/
CHAPTER TIGA
Beomgyu menunggu di mobil. Jam mengajarnya baru beres setengah jam tadi dan mereka akan pulang bersama, sekalian Beomgyu ingin menghabiskan waktu lebih intim dengan Taehyun. Kalau di rumah setelah kuliah, Taehyun langsung sibuk mandi, berganti pakaian dan tidur jika tidak ada tugas. Jadi, yah, Beomgyu agak "usaha" untuk mendekati Taehyun.
"Ke—kenapa duduk di kursi belakang? Yak! Aku bukan supirmu."
Taehyun hanya menyandarkan punggungnya, tidak peduli. "Hyung, ayo jalan."
"Taehyun, pindah sekarang," perintahnya. Dia menoleh kemudian menatap suaminya. Sepasang matanya melebar. "Kau ini... cepat duduk di sebelahku."
"Tidak mau!"
"Ke—kenapa?" tanya Beomgyu, kaget. Apakah Taehyun sedang mood galak lagi? Atau sesuatu terjadi? "Apa yang terjadi?"
"Aku... aku masih kesal padamu soal hadiah liburan Namju Hyung. Kau bilang apa padanya? Kau mendesaknya?" Taehyun terus bertanya. "Dengar ya. Aku tetap tidak akan ikut! Serius!" Setelahnya, dia kembali duduk seraya menumpu satu kaki di atas paha dan sibuk dengan ponselnya.
"Pindah sekarang..."
"Kenapa? Kau mau apa?" sahut Taehyun tanpa mengalihkan perhatian.
"Aku... aku akan marah padamu."
"Cih, marah saja. Masa bodoh," celetuk Taehyun. Yah, dia akan tetap seperti ini sampai Beomgyu setuju dengannya! Liburan bulan madu itu bukan yang mereka butuhkan, apalagi Taehyun sebal jika tertinggal beberapa mata kuliah. Tugasnya banyak, materinya rumit, dan terus bertanya pada teman sekelasnya akan merepotkan, serta membuatnya kurang nyaman. Jadi, yah, mungkin mereka bisa melakukannya lain waktu.
Beomgyu melepas sabuk pengamannya dan keluar. Karenanya, Taehyun mulai melirik ke arah kursi pria itu. Sesaat Taehyun pikir, Beomgyu akan pergi begiutu saja meninggalkannya di mobil sendirian dan pulang. Yah, Taehyun mau tak mau harus menyetir, atau memanggil taksi seraya meninggalkan mobil di sini. Karena ya Tuhan! Dia paling tidak suka menyetir sampai ke rumah. Merepotkan saja.
Tanpa terduga, Beomgyu justru melangkah ke kursi belakang lantas membuka pintu. "Kau yang memaksa," katanya seraya menggelung lengan kemejanya, kemudian langsung mengangkat tubuh Taehyun. Astaga, memalukan! Taehyun sadar beberapa mahasiswa langsung memperhatikan mereka.
"Turunkan!"
"Ayo duduk di depan."
"Hyung! Malu!" Dia memukul dada Beomgyu sampai pria itu menurunkannya. Di luar mobil, Taehyun merasa wajahnya memerah. "Oke! Aku duduk di depan!" katanya lantas melengos masuk ke kursi depan. Beomgyu tersenyum penuh kemenangan, menyusul duduk di balik kemudi.
*
*
Catatan Babu Hari Ini
Majikan agak marah. Sepertinya dia akan mencakarku lagi, tapi sejauh ini terpantau aman. Majikan sudah makan malam dan mandi. Dia juga sesekali melirikku kemudian masuk kamar. Majikan masih tidak setuju dengan ide bulan madu.
"Tae..."
Taehyun langsung bergeser, memberikan ruang di ranjang itu untuk Beomgyu. Di pangkuannya, ada buku tebal. "Apa? Tidur sana." Dia tetap fokus pada buku tersebut dibanding Beomgyu yang sudah berbaring miring, memperhatikannya lekat.
"Ayo, bobok."
"Aku belum mengantuk, Hyung," jawabnya.
Beomgyu membetulkan letak bantal dan tersenyum. "Masih marah, ya? Maaf... aku terpaksa tadi. Habisnya kau keras kepala, sih. Aku langsung saja ingin mengangkatmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MORNING, GYU! | beomtae ✔
Fanfic(SEQUEL of Peek A Gyu!) Kang Taehyun tidak berencana menikah muda. Ingin fokus kuliah dan bekerja di perusahaan besar, Taehyun belum mau mengikat diri dengan seseorang. Namun, Beomgyu, si tunangannya yang cerewet, terus mendesak Taehyun agar mereka...