04

73 4 0
                                    

Ps : 'Baca dengan jarak aman dan kondisi terbaik'

Happy Reading'

Setelah mandi aku berjalan menuju koper untuk mengambil baju ganti. Simpel saja. Celana pendek dengan kaos hitam pendek all size,tidak lupa mencepol rambut panjangku yang ingin sekali ku potong,sangat merepotkan sungguh. Sepertinya ia harus bertanya salon terdekat dari rumah kepada bunda Arumi.

Aku menghela nafas. Bagaimana tidak? Banyak sekali baju dan antek anteknya yang harus ku rapikan ke dalam lemari. Menghabiskan waktu 15 menit akhirnya aku turun ke bawah karena perut sialan ku yang sudah meminta jatah makan.

Ku turuni tangga dengan tergesa karena aroma wangi masakan yang membuat ku sempat meneguk ludah. Aahh ternyata bunda sedang mempersiapkan makan siang di meja.
"Bunda ada yang bisa Elle bantu?". Melihat bunda sangat kerepotan akhirnya aku menawarkan diri untuk membantu.

"Boleh,tolong tuang sayur sop ke mangkuk besar itu ya Elle,bunda akan sholat dzhuhur dulu." sambil tersenyum canggung aku meng iya kan. Bunda pergi dan aku menjalankan tugasku.

Saat sudah tertata rapi di meja makan,10 menit kemudian suara pria mengagetkanku "Siapa kamu?" sepertinya itu paman Ibram,tidak mungkin anaknya bunda kan?. Saat terlihat ada warna putih dirambutnya meski jarang.

"Dia anak Nerena mas,Elle". Entah kapan bunda Arumi muncul disampingku dan mengelus rambutku.

"Ya allah,sudah besar kamu nak? Lihatlah Arumi,putri kita sudah tumbuh cantik,kapan kau sampai nak Elle?".

Sialan,kenapa aku merasa terharu dengan sikap paman dan bunda? Sudah berapa lama aku tidak merasakan ini?

"Aahh terima kasih Paman,Elle sampai jam 9 pagi tadi".

"Arumi,kau tidak bilang kepada Elle supaya memanggilku Ayah saja jangan Paman?" Paman Ibram dengan wajah pura pura kesalnya merajuk kepada bunda..  Aahh humoris sekali keluarga ini.

"Bukan begitu paman..  Bunda sudah bilang untuk memanggil paman dengan sebutan Ayah,tapi Elle lupa" sambil menggaruk tenguk,aku hanya cengengesan gak jelas.. 

"Mulai sekarang panggil aku Ayah oke?"

"Baik Pam-ehh Ayah" Ayah ibram tersenyum senang.

"Makan lah dulu nak Elle jika sudah lapar,Ayah akan mandi dan sholat dzhuhur". Dan hari ini untuk ke dua kalinya,kata asing kembali muncul setelah bunda Arumi mengatakan kata asing itu.

Hanya tersenyum kecil,aku geleng kan kepala.

"Tidak,kami akan menunggu Ayah".

"Baiklah". Ayah berlalu menuju kamarnya.

Cacing,harap sabar untuk 10 menitan lagi oke?

-
-
-
-

Adik Lucnut

Gue gak pulang,jangan nginep dirumah Gio!

Me

Bawel lu! Gue mau ke rumah Lista,ada tugas buat besok jadi sekalian nginep.

Adik Lucnut

Lo boong,habis Gio ditangan gue.

Me

Gak boong Alastair adik kesayangan Desthaa♡

Destha tersenyum. Dibalik sifat kekanak kanak an Alastair,dia adalah adik yang sangat baik,peduli dan sayang kepada dirinya.

Gio pacar Destha yang sudah berhubungan selama 5 bulan dengannya. Destha tau,meski sudah 5 bulan berpacaran dia belum terlalu percaya kepada Gio.

Alastair bilang saat mereka sedang santai diruang tengah,katanya "Lo gak boleh percaya gitu aja,meski 5 bulan waktu yang cukup lama jangan pernah lo berpikir oke oke aja saat Gio ngajak ke rumah lo barang sejam aja. Gue tau lo bodoh dalam percintaan,makanya gue gak pernah lepas mata sama gerak gerik lo kalau udah sama Gio. Bukannya over protektif tapi sebagai adek lo gue gak mau lo kenapa kenapa. Mencintai boleh tapi jangan terlalu. Apalagi saat lo masih pacaran."

Sehangat itu Alastair kepadanya dan btw itu kalimat terpanjang Alastair yang dia katakan untuk Destha. Dia menyayangi adiknya itu,entahlah meski setiap hari adu bacot tapi ada masanya mereka rukun,adem ayem.

Hanya saja Destha masih dibuat bingung. Most Wonted seperti Alastair yang di gandrungi banyak cewek tak pernah ada kabar dia dekat dengan salah satu dari mereka. Apa adiknya itu kelainan? Dilihat dari temannya si Tian dan Angkasa,yang setiap bulan ganti cewek kenapa Alastair tidak melirik cewek satu pun?

Ahh Destha lupa,bukan hanya Alastair saja yang masih jomblo,temannya si muka triplek itu juga masih jomblo. Atau jangan jangan?.....  Alastair dan Zayn....?

"Oy rambut tai,mikirin apa lu sampe geleng geleng kepala..  Mikirin yang 'iya iya' lu sama si Gio?"

Destha menetralkan jantungnya sambil mengelus dada akibat tepukan keras dari Charista Sofia sahabatnya itu. Sahabat ter savage yang paling berani bertindak juga omongannya yang terkenal pedas.

"Bacot lo Ristaa,minta diketekin pala lo?" ucap Chalista Sofia,betul mereka adalah kakak adik kembar seiras kek Upil Ipil.

"Hahahaha ngakak gue dengernya,gue kira Rista gak paham begituan". Saut Rebecca Tyas Mandala,sahabat sableng Destha,Lista juga Risma.

"Gue lagi mikir anjir,kenapa si Zayn sama Alastair aja yang jomblo..  Ya kali gak ada yang mereka suka,secara 95% cewek SMA Wismagana ulala semua. Gak mungkin setahun gak cukup buat mereka gak tertarik sama yang bening bening? Malah gua kira mereka.... "

Ucapan Destha terpotong karena toyoran dari Rista "Ya kali adik lu homo,emang belum ketemu aja sama yang sreg,mau sebening apa dia nya kagak tertarik. Bege banget lo sampe mikir adik lo begitu. Tapi gue setuju sih kalau lo mikir Zayn homo,di kelasnya aja ada si antek nya Bianca yang gak jelas itu ngelirik si muka triplek padahal body goals,tetep ae gak tertarik hahahaaha... "

Disambut riuh oleh sorakan Destha,Lista dan Becca...

"Muka lo Rista,ngomongin Destha ehh lo nya gitu jugaa.. Minta di tampol nih" Becca menyaut sambil berancang ancang melempar boneka baby shark milik Lista.

Perang bantal dan boneka pun terjadi antara Destha dan sahabat nya. Yakin mereka sudah SMA?.

-
-
-
-

ALASTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang