/
PAPA GYU AGAIN!
Tips jika punya anak tujuh tahun yang tengah berulang tahun: jangan ganggu. Jangan usik. Biarkan saja pilih hadiah yang dia mau (pst, kecuali kalau harganya tidak wajar, baru boleh protes).
Di hadapan toko mainan itu, Ryu mulai berbinar-binar, dan tidak biasanya dia nyaman di gendongan Beomgyu. Padahal dua hari belakangan, mereka baru berdebat soal siapa yang boleh sering memeluk Taehyun tiap pagi, atau ketika mau tidur, Ryu enggan tidur di kamar dan malah menyelusup bersembunyi di ketiak Taehyun sampai pagi.
Serius, dia mirip siapa, sih?
"Mau yang mana?" tanya Beomgyu. Setelah begitu sabar setahunan ini menunggu ulang tahunnya, Ryu nampak punya list mainan yang dia mau.
"Itu! Itu juga! Atau yang itu!" Ryu dalam mode anak kecil memang yang terlucu. Beomgyu mengangguk lantas menurunkan Ryu agar dapat cepat-cepat masuk ke toko mainan di mall itu seraya memilih apa pun yang tadi dia inginkan.
"Kau sepertinya terlalu memanjakannya, Hyungie."
"Sesekali tak apa. Siapa tahu dia jadi agak 'jinak' padaku," imbuh Beomgyu. Sebenarnya ini jadi sogokan juga agar akhir minggu ini Ryu mau main bersama Gaeun, jadi ada waktu luang untuk berduaan dengan Taehyun. Hm, bermestraan maksudnya. Hehe. Mereka butuh quality time berdua, dan Taehyun sepertinya agak setuju. "Yah, kau sibuk terus. Bagaimana bisa aku mesra-mesraan kalau tiap jam saja ada telepon untukmu, Hyung?" Begitu protesan Taehyun tiap kali Beomgyu merajuk mengapa Taehyun tak mau diciumnya. Atau kenapa intensitas bercinta mereka agak berkurang dan terkendala.
Ryu berlarian di lorong toko mainan, Taehyun memperingati bocah itu agar hati-hati sedangkan dia dan Beomgyu mendorong keranjang belanjaan. Sebenarnya toko mainan ini punya rak-rak berisikan pajangan cantik, serta beberapa keperluan dekor lain. Taehyun melihat-lihat lampu duduk berbentuk lucu, atau karpet-karpet serta wallpaper pastel yang mungkin lucu untuk di kamar putra mereka.
"Cantik, tidak?" tanyanya seraya menghadap Beomgyu. Di tangannya wallpaper warna kuning gemas terihat, ada gambar anak ayam mungil yang terlihat ceria. "Ini sepertinya bagus untuk kamar Ryu.
"Kalah cantik denganmu." Beomgyu justru mengerling.
Taehyun menghadiahinya dengan tepukan di bahu, lantas mendorong trolley lagi. Dia melihat-lihat jam dinding, kemudian mulai mengekori Ryu yang sibuk melihat mainan di beberapa lorong sekaligus. Ryu mirip ngangsing yang berputar-putar aktif.
"Tahu dia bakal sesenang ini, harusnya kita ajak beli mainan tiap bulan."
"Hush! Kau ini! Nanti dia merengek terus kalau sampai satu bulan saja tidak beli manan dan aku belum mau ya, dipusingkan dengan tangisannya. Apalagi dia itu cerewet sepertimu, Hyung." Ryu itu bocah yang sangat ribut. Apalagi menyangkut hal-hal yang dia sukai. Pernah Taehyun berdebat juga dengan Ryu, akhirnya Taehyun terpaksa mengalah karena Ryu lebih jago bicara darinya.
"Bukankah yang kau lebih cerewet?"
Cubitan mendarat di sisi pinggang Beomgyu hingga memancing pekikan pria itu.
"Enak saja!" kata Taehyun.
Belum apa-apa, Ryu kembali dengan cengiran. Dua tangan sibuk mendekap kotak mainan Lego yang sepertinya cukup mahal. "Kenapa mau yang ini? Kenapa harus dua? Satu saja, kan sudah ada di rumah," kata Taehyun.
"Ini beda, Appa! Mau dua-duanya!" katanya.
Beomgyu mengusap kepala Ryu. Tuh kan jadi jinak. "Iya, ambil dua boleh, kok. Pilih satu lagi, atau mainan yang lain. Nanti aku dan Appa tunggu di dekat sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
MORNING, GYU! | beomtae ✔
Fanfiction(SEQUEL of Peek A Gyu!) Kang Taehyun tidak berencana menikah muda. Ingin fokus kuliah dan bekerja di perusahaan besar, Taehyun belum mau mengikat diri dengan seseorang. Namun, Beomgyu, si tunangannya yang cerewet, terus mendesak Taehyun agar mereka...