[Budayakan follow sebelum membaca, karena bakal ada privat secara acak.]
Baca selagi belum unpublish revisi🥰
Alfarezel Khairul Azmi, meskipun dunianya sedang tidak baik-baik saja, dia tidak pernah mengeluh ke siapapun, dan salah satu alasannya yait...
Tadi udah nyampai 250 komen, bisa kayaknya 350 komen untuk next chapter 🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐱🐱🐱
"Ma dingin," Racau Farel.
"Pengen pulang Ma"
"Ma, Farel anak baik kan? Kenapa Farel selalu dijahatin, Farel capek ma, tolong jemput Farel" ucap Farel terisak.
"Maaaa"
🐱🐱🐱
Farel pake F katanya
Rel? Gimana pdktnya? Lancar?🤣 Sabi sih pj(pajak jadian)nya😋 Kok centang satu? Tumben ga aktif jam segini? Mana Farel yang Hobby cerewet tiap malam nanyain udah makan belum, udah ngerjain tugas belum?
Rel lu gapapa kan? Jangan sampe gue samperin kosan lu ye! Rel jangan main-main ih Oke tunggu di kosan lu!
Rel kata tetangga kosan lu, lu belum pulang Lu kemana hey? Ke tempat kakak? Tapi, biasanya lu ngomong
Minggu
Rel, joging kuy Rel? Masih ga aktif juga nih anak Lu kemana? Rel
Ga asik tau bercandanya!
Senin
Rel, jan lupa pake topi Nanti kena tegak lagi di depan 🤣 Rel? Masih centang satu Rel lu kemana anj Astaghfirullah nan ga boleh gitu Rel, lu tegur kek, gue udah ngomong kasar Ayo tegur Rel Ayo! Gue tunggu!
🐱🐱🐱
Seperti biasa, karena Adnan merupakan anggota osis jadi setiap hari senin Adnan dapat bagian memeriksa lantai 4 untuk memastikan tidak ada siswa yang tidak ikut upacara.
Tak lupa Adnan juga memeriksa toilet yang terdapat di ujung lantai 4 karena biasanya banyak siswa yang sembunyi di sana. Saat dia sudah berdiri tepat di depan toilet, dia melihat toilet tersebut dalam keadaan terkunci.
"Ada orang? Buka pintunya! Atau gue dobrak! Silakan keluar dan ikut upacara!" Seru Adnan sambil menggedor-gedor pintu toilet tersebut.
Karena kesal tidak ada yang nyaut dari balik toilet tersebut, dengan terpaksa Adnan mendobrak pintunya.
Setelah pintunya terbuka, Adnan pun masuk dan meriksa satu persatu pintu toilet, dan sekarang dia berdiri tepat di depan pintu toilet yang terkunci.