa yang dilakukan Yoga padanya, "jadi gitu."

"Gak, gak mungkin ayang gue ngelakuin itu!" Seru Lina dengan suara meninggi, dia tidak percaya kalau Yoga ngelakuin itu semua.

"Tapi faktanya gitu Lin, aku capek Lin, capek karena tiap hari dihiasi dengan rasa takut, takut akan adanya takdir buruk yang senantiasa mengintaiku saat mulai menginjakkan kaki di gerbang sekolah," ucap Farel dengan kepala tertunduk.

ALFAREZEL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang