12

45 4 0
                                    

Ps : 'Baca dengan jarak aman dan kondisi terbaik'

Happy Reading'

Alastair sempat kaget mendengar kalimat Zayn dan menoleh secara refleks ke arah Zayn. Begitu juga dengan Angkasa dan Tian yang duduk tepat di depan tempat duduk Alastair dan Zayn. Mereka saling pandang dan sedetik kemudian secara bersamaan Angkasa dan Tian menggebrak meja dan berdiri. Zayn kaget akibat ulah absurd mereka. Sedangkan Alastair kembali dengan raut datarnya.

"What the fuck bruh? Lo nipu gue? Siapa yang sepupu lo?" cerocos Tian sambil menuding nuding Zayn sahabatnya itu. Entahlah apa yang dia lakukan. Aneh bin Gila.

"Ellena,adik sepupu gue." Jawab Zayn tanpa minat.

"Bujuk gileee. Kagak mungkin lo punya sepupu secantik die,ya kali lo yang kurang ganteng dari gue punya sepupu secantik die?  Mane tu bocah dari New York,kagak mungkin lah lo punya kerabat disane!!" Angkasa dengan logat betawinya yang mulai dikeluarkan sambil mengibas ibas kan tangan tidak percaya kata Zayn.

"Terserah lo." kata Zayn sambil bangkit. Bisa gila dia lama lama disini. Sayang si bocah bocah gila itu juga ikut bangkit dan mengekori Zayn.

"Ke kantin. Ngikut lo?". Sebelum benar benar keluar dari pintu Zayn mengajak Alastair. Dijawab dengan bangkitnya cowok itu dari duduknya.
Jangan tanya si kembar gila tak se ayah juga se ibu kemana. Mereka sudah pergi ke kantin dan tidak lupa untuk tebar pesona.

-
-
-
-

Seisi penjuru kantin dibuat tutup kuping sama teriakan cewek berambut kuning dan berbando strawberry di kedua sisi bandonya.

"Hehhhh muka triplek. Kalau jalan tu liat liat. Makanya punya mata jangan disetrika jadi deh tu mata ngikut datar!!!!" ampun emang teriakan Destha. Bahkan Angkasa dan Tian menyumpal kuping mereka dengan tisu yang diambil dari meja kantin.

Sedangkan sang adik Destha sudah duduk manis di kursi kantin dengan tangan bersedekap dada juga kaki bersila. Jangan lupa seragam yang sudah dikeluarkan,kancing baju atas yang dibuka 2,memperlihatkan kaos hitam sebagai dalaman laki laki itu. Tatto salib terbalik yang semakin kentara saat kerah baju itu melonggar.

Zayn. Orang yang sedang diteriaki kakak Alastair hanya bergeming. Berdiri seperti patung,dengan tangan dimasuk kan kedalam saku celana nya dan wajah sedatar triplek seperti kata Destha barusan.  Hanya soal menyenggol bahu Destha tanpa sengaja. Zayn mendapat caci maki dari kakak gila sahabatnya.

"Emang ya ngomong sama makhluk halus buang buang tenaga!! Dah lah by!" sambil mengibaskan rambut kuningnya yang mengenai wajah Zayn,Destha dan ke 3 temannya pergi ke kelas.

"hahahahha mampos lo,muka kena tai... Ihhhhh" sambil ngakak dan bergidig ngeri Angkasa mengatai Zayn.

"Hahahaha keramasin tuh muka Zayn" Tian menyaut sambil ketawa ngakak.

Sedangkan Zayn sendiri hanya menatap datar kepergian Destha and the geng.

-
-
-
-

"Hai! Ellena ya? Aku Zee,teman kelas kamu". Girang anak berkacamata dengan rambut dikuncir kuda.

"Iya."

"Mau kemana? Boleh aku ikut?" Tanya Zee dengan semangat.

Ellena menghela nafas. Jelas jelas dia ada didepan perpustakaan. Sedangkan jika ia lurus terus maka akan ketemu tempat pembuangan sampah sekolah. Jika dia belok ke kiri maka disana ada gudang. Apa iya dia harus menjelaskan kepada si kacamata tembaga ini?

Di SMA Wismagana ini memang memiliki banyak gedung. Termasuk perpustakaan yang dimiliki SMA ini. Mendapat satu gedung,khusus untuk isi buku buku dan tempat belajar dengan tenang. Jika ke arah kiri dari perpustakaan,maka kamu akan mendapatkan gudang. Tidak banyak,hanya terisi meja dan kursi atau barang barang yang sudah tidak terpakai atau rusak. Gudang gudang pada umumnya lah.

Jika dari kelas Ellena. Belok kiri dari kelas,turun dari tangga lalu belok kanan. Kamu akan menemukan kantin disana.

Jika dari tangga tadi hanya berjalan lurus. Akan dihadapkan dengan luasnya lapangan SMA Wismagana.

"Ke perpus. Mau berak" kata Ellena sambil berlalu.

Zee hanya manyun dan menghentak kan kakinya. Mengekori Ellena dan ikut tenggelam dalam fiksi yang ia baca.

-
-
-
-

ALASTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang