Selamat malam minggu teman-teman
Siap bertemu Farel hari ini?
Sebelumnya vote dan komen sebanyak-banyaknya ya🥰
"Subhanallah—baru masuk udah tugas aja, kami capek bu," bantah Yoga. Gimana tidak kesal, pagi-pagi sudah di kasih soal puluhan, mana pelajaran matematika.
"Wah ternyata bisa ngucap juga tuh anak," batin Farel.
"Capek ngapain kamu?" Tanya bu Ida, dia merupakan wanita paruh baya yang mengajar pelajaran matematika wajib, bu Ida terkenal killer dan hobby memberi tugas yang banyak.
"Biasa bu anak cowok," jawab Yoga santai.
"Tapi kayaknya kecuali Farel deh, dia kayaknya setengah-setengah bu," celetuk Bobi dari bangku belakang.
Seketika tawa dari hampir sudut bibir semua siswa menyelimuti seisi kelas, kecuali orang yang diketawakan.
Menurut mereka itu suatu lawakan, tapi apakah lawakan harus merugikan salah satu pihak? Farel pun tak paham dengan konsep lawakannya.
Yoga seketika terdiam karena sorot mata tajam dari cewek yang duduk di bangku tengah. Sorot mata cewek tersebut tertuju padanya sedari tadi tanpa dia sadari, Yoga langsung menepuk keras pundak Bobi untuk tidak tertawa.
"Udah! Udah!" seru bu Ida, bu Ida melihat orang yang di ketawakan bergeming. "Tunggu kamu jadi guru ya, baru bisa kamu bantah!" Lanjut bu Ida.
🐱🐱🐱
Farel, Patrick dan Raya mengerjakan tugas secara berkelompok, agar tugasnya cepat selesai.
Merekapun membagi tugas, Raya mencari rumus, Patrick menulis jawaban di kertas, sedangkan Farel sendiri mengerjakan seluruhnya, Farel emang ahli dalam pelajaran matematika, jadi dia sangat diandalkan.
Beberapa menit kemudian Farel merasa capek mengerjakan beberapa soal dan memutuskan untuk istirahat sebentar.
Mata Farel seketika tertuju pada gadis yang tepat di depannya, Farel melihat Raya sedang mencari rumus dari buku paket. Farel melihat poni Raya mengganggu penglihatannya, Farel pun dengan sigap menyelipkan rambut Raya yang menutupi mata cantiknya ke arah belakang telinga.
"Cantik," ucap Farel dengan lembut, kata tersebut keluar dengan sendirinya karena menatap wajah Raya.
Raya tersenyum dan tak bisa mengucapkan sepatah kata apapun, jantungnya berdetak tak karuan.
"Hah? cuman kata-kata itu bikin jantung gue mau loncat?" Batin Raya. "Gak, gak mungkin!" Raya tanpa sadar mengeluarkan kata-kata tersebut, dan sontak kedua mata sahabatnya pun langsung tertuju padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZEL [SELESAI]
Roman pour Adolescents[Budayakan follow sebelum membaca, karena bakal ada privat secara acak.] Baca selagi belum unpublish revisi🥰 Alfarezel Khairul Azmi, meskipun dunianya sedang tidak baik-baik saja, dia tidak pernah mengeluh ke siapapun, dan salah satu alasannya yait...