48

27 2 0
                                    

Ps : 'Baca dengan jarak aman dan kondisi terbaik'

Happy Reading'

Ellena menghela nafas karena tidak bisa tidur. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Dia menghampiri meja belajarnya. Membuka buku catatan disana.

Membaca kembali tulisan tangannya yang ia goreskan ke buku itu.

Diatas langit bersama kenang. Aku pergi meninggalkan kegelapan.
Pada titik dimana aku disadarkan kehidupan,aku kembali menghampiri keyakinan.
Mencari Tuhan pada jejak tualang yang tersesat.

Ellena ingat,dia menulisnya saat berada dipesawat yang membawanya ke Cairo. Dia membalik kertas selanjutnya.

Aku telah sampai dibumi tempat ku menuju terang,penuh dengan hamba yang didasari ketaatan.
Menyusuri jalan kebenaran,semakin dekat dengan keyakinan.

Setelah mendapat tempat tinggal yang dicarikan oleh abangnya Zee dia mengisi buku catatan itu di malam pertama dia akan memulai kembali hidupnya.

Halaman selanjutnya sekitar beberapa bulan setelah dia tinggal disana dia merasakan sesuatu. Ellena menuangkannya kedalam buku itu.

Aku menghitung bintang dan telah sampai pada hitungan ke seribu.
Di jendela pengharapan aku mengingat masa itu.
Pada awal langkah ku ragu,menepiskan perasaan yang ku anggap benalu.
Nyatanya langit malam dan melodi angin menggugah aritma ku.
Menyerukan rindu.
Pada dia yang jauh dari radarku.

Ellena tersenyum. Saat itu pasti dia tengah merindukan sosok itu. Matanya memanas,saat melihat foto polaroid yang disematkan di halaman itu. Saat dirinya dan Alastair di pulau dewata,akhir dari kisah temunya. Saat ini dadanya benar benar sesak.
Dia tergugah untuk menuliskan beberapa kalimat dihalaman buku yang masih kosong.

Pada malam pergantian pagi,aku terbangun menahan sesak.
Mengurung rasa rindu yang kian mendesak.

Saat langkah ku temukan kebenaran.
Aku dihadapkan kepergian.
Menyalahkan keadaan,memaki kenyataan.

Aku kembali tenggelam,
Semakin dalam,
Diiringi tangisan alam.

Ellena memejamkan matanya,air matanya meluncur bebas. Tidak bisa ia tahan.

"Untuk yang kesekian kalinya. Gue rindu lo Alastair". Ujar nya amat lirih,tepat saat itu hujan turun dengan derasnya.

-
-
-
-

"Gue mau kembali ke Cairo,perdalam lagi ilmu agama gue El". Kata Zee,

Sekarang mereka tengah berada di cafe.

Ellena menyeruput hot chocolate nya. "Gue buka butik baju muslim muslimah. Niatnya mau grand opening seminggu lagi.". Ujarnya

"Jadi udah dibangun?". Tanya Zee

"95% hampir jadi".

"Duit dari mana lo?"

"Bokap ngirimin gue uang setiap bulan selama di cairo,gak pernah gue pake. Lo tau sendiri,kos an dibayarin abang lo,makan juga numpang sama lo. Sumpah gak enak banget sama lo Zee."

Selama disana Ellena memang hidup dengan Zee. Sampai nggak enak sendiri Ellena nya,tapi Zee tetaplah Zee. Gadis keras kepala dengan kemurahan hati nya. Mungkin kalau orang lain selain Ellena,gadis lugu itu akan di kuras habis habisan uangnya. Terlalu baik.

"Apaan sih,gak papa lah."

"Oh ya,kalau lo berangkat ke cairo emang Zayn izinin?". Tanya Ellena.

ALASTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang