____________________
• Camaraderie •
Bagian 10. Terciduk
_______"Ga adil banget njir Suna kaga kena samsek masa?"
"Yauda si emang napa? Iri kh lo?"
"Iri dan dengki, emang"
Atsumu terus mengomel kepada Suna. Padahal keempat empatnya ini bersiap siap untuk tidur. Malam sudah menuju pagi, mereka sudah kenyang akan bir dan permainan laknat sebelumnya.
"Geser dong Rin. Gue kaga kebagian tempat nih.." Osamu memprotes kepada Suna yang tidur tepat di tengah tengah ranjangnya. Kaki Osamu mendorong kaki Suna yang menghalanginya untuk tidur.
Di kamar Atsumu dan Osamu. Hanya terdapat 2 ranjang yang terpisah. Parahnya lagi ranjang itu berukuran single. Sehingga kini 4 lelaki dewasa itu harus tidur berdempet dempetan dalam 2 kasur saja.
"Mi.."
"Mi!" Atsumu berusaha berbisik namun suaranya tetap terdengar keras. Sembari mencari posisi yang nyaman karena terlalu sesak.
"Set dah, napa?"
"Gimana respon Wakatoshi waktu tau lo itu penyebar foto bugil mereka berdua?"
"Dia ngamuk anjir. Kita ribut di asrama Shiratori tau"
"Gimana kalo ternyata semuanya itu karma dari gue?"
"Makanya kita ketemu sekarang, gimana? Balikan gas ngeng?" Sakusa berbicara dengan berbisik, namun tetap saja Suna dan Osamu yang tak sengaja mendengarnya itu merasa muak.
"Dih Mi gaasik banget lo ah. Dulu sukanya jual mahal sekarang gini..." Atsumu kesal, satu kakinya dengan sengaja menendang kaki Sakusa yang tak sengaja menyentuh kakinya.
"Mending lo tidur sofa deh, sempit asli"
"Eh, tamu tidurnya di kamar. Tuan rumah yang di sofa"
"Dih, siapa lo?"
"Atsumu mulut lo diem ya anjing, gue mau tidur. Daripada mulut lo gue sumpel pake sempak gue" Teriakan lantang dari bibir Osamu mengejutkan Atsumu, sehingga mau tak mau ia harus selesai dalam berbicara.
"Iya iya, tck— met tidur!"
***
Wangi semerbak tumisan bumbu dapur bercampur dengan minyak begitu sedap tercium. Sensasi pedas juga membakar rongga hidung siapapun yang tak sengaja menghirupnya. Kedua mata Atsumu mendadak terbuka, bangun dari tidurnya mendapati seseorang sedang sibuk masak di dapurnya.
Kepalanya sontak menoleh menuju nakasnya, mendapti bahwa jarum jam pendek mengarah pada pukul 1 siang. Sudah biasa, lagipula hari ini hari libur dan semalam banyak minum bir dan bermain.
Terdengar hembusan nafas berat dari Atsumu, ia terlihat meletakkan kepalanya dan kembali memejamkan matanya. Selama beberapa detik ia bertahan dengan posisi tersebut sebelum kemudian tersentak kaget, kepalanya menoleh untuk mencari seseorang yang sebelumnya tidur di sampingnya.
Mana? Mana Kiyoomi?
Kedua bola matanya bergerak menyisir tiap tiap sisi dan sudut ruangan namun Atsumu tak mendapatkannya. Sedikit muncul rasa panik karena belum menemukan lelaki berambut hitam keriting itu sampai kemudian Atsumu sadar.
Untuk apa ia mencarinya? Bukankah bagus jika Sakusa pulang dan tak mengganggunya lagi?.
"Ngapain gue cari, lo pulang juga bukan urusan gue.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie [AtsuSaku]
Fanfic[SELESAI - REVISI] Camaraderie (n.) Keinginannya untuk memiliki hubungan sekadar sahabat berubah ketika perasaannya menolak. Sangkalan perasaan tidak bisa diganggu gugat ketika ia kembali jatuh cinta dengan orang yang sama. The lust of love. He will...