18

44 3 0
                                    

Ps : 'Baca dengan jarak aman dan kondisi terbaik'

Happy Reading'

Selepas isya Zayn memasuk kan ps nya kedalam ransel hitamnya. Dia sudah siap. Dengan memakai baju lengan panjang abu dan jins hitam nya. Dia melangkah keluar kamar. Mendapati Ayah,bunda,Elle dan Drey yang tengah bersantai di ruang tengah.

"Bun,yah Zayn mau ke markas. Nggak nginep kok cuma main ps." pamit Zayn dan duduk sebentar untuk meminta ijin orang tua nya.

"Yaudah,kunci salin nya dibawa kamu aja. Hati hati dijalan. Titip salam buat Alastair,Tian sama Angkasa." ujar bunda.

"Jangan pulang pagi Keannu Zayn. Besok kamu harus pergi ke sekolah bareng Ellena." ingat sang ayah yang diangguki Zayn. Setelah salim kepada orang tuanya. Zayn keluar dan melajukan motornya dengan kecepatan rata rata.

-
-
-
-

"Bangsat,kenapa lama banget sih si Zayn?" rutuk Angkasa. Sudah 30 menit mereka menunggu Zayn.

"Kenapa ya si Zayn? Tadi sebelum berangkat gue telpon kok katanya baru mau jalan" Tanya Tian.

Sedangkan Alastair hanya tiduran di sofa ruang tamu. Memainkan game diponselnya acuh tak acuh.

"Maaf gue telat." Ucap Zayn dengan nafas memburu dan wajah yang sudah bonyok disudut bibir kanannya. Dia langsung duduk yang membuat Alastair spontan bangkit dari rebahannya.

"What the hell anjrit!  Kenapa sama muka lo Zayn!". Tanya Angkasa sambil bangkit dari duduknya. Tian juga bangkit dari duduknya dan menghampiri Zayn.

"Gue gak papa." jawab Zayn setelah mengatur nafasnya.

"Gue gak bakal nyari tau kalau lo bagi tau secara langsung.". Ucap Alastair sambil bangkit menuju dapur markas.

Setelah semenit berlalu Alastair kembali dengan minuman dingin yang dia ambil dari kulkas. Dilemparnya air dingin itu ke arah Zayn,yang langsung ditangkap Zayn dan meminumnya.

Zayn menghela nafas panjang,menceritakan kejadian dijalan sebelum menuju ke markas.

Flashback On

Zayn mengendarai motornya dengan kecepatan rata rata. Saat dia dilampu merah perempatan jalan yang lumayan sepi Zayn menurunkan kecepatannya. Menunggu warna hijau dan pandangannya terfokus pada sepasang laki laki dan perempuan yang sepertinya tengah bertengkar didepan cafe seberang jalan lampu merah.

Dia menajamkan penglihatannya dan benar seperti dugaannya. Laki laki itu adalah Agra,ketua dari The Diamond dan perempuan dengan baju terusan motif bunga diatas mata kaki tanpa lengan itu adalah Adestha,kakak dari sahabatnya,Alastair.

Ditepikannya motor ninja Zayn,saat dia melihat cewek berambut kuning yang digelung melihatkan leher jenjangnya itu ditarik paksa Agra untuk masuk ke mobil laki laki itu. Zayn datang menghampiri mereka. Ditutupnya dengan keras pintu mobil sedan putih milik Agra yang sempat dibuka agar Destha masuk. Mereka menoleh ke arah Zayn dan saat Agra melepas cekalan tangan kepada Destha,dijadikan kesempatan Zayn untuk menarik tangan cewek itu dan disembunyikan nya dibelakang cowok itu.

"Gue bisa minta pemilik cafe ini untuk meng copy cctv disini. Dan bakal gue serahin kantor polisi.". Ucap Zayn dengan datar.

"Cihhhh,siapa lo berani ngelaporin gue. Lagian apa urusan lo sama kita. Sekarang lebih baik biarin Destha masuk ke mobil,kita harus pulang." Agra mencoba menarik kembali tangan Destha yang sudah memerah. Dan Zayn yang melihat itu mencekal tangan Agra. Dipelintirnya tangan itu dan membalik tubuh Agra. Mengunci tangan Agra agar tidak bisa bergerak. Membisik kan kalimat ke telinga Agra dengan pelan.

ALASTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang