MORNING, GYU! - 20 (END)

707 95 12
                                    

/

CHAPTER DUA PULUH

Polisi terakhir meninggalkan ruangan tersebut dan menutup pintu rapat, menyisakan mereka berempat yang duduk berhadapan. Lampu menggantung di tengah mereka dan menjadi satu-satunya penerang di ruangan itu. Ryu di luar bersama satu polisi wanita yang sangat ramah menawarkan diri.

Taehyun menoleh kecil ke arah Beomgyu yang sama gugup dengannya. Di depan mereka dua orang dewasa turut bertukar pandang. Si suami memperkenalkan diri bernama Yunho dan si istri bernama Ina. Keduanya terlihat tegang dan serius. Namun mendadak Ina meneteskan air mata. "Maafkan kami," katanya parau.

Yunho menenangkan lantas memandang Taehyun dan Beomgyu. "Maafkan kelalaian kami dalam menjaga anak kami. Sejujurnya, Ina melakukan kesalahan besar dengan menaruh Ryu di gerbang rumah kalian. Sebenarnya... sejak melahirkan, kondisinya memburuk dan aku sangat menyesal karena tak mengawasi Ina."

Taehyun memandang perempuan itu. "Sekarang bagaimana keadaanmu, Nyonya?"

"Ak—aku membaik."

"Kami sudah konsultasi dengan psikolog kenalanku dan kami terus rutin menemuinya tiap minggu," jawab Yunho cepat. Yunho mengusap pelan kepala sang istri. "Jika kambuh dia akan bertindak di luar dugaan dan puncaknya adalah yang terjadi pada Ryu. Sekarang aku akan ekstra menjaga."

Taehyun dilema. Di satu sisi dia merasa prihatin, namun di sisi lain dia masih belum menerima betapa Ryu menjadi korban di tengah situasi ini. Astaga, bayi itu masih terlalu kecil dan begitu ringkih. Taehyun tak mau membayangkan akan ada hal buruk apalagi jika pasangan ini kembali lalai. Taehyun merasa desakan kuat untuk mempertahankan Ryu, mengatakan pada dua orang itu, "Aku siap menjadi wali Ryu mulai sekarang. Dia baik-baik saja dan akan kami jaga sepenuh hati, menjadi anak angkat kami." Tapi kan terdengar tidak etis. Apalagi Beomgyu telah meremas tangan Taehyun di bawah meja seolah dia menegaskan dia pun rela melepas Ryu kembali pada orang tuanya.

Situasi mulai tak terkendali kala Ina terus sesenggukkan dan Yunho terus berusaha menenangkan. Beomgyu terus bergumam, "Nyonya, ini bukan sepenuhnya salah Anda." Sedangkan Taehyun masih terdiam. Tak lama, polisi kembali masuk kemudian menanyakan mereka semua. Taehyun lebih khawatir mengenai Beomgyu. Pria itu menyayangi Ryu, merawat Ryu bahkan terus mencurahkan banyak perhatian pada Ryu, apakah Beomgyu sanggup berpisah dari Ryu?

Taehyun memandangi wajah Beomgyu sekali lagi. Ini kesempatan terakhir mereka untuk melepaskan atau mempertahankan Ryu.

"Sekali lagi maaf dan terima kasih banyak sudah menjaga Ryu kami. Saya sangat sangat menghargainya."

*

*

"Dadah! Ryu!" Beomgyu melambai singkat, menyaksikan bagaimana Yunho akhirnya menggendong kemudian bersama istrinya meninggalkan kantor polisi itu. Keluarga yang bahagia. Beomgyu agak perih melihatnya, sekarang dia tak dapat mendengar tangisan Ryu, menyaksikan sepasang mata besar yang lucu atau menemani Ryu yang begitu haus dan ingin susu.

Taehyun langsung menggandeng tangan Beomgyu. "Ayo pulang."

"Hm ya."

Di dalam mobil, Beomgyu tak banyak bicara. Sesekali malah melamun menyaksikan padatnya jalanan. Bahkan sesampainya di rumah, Beomgyu langsung ke kamar dan mandi tanpa mengucapkan apa pun. Taehyun nelangsa. Bibirnya ingin mengatakan kata-kata penghiburan namun dia sadar, Beomgyu lebih butuh waktu sendiri sekarang. Bagaimanapun, dalam waktu sesingkat itu, Ryu sudah mengubah Beomgyu yang semula supersibuk jadi ayah siaga dan penyayang. Menjadi pria yang dewasa dan bertanggungjawab. Sosok yang membuat Taehyun takjub dan terharu. Beomgyu melakukan banyak hal demi Ryu, terus menjaga Ryu dan mengawasi Ryu bagaikan tak ada lagi yang penting selain Ryu.

MORNING, GYU! | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang