20-Diary

65 39 16
                                        

Farel terus berlari dari kejaran Yoga dan gang-nya, napasnya terasa begitu sesak hingga sesekali dia bernapas lewat mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farel terus berlari dari kejaran Yoga dan gang-nya, napasnya terasa begitu sesak hingga sesekali dia bernapas lewat mulutnya.

Farel berlari dan menembus derasnya hujan, dia berlari sekuat tenaga, setelah Farel rasa Yoga tidak lagi mengejarnya, dia berhenti sejenak di lorong yang lumayan sempit.

Namun, tanpa disadari Yoga datang tepat di hadapan Farel dan langsung mendaratkan satu tinjuan yang cukup kuat pada perut Farel, hingga mampu membuat Farel langsung tersungkur di lantai yang terbuat dari aspal, membuat beberapa kulit Farel tergores.

Langit yang semula telah suram sekarang semakin nampak gelap gulita karena Sang Surya telah pergi meninggalkan tempatnya.

"Yoga, Apa yang kau inginkan dariku?" ucap Farel gemetar, Farel terus memegangi perutnya yang terasa amat menyakitkan.

"Jangan pura-pura bodoh, aku mau uang!" Seru Yoga dengan suara yang ditinggikan.

"Nggak ada, Ga," jawab Farel.

"Oh gak ada ya," Yoga mendekati Farel dan jongkok dihadapannya dan menampar pelan wajah Farel. "Farel, jangan berbuat licik padaku, manis," lanjut Yoga, dia menyeringai melihat Farel.

"Nggak ada beneran, Ga," ucap Farel, dia memalingkan mukanya dari Yoga.

"200 ribu, hanya 200 ribu, kumohon padamu, kumohon," ucap Yoga terus menerus.

"Aku nggak punya, Ga"

"Aku mohon"

"Aku nggak punya, Ga

"Tolong"

"Aku nggak punya, aku benar-benar ga punya, Ga"

"Aku gak percaya!" Seru Yoga.

"Aku beneran nggak punya, Ga"

Yoga menarik kerah baju putih Farel hingga Farel merasa tercekik dibuatnya, "Mau kau serahkan atau nggak? Hah! Serahkan padaku sekarang!" Ucap Yoga.

"Nggak"

"Oh gak mau menyerahkannya, baiklah," ucap Yoga menyeringai.

"Serahkan uangnya! Serahkan uangnya! Serahkan uangnya! Serahkan uangnya!" Ucap Yoga berulang-ulang kali.

Yoga kemudian meninju muka Farel dengan sangat kuat hingga mengeluarkan darah segar dari hidung dan bibirnya, darah tersebut bercampur menjadi satu dengan air hujan yang terus membasahi mereka.

Yoga memeriksa celana Farel dan mencari apa yang dia inginkan hingga akhirnya dia menemukan sebuah dompet.

"Lu bilang lu ga punya uang, terus ini apa?" Tanya Yoga sambil mengeluarkan seluruh uang yang ada di dompet tersebut. Setelah tidak ada lagi uang yang tersisa, Yoga melemparkan dompetnya kembali ke muka Farel.

Cuih, Yoga meludahi Farel, kemudian dia dan gang-nya pergi meninggalkan Farel.

Farel memegangi perutnya dan berusaha bangkit untuk segera pulang ke kosannya. Dia berjalan dengan tertatih-tatih dan memegangi dinding agar jalannya tetap seimbang.

ALFAREZEL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang