Ps : 'Baca dengan jarak aman dan kondisi terbaik'
Happy Reading'
"Alastair,kamu jadi kan anterin aku pulang?". Setelah guru matematika keluar,Bianca segera menghampiri Alastair yang masih duduk anteng di kursinya.
"Ehh nenek lampir,Air ada janji sama gue,mau mampir ke rumah buat ambil sesuatu". Saut Tian murka mendengar nada sok kemayu Bianca.
"Bacot lo! Gue ngomong sama Alastair bukan lo!". Ketus Bianca.
"Ayo Alastair,aku udah capek ihh". Alastair yang mendengar itu benar benar dibuat ingin muntah. Bahkan Angkasa dan Tian sudah melakukan gerakan seperti orang muntah.
"Ya tuhan nenek lampir. Jijik banget dengernya gue.. Ayo cabut". Ucap Angkasa sambil menarik tangan Tian dengan kasar,sampai sang empu hampir kehilangan keseimbangan. Lama lama bisa beneran muntah dia.
"Elle,ayo pulang". Zayn yang sedari tadi bungkam,membuka suara yang dijawab anggukan oleh Ellena. Dia juga muak liat drama didepannya. Dan mereka berlalu dari kelas.
"Yaudah ayo kita pergi aja,biar Bianca sama Alastair baliknya." Ucap antek Bianca si Caca yang diketahui Alastair dari name tag cewek itu. Alastair memang cuek pada sekitar. Jadi teman yang dikelasnya banyak yang tidak dia kenal.
Sudah sepi dikelas,tinggal Bianca dan Alastair yang masih duduk manis di kursinya. Bianca sewot diacuhkan tunangannya. Dan akhirnya menarik paksa Alastair tapi tetap saja Alastair bergeming.
"Singkirin tangan busuk lo dari gue." Alastair menatap tajam wajah cewek itu. Dan berlalu pergi meninggalkan Bianca sambil menutup dengan keras pintu kelas. Alastair muak.
-
-
-
-"Lo gak papa naik motor? Gue gak bawa jaket Na dan hody lo kotor.". Tanya Zayn,tidak biasanya memang dia tidak memakai jaket berhubung kemarin ada bercak darah kawanan Agra saat baku hantam. Dia belum mencucinya. Dan lagi,kedua kampret itu juga sudah pergi meninggalkan sekolah padahal Angkasa dan Tian memakai hody tadi.
"Pakai punya gue.". Sambil melempar hody hitam nya ke Zayn,Alastair melirik sekilas Ellena. Dia langsung memakai helm dan melajukan motor ninja hitamnya.
"Pakai ini. Dan jangan lupa langsung lo cuci abis pulang. Alastair gak suka sama bekas orang". Jelas Zayn setelah memberikan hody Alastair kepada Ellena.
'Terus ngapain juga kasih ini ke gue? Cih orang gila.' Ellena membathin dan berdecih. Pemikiran cowok gila itu memang tidak bisa ditebak. Namanya juga orang gila.
-
-
-
-"Assalamualaikum bunda. Zayn sama Elle pulang." ucap Zayn saat melangkah masuk ke dalam rumah.
"Wa alaikumussalam. Loh Elle kamu kok gak pake seragam? ". Fokus bunda ada pada Ellena. Kenapa dia memakai anderok jins pendek dan kemeja? Bukannya pagi tadi pakai seragam? Apa jangan jangan Ellena bolos?
"Bunda jangan mikir aneh aneh. Tadi dikantin Ellena... " ucapan Zayn terpotong karena Ellena dengan cepat mencelanya.
"Tadi pas dikantin Ellena gak hati hati. Jadi nabrak seseorang yang lagi bawa air. Bajunya basah sampai ke rok Ellena bunda. Untungnya temen Ellena bawa baju gantu buat jaga jaga kalau dia mau menginap dirumah temannya". Jelas Ellena dusta. Dia tidak akan membuat bunda nya khawatir. Ellena pun menatap Zayn dan memberinya tatapan tajam supaya diam saja dan tidak memberi tau kejadian aslinya.
"Lain kali hati hati sayang. Sudah lah istirahat sana. Dan Zayn apa kamu sudah ashar nak? ". tanya bunda yang dijawab gelengan oleh Zayn.
"Kalau begitu Zayn ke kamar duluan bun". Zayn melenggang pergi ke kamarnya diikuti Ellena yang juga ingin istirahat.
Ellena mandi setelah sampai di kamar. Sekarang dia menggunakan celana pendek jins dan baju pendek All Size warna putih dengan gambar seorang aktivis hebat dibaju bagian depannya. Kebiasaan Ellena dan juga memang hanya itu pakaian yang dia punya. Nyaman yang dia cari. Setelah itu dia teringat kalimat Zayn untuk segera mencuci hody temannya. Dia akan mengembalikannya besok.
-
-
-
-Alastair sampai ke markas dan sekarang yang ia lakukan adalah berbaring di kamar khusus yang ia buat.
Markas itu seperti rumah yang cukup besar. Dengan 2 kamar yang dimana satu nya kamar pribadi Alastair. Dia memang lebih sering menghabiskan waktunya disini. Dan satu kamar lagi untuk berjaga jaga barangkali sahabat atau kakaknya itu bermalam di sini.
Destha juga dikenal oleh anggota The Dark Blood. Dan dia sering menginap dimarkas kalau kalau dia bosan sendiri dirumah saat mom dan dad nya keluar kota. Atau jika mom dan dad nya sedang cek cok dia lebih memilih hengkang dari rumah itu dan bermalam di markas bersama adiknya.
Kadang juga beberapa anggota The Dark Blood menghabiskan waktu mereka di markas sekedar untuk ber olahraga. Entah nge Gym,memanah atau menembak. Iya. Dibagian belakang halaman rumah itu jadikan Alastair tempat untuk menembak atau memanah. Dan satu ruangan di lantai satu ada tempat Gym untuk anggota The Dark Blood. Sedangkan lantai atas hanya ada 2 kamar saja.
Alastair membuka grub nya bersama ke tiga temannya. Jadi ada 2 grub yang ada di ponselnya. Satu Grub "Members of The Dark Blood" dan satu lagi yang dibuat Angkasa diberi nama "Grub Nongki". Terserah Angkasa saja lah,mau seperti apa nama grubnya. Sebab hanya dia yang menjadi admin grub itu,jadi baik Tian maupun Zayn juga Alastair tidak bisa mengubah nama grub itu. Sialan memang sahabat gila nya itu.
Tian
Apa kabar penghuni grub?
Kasa
Yoi men,kabar baek. Hayok lah abis isya kumpul di markas. Main PS baru nya si Zayn.
Tian
Kuy lah. Gue nanti bawa gorengan buat nyemil.
Kasa
Kuy.
Zayn
Ok.
Me
Y
Kasa
Bacot lu bedua wakil sama ketua. Singkat amat jawabnya.
Me
So?
Tian
Serah lo bedua aje lah.
Zayn
Iyalah. Jari jari gue,kenapa lo yang sewot.
Kasa
Iya babeh iya. Serah lo lo pada ah.
Alastair hanya tersenyum kecil. Setelah itu dia mematikan hp dan langsung menjemput mimpi. Tanpa mengganti baju,tanpa mandi terlebih dahulu.
-
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASTAIR
General FictionTakdir yang tidak bisa dirubah,takdir yang tak bisa dihindari dan takdir yang harus dijalani. Seorang pemuda dengan kulit bersih yang memiliki tatto salib terbalik terletak apik di leher bagian kanan nya. Tidak pernah mengira bahwa Tuhan orang lain...