____________________
• Camaraderie •
Bagian 19. Pencarian
_______"Samu, gue laper. Lo masak apaan hari ini?"
"Kok sendirian, mana Omi?"
Osamu berkacak pinggang mendapati Atsumu datang ke kedai tanpa seseorang di sampingnya. Keduanya bertatapan selama dua detik lamanya karena enggan menjawab pertanyaan satu sama lain.
"Oh dia udah gue anter pulang, ayo buruan mana makanan gue"
"Gak, kalo Kiyoomi pulang lo makan seporsi"
"Dih emang kenapa si, daripada kebuang mending gue makan" Atsumu berjalan mendekati Osamu, mencegah saudara kembarnya untuk mengeluarkan sekotak bento lain yang sengaja disiapkan untuk Sakusa dari tas kain.
"Enak aja, nanti gendut!"
"Oh perhitungan lo ya sama gue sekarang? Gak inget lo kemarin nidurin Kiyoomi?"
Satu tangan Atsumu menarik kotak bento itu, namun Osamu terus berusaha menjauhkannya dari jangkauan Atsumu. Pada akhirnya kalimat sindiran pedas dari Atsumu membuat Osamu mencari cara lain agar Atsumu tidak rakus.
"Yaudah sabar dong nanti gue ganti yang lain"
"Gak mau, yang udah lo bungkus tuh kasih gue aja!"
"Kebanyakan! Udah gue bilang gue bungkusin yang lain!"
"Gak, gue mau makan yang ini!"
Osamu mengira mengganti bento dengan makanan penutup akan menghentikan mulut Atsumu. Ternyata Atsumu justru menolak, ia terus memaksa dan berusaha merebut kotak makan kayu yang sedang ia bawa. Sehingga mau tak mau Osamu melepaskannya dan mengiyakan saja.
"Yaudah, jangan lupa dibawa besok. Gue udah gak punya kotak makan lain nih.."
"Nah gitu dong, baru namanya Samu. Gue bawain yang lain besok"
Osamu mengalah, maka Atsumu akan senang. Sesegera mungkin Atsumu membungkus dua kotaknya itu sembari berkedip bahagia, senyum pada sudut bibirnya tak nampak turun sedikitpun mendapati Osamu mengiyakan saja keinginannya.
Namun di sela sela Atsumu sibuk membungkus, Osamu bisa merasakan suhu sekitar sedikit berubah. Osamu bisa merasakan lengan Atsumu yang terasa panas, pantas saja hari ini kepalanya terasa begitu berat. Sepertinya Atsumu sedang sakit.
"Tsum, lo sakit?"
"Eh, enggak tuh"
Osamu segera menempelkan punggung tangannya pada dahi Atsumu. Dan benar saja, Tubuh Atsumu terasa lebih panas daripada biasanya. Bagi Osamu, ini adalah sebuah peringatan untuk menjaga kesehatan. Karena jika Atsumu sakit, Osamu juga akan terkena selanjutnya.
"Kenapa?"
"Badan lo panas Tsum. Besok lo harus latihan lagi loh, beneran gapapa?"
"Dih pake nanya. Gue mah kebal berbagai macam penyakit" ungkap Atsumu dengan sombong, dibalas dengan decakan menyepelekan dari Osamu.
"Halah, bukan kebal. Lo mah suka gk nyadar kalo lagi sakit"
"Ihhhh, Samu perhatian ke gue. Gemes deh" Atsumu mencubit pipi Osamu dan segera keluar dari sana. Meninggalkan Osamu yang menatap datar Atsumu, bingung antara harus kasihan karena saudaranya akan sakit atau harus menonjoknya karena sering kali menggodanya.
Langit mulai gelap, membuat Atsumu ingin segera pulang dan beristirahat secepatnya. Atsumu merasa tak ada yang aneh dari tubuhnya, ia berpikir bahwa mungkin saja suhu tubuhnya naik karena bertengkar dengan Sakusa. Meskipun tak biasanya Atsumu seperti ini sekalipun sedang tertengkar atau bahkan beradu fisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie [AtsuSaku]
Fanfiction[SELESAI - REVISI] Camaraderie (n.) Keinginannya untuk memiliki hubungan sekadar sahabat berubah ketika perasaannya menolak. Sangkalan perasaan tidak bisa diganggu gugat ketika ia kembali jatuh cinta dengan orang yang sama. The lust of love. He will...