____________________
• Camaraderie •
Bagian 17. Manipulasi
_______Masih seperti biasa, menuju pertandingan melawan tim burung putih mereka dengan rutin melakukan latihan bebas. Namun permasalahan kali ini cukup serius bagi Atsumu. Telah hadir seseorang tanpa diundang, dan hal ini mengusik kenyamanan Atsumu.
"Meian san tidak bisakah kita mengusirnya?"
"Tidak Atsumu. Takashi Utsui itu rekan dari pelatih, maka dari itu kami tidak berani mengusirnya"
Pada latihan bebas itu tidak semua pemain berada di lapangan. Mereka memiliki giliran masing masing untuk saling melempar dan menerima bola. Di akhir waktu baru mereka akan melawan satu sama lain sebagai latihan bebas.
Seperti saat ini. Atsumu yang sibuk di bangku itu mendekati Meian untuk menawar kira kira apakah tamu tak diundang itu bisa diusir atau tidak. Dan benar saja, Meian tak memiliki wewenang untuk mengusir pemain tersebut.
Seseorang dengan nama yang terkenal, memiliki darah keturunan yang hebat, kemampuan yang juga tak sembarangan orang memilikinya. Pria itu, Ushijima Wakatoshi, sibuk bermain bersama teman teman timnya sebagai tamu. Entah tujuannya memang untuk mengorek kekurangan tim Black Jackals, atau justru ia ingin memperparah pertemanan antara Atsumu dan Sakusa.
Atsumu menatap Sakusa yang tersenyum ke arah Wakatoshi. Atsumu mengeluh dalam hati mendapati pemandangan tak menyenangkan itu. Ini adalah tempat untuk berlatih, bukan untuk saling menggoda satu sama lain.
"Latihan tapi kok baunya homo ya?" Atsumu menegur Sakusa yang berjalan ke arahnya untuk ikut beristirahat.
"Cerewet, lihat umpan busukmu itu"
Sakusa meraih botol minumannya dan duduk di samping Atsumu. Keduanya sibuk kembali meregangkan tubuh sesekali mengistirahatkan kedua kaki di lantai. Buruk katanya? Bagaimana tidak buruk jika tiba tiba ada tamu tak diundang itu? Ini menyebalkan.
"Astaga bercanda kali. Gausah bawa bawa yang dilapangan.." agaknya Atsumu tersinggung dengan kalimat pedas yang dilontarkan oleh Sakusa.
Entahlah, suasana hati Atsumu rusak total akibat tamu tak jelas itu. Biasanya Atsumu tidak mudah tersinggung dengan ujaran seperti itu. Atsumu tak segan segan melolong galak untuk membalas ujaran yang merusak suasana hatinya.
NAH LIHAT ITU! Atsumu mendapati Sakusa dan Wakatoshi melirik satu sama lain dan saling melempar senyuman sinis. Tak sadar, bibir Atsumu berdecak kesal. Atsumu berusaha menjinakkan suasana hatinya, isi kepalanya terus mengutuk diri sendiri karena kesulitan mengelola emosionalnya sendiri.
Tenang Atsumu, ini hanya baru permulaan. Tidak seharusnya kau marah marah kepada hal yang tak bisa kau kendalikan. Atsumu mengulang kalimat tersebut berkali kali sampai pada akhirnya ia berhasil menurunkan amarah.
Sampai pada akhirnya Bokuto datang, menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dari dirinya. Satu tangan Bokuto mendarat tepat di pundaknya kemudian munculah pertanyaan yang sebenarnya enggan Atsumu jawab.
"Tsum Tsum ada apa?"
"Ah bukan apa apa, aku hanya mengantuk"
"Eh— apakah itu karena pestaku semalam?" Meian menoleh secepat kilat untuk memastikan. Wah, mendadak terbersit rasa bersalah di dalam dirinya. Namun Atsumu menggeleng, satu tangannya terangkat untuk menyisir rambutnya ke belakang.
"Bukan begitu. Ada kendala lain.."
"Apa itu ada hubungannya dengan Wakatoshi?"
"Ya, aku merasa tak nyaman" Ah sial, Atsumu tak bisa menahan diri untuk mengaku. Kalimatnya membuat Sakusa mendadak menoleh ke arahnya. Ada senyum yang berusaha isa sembunyikan, merasa bahwa sepertinya ini adalah cara untuk memancing Atsumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie [AtsuSaku]
Fanfiction[SELESAI - REVISI] Camaraderie (n.) Keinginannya untuk memiliki hubungan sekadar sahabat berubah ketika perasaannya menolak. Sangkalan perasaan tidak bisa diganggu gugat ketika ia kembali jatuh cinta dengan orang yang sama. The lust of love. He will...