Ps : 'Baca dengan jarak aman dan kondisi terbaik'
Happy Reading'
Drttttt drttttt drtttt.
"Hoaaammmmm. Set 6?". Gadis bermata hijau jernih itu mengucek mata dan segera menyibak selimut. Mengambil handuk dan segera memulai ritual mandinya.Jika di New York ia akan bangun jam 7. Berangkat sekolah jam set 8,menunggu taxi atau bus di halte. Sampai di sekolah jam 8,maka disini tidak berlaku. Ellena harus bangun cepat sebab kemarin malam saat dijalan menuju supermarket Drey sempat memberi tau Elle,kalau sistem sekolah disini jam 7 harus sampai dan apabila ada yang namanya upacara jam set 7 harus sudah sampai di kelas. Entah lah,bisa atau tidak gadis itu melakukannya.
Setelah mandi,diambil lah seragam putih abu abu nya. Rok diatas lutut dengan seragam osis yang ia pakai,tak lupa almamater sekolah yang menjadi perhatiannya. Sepertinya bukan sekolah biasa. Itu yang ada dipikiran Ellena pertama kali saat melihat logo almamater sekolah barunya.
Ia menyisir rambut panjang sepunggungnya. setelah pulang dia akan mampir ke salon untuk memotong nya. Itu rencananya. Alhasil hari ini dia harus menguncir rambut hitamnya itu agar tidak mengganggu.
Dipoleslah wajah khas eropa itu dengan skin care juga bedak tipis. Alis yang sudah terbentuk rapi dari lahir hanya tinggal memolesnya tipis. Tidak lupa maskara yang melentik kan bulu mata nya,juga liptint untuk sekedar memberi warna cerah kepada bibir merah muda pucatnya. Selesai.
Dipakailah hody abu kebesarannya,lalu mengambil tas bersiap untuk sarapan.
-
-
-
-Di meja makan sudah ada Ayah yang sedang membaca koran,Drey dengan bukunya. Sepertinya akan ada ulangan harian. Si bungsu Arkana dengan roti juga susu nya. Dan bunda yang sepertinya sibuk memasak nasi goreng tercium karena aromanya.
"Selamat pagi Ayah,Bunda,Drey and Arkana". Setelah pijakan tangga terakhir Ellena menyapa keluarga bibinya itu. Dijawab dengan serempak oleh mereka. Membuat Ellena menarik kursi duduk untuk sarapan.
"Nah ini susu juga nasi goreng Elle,habiskan nak". Bunda membawa segelas susu dan sepiring nasi goreng telur ceplok untuk Ellena.
Lalu Ellena bersiap untuk makan. Elllena baru sadar bahwa yang makan terlebih dahulu hanya si bungsu. Mungkin menunggu bunda selesai memasak baru semuanya makan bersama.
"Nah ini untuk Ayah,ini untuk Drey".
Setelah semua sudah tertata rapi,kami mulai sarapan dengan khidmat.-
-
-
-"Bunda. Ayah,Drey,Arkana dan Ellena pamit dulu ya." ucap ayah.
Dan kami pun bergantian untuk salim kepada bunda.
Saat tiba giliranku bunda mengelus rambutku dan berkata,"Elle sayang semangat untuk hari ini,belajar yang giat dan ini uang untuk sakunya." sambil memberikan satu kertas warna biru untuk ku.
"Tidak perlu bunda,Elle ada Atm dan akan mengambil saat nanti jam istirahat. Itu rencana Elle." iya,itu memang rencanaku. Mom bilang semua uang akan ditransfer untuk kebutuhan sehari hari ku di jakarta
"Ambil lah". Dengan senyum lebarnya bunda memaksa ku untuk menerima.
"Baiklah,terima kasih bunda". Sambil tersenyum kecil.
Aku melambaikan tangan saat membuka pintu mobil dan bunda membalasnya. Mobil ayah mulai meninggalkan pekarangan rumah. Aku sempat berdebar,menantikan apa yang akan terjadi disekolah nanti. Sudahlah,akan ku buat mudah seperti sebelumnya.
-
-
-
-Nyatanya,aku tidak ikut upacara karena baru sampai disekolah setelah mengantar Arkana dan Drey dulu. Dan ayah malah membawaku ke ruang guru. Bertemu dengan kepala sekolah,sedikit berbincang sampai bel masuk berbunyi tanda pembelajaran akan segera dimulai.
"Saya titip anak saya ya pak kepala sekolah" ucap ayah dengan senyum lebar dan diakhiri jabat tangan antara mereka.
"Tentu saja." dengan anggukan mantap,pak kepala sekolah menyanggupi permintaan ayah.
"Kalau begitu ayah pulang ya nak,jaga diri kamu,jika ada apa apa tanya ke Zayn. Belajar yang rajin. Pulang nanti bareng Zayn okey? " ayah mengelus pundak ku dan aku hanya menjawab dengan anggukan dan senyum kecil.
"Bu Hera,tolong bimbing anak ini. Karena dia akan masuk dan menjadi murid ibu. Namanya Ellena,putri pak Tirtayasa yang pindahan dari New York". Jelas pak kepala sekolah. Yang dijawab 'Baik' oleh bu Hera.
-
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASTAIR
General FictionTakdir yang tidak bisa dirubah,takdir yang tak bisa dihindari dan takdir yang harus dijalani. Seorang pemuda dengan kulit bersih yang memiliki tatto salib terbalik terletak apik di leher bagian kanan nya. Tidak pernah mengira bahwa Tuhan orang lain...