45

34 2 0
                                    

Ps : 'Baca dengan jarak aman dan kondisi terbaik'

Happy Reading'

Setelah melewati terjal dan berlikunya perjalanan hidupnya. Kini,di salah satu masjid daerah jakarta,laki laki dengan hati bergetar,mata yang memanas dan tubuh yang menggigil hebat telah resmi menjadi pengikut Muhammad Rasulullah dan menjadikan Allah SWT sebagai Tuhannya.

Yang menjadi saksi atas mualaf nya seseorang yang tidak mengenal keyakinan,Ayah Ibram,Zayn dan Angkasa turut bergembira atas semesta yang melahirkan pemuda dengan keyakinan baru yang dianutnya.

"Takdir tidak pernah ada yang tau,Allah mengetuk pintu hati seseorang yang tidak percaya dengan keyakinan. Allah meyakinkan seseorang yang bahkan meremehkan Tuhan. Allah menganugerahkan semesta dengan mualaf nya sang pemuda yang tangguh,kuat dan baik. Ayah siap membimbing kamu nak". Ucap Ayah Ibram kepada Alastair.

Iya,hari ini,setelah 2 minggu dari kejadian naas yang menimpanya. Alastair di mualaf kan kyai besar. Angkasa,Zayn dan Ayah Ibram turut menjadi saksi atas kemantapan hati Alastair.

"Alastair minta bimbingan ayah yah,Alastair minta ridho ayah mewakili dad. Maaf sudah menyeret ayah menjadi saksi dirumah Allah". Alastair menangis saat dia sungkeman dengan laki laki paruh baya yang selama ini ada untuknya.

Ayah Ibram mengusap punggung Alastair,dia membangunkan Alastair dan memeluk laki laki itu. Mengecup kening laki laki yang sudah ia anggap anaknya sendiri.

"Tidak mudah bagi kamu untuk menjalani ini,berat bagi kamu untuk memikul beban seberat ini. Namun percaya lah nak,Allah dengan kuasanya akan menunjukkan nak Alastair menuju titik terang. Bersungguh sungguhlah untuk memperdalam dan belajar kembali mengenai islam. Jika dad dan mom mu tidak ingin menerima mu,ayah dan bunda akan melebarkan tangan untuk merangkulmu. Jika dad dan mon mu tidak peduli dengan mu,ayah dan bunda akan siap menjadi orang tua yang baik untuk mu.". Ujar Ayah Ibram

Alastair tersenyum,bahagia sekali. Dia sudah meminta restu mom dan dad nya untuk beralih keyakinan. Destha memang mendukungnya,namun mulai saat ini Alastair di depak dari keluarga Bagaskara. Hidupnya sekarang hanya dengan nama Alastair Maximillan. Destha juga tidak diperbolehkan bertemu dengannya. Mereka sekeluarga terbang ke California,tentu saja dengan perasaan senang.

Karena pada akhirnya anak yang mereka anggap kesialan,anak yang tidak diinginkan mereka sudah lepas dengan sendirinya. Alastair benar benar tertawa miris,saat dia sudah menemukan Tuhan yang diyakini nya dia harus kehilangan keluarganya. Tapi Alastair sadar diri,dirinya bukanlah anak yang diharapkan mom dan dad nya. Sekarang dia akan membuka kembali lembaran baru,menyertai setiap langkahnya dengan iman. Dirinya sekarang sudah memiliki Allah,yang mencukupkan atas segalanya.

Kini Alastair berpindah memeluk Zayn. "Makasih Zayn,selama ini lo udah bantu gue sacara nggak langsung. Menggerakkan hati gue yang ada dilorong kegelapan. Makasih Zayn udah mau berbagi kasih sayang orang tua lo dengan gue. Makasih". Ucap Alastair.

Zayan menepuk nepuk punggung Alastair. "Gue,Ayah sama Bunda siap buat bimbing lo. Dan jangan berterima kasih,barangkali keluarga gue jadi perantara dari Allah buat ngebuka hati lo yang udah lama lo kunci. Air,kita semua ada buat lo".

Alastair melepas pelukannya. Dia beralih ke Angkasa. Tertawa singkat lalu memeluk laki laki itu. "Gue apresiasi sama lo,tampang preman,playboy cap badak tapi lo gak pernah ninggalin kewajiban lo. Gue harus nyontoh lo Kasa".

Angkasa tertawa,dia membalas pelukan Alastair. "Gue juga siap buat lo repotin Air."

-
-
-
-

"Lo serius?". Kali ini keluarga Tirtayasa dengan Alastair didalamnya tengah berkumpul diruang tamu setelah melaksanakan sholat Isya. Selama ini dia tinggal dengan keluarga itu. Belajar sedikit demi sedikit mengenai islam,sehingga hatinya semakin mantap untuk mengucapkan kalimat syahadat.

"Iya,gue gak boleh repotin lo,ayah sama bunda terus". Kini Alastair sedang duduk disamping wanita yang tengah mengenakan daster dengan kerudung yang menutup rambutnya.

Bunda Arumi tersenyum dan mengelus punggung tangan laki laki itu. "Apapun pilihan kamu,asal masih dijalan yang benar dan menurut syariat silahkan saja nak. Tapi tidak perlu jauh jauh nak ke Cairo. Disini juga banyak pesantren yang bagus dengan guru yang masyaa allah". Ujar bunda.

"Atau jangan jangan lo ke Cairo karena mau ketemu sama Ellena?". Ucap Zayn sambil menyipitkan matanya.

"Astaghfirullah Zayn,gue beneran mau nuntut ilmu disana. Gue searching ada banyak sekolah keagamaan yang bagus disana."

"Jadi Alastair minta ridho ayah sama bunda buat nuntut ilmu disana. Alastair bersyukur dad sama mom nggak bener bener tega sama Alastair karena udah ninggalin uang yang mungkin jadi suapan biar Alastair nggak ketemu ketemuan lagi sama mereka". Alastair menunduk mengucapkan kalimat akhirnya.

"Nak". Bunda Arumi mendengus sebal.

"Baiklah kalau itu keputusan nak Alastair Ayah restuin kamu buat menuntut ilmu disana. Tapi kira kira berapa lama kamu akan disana nak?" ujar Ayah.

Alastair tersenyum. "Sampai Alastair pantas untuk kembali ke indonesia".

-
-
-
-

ALASTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang