Ps : 'Baca dengan jarak aman dan kondisi terbaik'
Happy Reading'
Bel yang akhirnya dibunyikan,tanda selesai nya jam pembelajaran.
Seperti yang lain,Ellena juga bersiap,memakai hody abu nya sampai suara Zayn memenuhi pendengarannya.
"Ayo pulang". Ujar Zayn. Masih ada Alastair,Angkasa dan juga Tian. Mereka berniat pulang bareng dan mampir ke rumah Zayn untuk main Play Station. Mumpung masih sore dan lagi mereka memang sudah lama tidak main PS bersama sama."Gue mau mampir ke suatu tempat sama Zee,lo pulang aja bilangin ke bunda gue balik telat." setelah mengatakan itu,Ellena bergegas dari radar Zayn cs.
Di depan kelas Zee sudah menunggu. Zee akan mengajak Ellena ke salon yang ada di mall,karena gadis itu sempat bercerita ingin memotong rambutnya.
"Gilaa ahh datar banget tuh muka Ellena. Emang kerabat lo lah Zayn. Gue udah percaya sekarang." Dengan geleng geleng kepala Angkasa mengatakan hal yang diangguki Tian. Sedangkan Alastair,dia hanya tersenyum miring.
"Ayo pergi,keburu waktu Ashar gue habis". Diantara mereka ber empat hanya Zayn dan Angkasa yang muslim. Sedangkan Tian seorang katolik dan Alastair seorang atheis. Hanya mengenakan salib tapi tidak percaya Tuhannya juga yang pasti tidak pernah beribadah. Mungkin aksesoris semata.
Tapi memang pada awalnya sebelum Alastair beranjak dewasa dia anak laki laki yang gemar ke gereja setiap minggu. Bersama Destha dan mengikuti paduan suara,makanya Alastair dan Destha sedikit memiliki suara yang bagus. Tapi setelah ia beranjak dewasa,ditambah problem home yang dia lewati. Dia bahkan membenci Tuhannya. Sedangkan Destha masih ke gereja meski jarang jarang.
Diangguki oleh Alastair,Tian dan Angkasa. Mereka berempat keluar kelas menuju tempat parkir sekolah. Pergi dari sekolah dan mampir ke masjid pinggir jalan tempat Zayn dan Angkasa beribadah. Sedangkan Alastair dan Tian nongkrong diwarung kopi dekat masjid.
Sembari menunggu Zayn dan Angkasa,Alastair iseng membuka aplikasi hijau berlogo telepon di smartphone nya. Notifikasi teratas ada grub gengster nya dan notifikasi ke dua ada dari Destha kakak nya. Dia tertarik untuk membuka chet an dari si kakak bodohnya.
Destha Bodoh
Air,mommy sama daddy minta kita buat makan malam di luar. Gue takut anjir barangkali mereka punya niat ngejodohin gue kaya waktu dulu. Gimana nih? Tapi lo jangan emosi dulu ya... Cukup lo ada disamping gue aja nanti pas makan malam. Janji lo jangan bikin ulah. Please.
Me
Hmmmm.
Iya,dulu tepatnya 7 bulan yang lalu. Mom dan Dadnya meminta mereka untuk makan malam bersama. Yang nyatanya itu hanya kedok sebagai perantara agar Alastair dan Destha datang.
Disana ada teman bisnis kolega Dad nya. Anak dari teman bisnis itu dijodohkan dengan Destha. Karena Destha yang tertua jadi lah kakaknya itu yang dijodohkan. Sedangkan Alastair hanya menatap tajam cowok didepannya itu,yang akan di jodohkan dengan Destha. Begitupun sebaliknya. Yang ditatap Alastair menatap balik dengan songongnya. Cihhh orang bergaya dia. Itulah yang ada dipikiran Alastair.
"Nak,ini Agra putra teman bisnis dad. Dan Agra ini putri om namanya Adestha.". Akting sang dad yang sok sok an peduli dengan Destha. Merangkul hangat Destha agar dicap baik oleh teman bisnisnya.
"Aaahh iya om. Cantik ya anak om seperti mommy nya." dengan kedipan mata yang menjijikan,membuat Alastair mengepalkan tangannya.
Sudah cukup! Dilihat dari gerak gerik Destha yang mulai tidak nyaman itu,di gebraklah meja makan. Membuat semua pengunjung kaget,tak terkecuali keluarga Agra dan agra sendiri.
"Sudah cukup omong kosongnya. Ayo pergi." dengan menarik tangan kakaknya dia melenggang pulang.
Tidak peduli teriakan mom nya dan tidak peduli konsekuensi apa yang akan dia dapatkan setelah dad nya pulang dari makan malam tersebut.
Agra hanya tersenyum sinis,mencari tau siapa gerangan Alastair yang berani beraninya mempermalukan keluarganya. Dia tidak akan tinggal diam. Jadilah Agra musuh bebuyutan Alastair sampai sekarang dan semalam adalah kali ke sekian Alastair jumpa dengan Agra."Air ayo kita balik lagi ke dalam,gue takut dad nanti ngapa ngapain lo pas dirumah. Biar gue yang minta maaf ya sama dad,lo kalau mau balik,balik aja." sambil menarik tangannya yang digenggam erat Alastair,Destha mencoba menahan tangis.
"Shut up bodoh." Sarkas Alastair. Dan mulai menaiki motornya,sebelum itu dia memberikan jaket boomber nya kepada sang kakak. Sang kakak hanya bergeming mulai menangis tanpa suara. Dia takut apa yang akan dilakukan dadnya kepada Alastair sepulang makan malam nanti. Karena secara tidak langsung Alastair mempermalukan dad nya dan membuat dia kehilangan rekan yang termasuk Perusahaan terbaik di Indonesia.
Membuang nafas kasar. Alastair kembali turun dari motornya dan mengikatkan lengan jaketnya ke pinggang kakaknya yang memakai baju terusan diatas lutut.
Setelah selesai dengan kegiatannya Alastair mengelus surai cokelat kakaknya. Saat itu Destha memang mengecat rambutnya dengan warna warna kalem. Dibawanya sang kakak kepelukannya. Dan tumpahlah tangis Destha yang membuat kaos hitam Alastair basah akibat air matanya. Bukan karena dia menyesal menolak perjodohan itu. Hanya saja dia sangat takut apa yang akan terjadi dengan Alastair setelah ini. Sungguh,Destha sangat mengkhawatirkan Alastair.
"Selagi gue ada,gue bakal lindungin lo. Selagi gue mampu,gue bakal ngebuat lo merasa nyaman sama hidup lo tanpa paksaan mereka. Lo kakak gue satu satu nya. Jangan peduliin gue dan setelah sampai rumah kunci pintu kamar lo. Atau nggak nanti gue anter ke rumah Lista dan menginaplah disana." ujar Alastair menenangkan. Yang dijawab gelengan keras Destha. Tidak. Destha tidak akan meninggalkan adiknya.
"Gue dirumah aja,janji tutup kamar dan nggak keluar sampai pagi.". Jawab Destha yang masih menangis.
"Good sibling". Alastair dengan senyum teduhnya kembali menarik Destha ke pelukannya. Sungguh dia membenci situasi seperti ini.
Benar saja,setelah sampai dirumah Alastair menyuruh Destha untuk masuk kamar dan mengunci pintunya. Jika dia seorang yang pengecut dia akan lari dari amukan sang daddy. Tapi tidak dia akan tetap disini dan tidak akan lari dari sini.
Langkah kaki Bagaskara dan nyonya Bagaskara itu memenuhi ruang tengah. Dihampirinya sang anak yang sedang duduk santai di sofa dan ditariknya baju bagian leher sang anak. Dihimpitnya dia ke tembok,Bagaskara menatap nyalang anak ke dua nya itu.
"Apa yang kau lakukan brengsek!!" teriak Bagaskara tepat didepan Alastair.
"Seperti apa yang kau lihat.". Ujar Alastair santai menambah emosi sang Daddy dan berakhirlah wajah bonyok sang anak.
Alastair tidak membalas sama sekali,hanya terkekeh dan lagi lagi membuat sang ayah naik pitam.
"Anak macam apa kamu? Bodoh sekali aku tidak membunuhmu saja saat Veronica memintaku untuk membuangmu? Sayang sekali kau lagi lagi ditemukan oleh polisi bodoh itu. Kenapa tidak hanyut dan mati saja di sungai hahhhh!!!!".Sakit. Sakit sekali hati Alastair mendengar kalimat itu. Tidak biasanya sang Daddy mengatakan kalimat menyakitkan seperti saat ini. Hanya tamparan dan pukulan serta toyoran toyoran keras yang akan Alastair dapat. Kenapa daddy nya mengungkit hal itu kembali?. Alastair tidak bisa menangis saat ini,hanya buku jari yang mengepal kuat.
Dia kembali terkekeh,kali ini sambil melenggang pergi dari rumah. Menyisakan teriakan sang mommy yang sempat ia dengar "Anak sialan,bodoh dan menjijikan".
Tega sekali orang tua nya. Dia memang laki laki,tapi laki laki mana yang akan kuat mendengar hal demikian dari orang tuanya?
Alastair menuju garasi rumah,mengeluarkan kembali motor ninja hitamnya. Sebelum dia pergi. Dia melihat ke atas. Menatap jendela kamar lantai 2 rumah besar itu. Semoga kakaknya baik baik saja.
-
-
-
-Setelah kejadian itu. Destha dibuat trauma karenanya. Takut memberi tau Alastair tapi mommy dan daddy nya mengirim pesan agar disampaikan kepada Alastair. Karena orang tuanya itu tidak memiliki nomor ponsel adiknya.
Sudahlah. Destha ingin tidur sekarang,berharap saat dia bangun mendapat pesan dibatalkannya acara nanti malam bersama mom dan dadnya.
-
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASTAIR
General FictionTakdir yang tidak bisa dirubah,takdir yang tak bisa dihindari dan takdir yang harus dijalani. Seorang pemuda dengan kulit bersih yang memiliki tatto salib terbalik terletak apik di leher bagian kanan nya. Tidak pernah mengira bahwa Tuhan orang lain...