3

1.9K 103 11
                                        

____________________
• Camaraderie •
Bagian 3. Eksekusi
_______

"Omi Omi, Wow—"

"Sejak kapan lo punya badan sebagus ini?"
Atsumu heran sejak beberapa menit terakhir. memutuskan untuk bertanya kepada Sakusa yang tentu saja kesulitan mengendalikan dirinya sendiri.

Setelah selesai menyingkirkan alat alat sebelumnya. Dengan sengaja Atsumu meraba perut bagian bawah Sakusa, kemudian bergerak perlahan lahan menuju bagian dada. Dibantu dengan keringat yang membuat kulitnya licin, Sakusa mendadak merinding merasakan jari jari tangan Atsumu yang menggodanya.

Atsumu tak mampu menahan rasa nafsunya. Ia bisa merasakan sendiri lubang penisnya yang meneteskan cairan ejakulasi di balik celananya sendiri. Setelah beberapa detik keduanya saling diam. Kini Atsumu tergerak untuk duduk menindih Sakusa.

Sakusa terlihat tak berkutik, wajahnya ia tutupi dengan dua lengan tangan karena tak ingin terus menerus bertatapan dengan Atsumu. Atsumu jelas tak ambil pusing, ia mulai kembali melancarkan aksinya.

Kali ini, kedua tangannya kembali bergerak menggerayangi tubuh Sakusa. Memijatnya dengan lembut, sesekali ia daratkan pada leher Sakusa untuk mencengkramnya lembut. Sebelum kemudian dua telapak tangannya kembali bergerak turun dan tidak sengaja mengenai kedua puting Sakusa.

"Nghh– ahhh" Lenguhan lembut mulai lolos dari bibirnya, bahkan Sakusa sontak menarik tubuhnya karena menerima rangsangan dari Atsumu.

"Ini dia.."

"Omi, ini adalah permainan. Pertama, lo cuma boleh keluar atas izin gue. Kedua, kalo lo keluar tanpa izin, bakal gue kasih hukuman. Ketiga, lo berhak buat pergi dari hubungan ini dengan cara nyebutin makanan kesukaan lo. Dan yang keempat, maafin lo adalah urusan gue"

Selesai dengan kalimatnya, Atsumu segera beralih turun menuju antara kedua paha Sakusa. Kali ini Atsumu berusaha melebarkan paha Sakusa agar bisa menjamahnya dengan mudah. Batang penis Atsumu mendadak berkedut ketika mendapati bahwa penis Sakusa membengkak.

Bahkan lubangnya ikut merekah karena efek dari obat perangsang itu. Cairan beningnya terjatuh dan membasahi paha dan perutnya sendiri. Atsumu sedikit terkejut akan hal tersebut sebenarnya, namun ia berusaha untuk tidak terlihat seperti pertama kali mendapati hal ini.

Tak ingin banyak bicara lagi, Atsumu segera meraih batang penis Sakusa dan bergerak untuk mengocoknya dengan perlahan. Genggaman tangan Atsumu begitu kuat meremas batang Sakusa dan jari jarinya dengan lihai bergerak menggoda pada bagian sensitif Sakusa.

"Cepetin dong Tsum, Ahh–"

Atsumu cukup melongo mendengarnya, sedikit menahan tawa dalam hati. Baru kali ini Atsumu membuat seorang dominan seperti Sakusa berubah terbalik 180°. Kini Sakusa bukanlah seorang dominan lagi dalam hubungan.

"Lo suka hm?"

"Hmn— aahhh"

Jakun Atsumu tergerak naik turun. Sudah jelas ia kesulitan menelan salivanya sendiri akibat mendengar suara mantan kekasihnya itu. Suaranya yang menggemaskan, mendayu dayu dan manja. Ahhh~ Atsumu sangat bersemangat malam ini.

Tangan Atsumu terus bergerak, mengocok batang penis Sakusa dengan perlahan. Setelah dirasa cairan pra ejakulasinya cukup. Atsumu mambasahi dua jarinya untuk melumuri lubang milik Sakusa. Sedikit muncul goyangan perlahan dari pinggang Sakusa.

Atsumu sebenarnya tau, selama Sakusa berselingkuh darinya. Sakusa menjadi seorang submisif dari pacarnya itu.

Dua jari Atsumu mulai menerobos masuk kedalam lubang Sakusa dengan perlahan lahan. Dengan gencar Atsumu mencari titik manis milik Sakusa. Ujung jarinya menggosok gosok bagian dalam. Terus mencari titik manis yang akan menjadi tempat rangsang utama.

Camaraderie [AtsuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang