MORNING, GYU! - 1

1K 159 4
                                    

/

CHAPTER SATU

Catatan Babu Hari Ini

Taehyun siapkan sarapan! Yeay!! Tapi dia tidak mau banyak bicara dan fokus makan roti isi sambil mempelajari modulnya. Aku sudah bilang akan jemput, Taehyun bilang dia akan naik bus saja sekalian berbelanja. Lagipula, dia mau menghabiskan waktu sendiri untuk melihat buku-buku. Aku memaksa. Taehyun malah melotot. Oke, hari ini tidak perlu usaha dahulu.

"Aku pulang!"

Beomgyu langsung menoleh, kemudian menaruh botol anggurnya. Dia tersenyum sewaktu Taehyun menaruh tas belanja yang penuh berisikan makanan dan minuman untuk persediaan di kulkas. "Hai, bagaimana belanjanya?" tanya Beomgyu. Setelah menuangkan sedikit isi botol ke gelas tinggi, dia menyesapnya perlahan.

"Hm, menarik. Aku dapat banyak makanan yang diskon." Pintu kulkas membuka, dan Taehyun sibuk memasukkan serta menata semuanya. Beomgyu mengikuti, kemudian kebagian mengoper beberapa telur dalam wadah panjang, buncis, wortel, serta tomat-tomat. Beomgyu mengeryit. "Aku suka jus tomat."

"Oh, oke, tak masalah."

Setelah beres memasukkan botol-botol susu, akhirnya Taehyun menyeka keringat dan menutup pintu kulkas tersebut. Dia melipat tas belanja dengan rapi seraya menyelipkan di kabinet terdekat. "Lapar?"

"Aku sudah memanggang makaroni tadi. Bagaimana denganmu? Mau aku masakakan sesuatu? Daging tumis? Atau apa? Nasi goreng kimchi?"

"Kurasa aku akan mandi dahulu. Nanti saja masaknya, aku bantu."

"Kemari."

Taehyun mengerjap cepat. "Apa?" Beberapa saat dia hanya memandangi Beomgyu seraya menunggu, dan benar saja, Beomgyu ambil kesempatan memeluknya, membuat Taehyun langsung memberontak. "Nggak suka dipeluk! Sesak!" pekiknya.

Beomgyu langsung cemberut.

"Jangan nakal!"

Setelah itu, Taehyun bergegas menuju kamar mereka. Oke, aksi pertama gagal; memeluk Taehyun sama saja seperti memeluk kaktuk—sakit! Terus ditolak! Menyedihkan! Beomgyu mengusap wajahnya dan meneguk sisa anggurnya.

*

*

Taehyun bersyukur menikah dengan Beomgyu artinya merasakan dimasakkan secara spesial oleh pria tampan yang masakannya juga lezat. Ssst, Taehyun tidak mau langsung memuji atau suaminya bakalan senyum menyengir lebar bagai kuda yang kesenangan. Jadi, yah, Taehyun berusaha memasang tampang datar saja padahal dia sangat senang. "Hm, oke."

"Oke saja? Harusnya sangat lezat!" protes Beomgyu di kursinya. "Aku memasaknya dengan cinta."

"Ya, lezat."

Beomgyu memicingkan mata. "Ckck, memang sulit ya membuatmu takjub." Dia menyantap daging miliknya, sedangkan Taehyun menahan senyuman. Sesaat Beomgyu melirik lagi, Taehyun sudah menghilangkan senyumannya menjadi raut biasa. "Ckck, aku sudah masak dengan susah payah."

"Enak, kok. Aku sangat suka," katanya lagi. Bukan rahasia kalau Beomgyu itu gila pujian dan seperti pujian yang keluar dari bibir Taehyun itu serupa emas untuknya. "Nanti masak untukku lagi, Hyung!"

"Boleh asal kau mau mesra-mesra denganku"!

"Jangan meminta yang berlebihan!" Taehyun memelotot, langsung membuat nyali Beomgyu ciut. "Aku... aku harap kau memasak lebih sering. Jujur saja, aku selalu suka makanan rumah. Ayahku juga suka memasak dibanding ibuku."

MORNING, GYU! | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang