Di halaman rumah dengan gaya klasik modern yang mewah itu terlihat sudah terparkir mobil BMW X1 milik sang kapten basket, namun Gian dan yang lainnya belum melihat adanya mobil lamborghini milik Rey.
Sekitar 15 menit menunggu kedatangan Rey, akhirnya Gian melihat dari kaca spion mobilnya jika Rey sudah berada di belakang mobil Mercedes Benz punya lelaki bertubuh jangkung itu.
"Rey tuh"
"Ayok turun" Ucap Gian"Sabar kali" Sahut Feli
Sebelum mereka masuk kedalam rumah Kevin, mereka berdiri mengatur nafas dan setiap perkataan terlebih dahulu tepat di depan mobil yang mereka parkir di pinggir jalan rumah Kevin.
"Kita harus ngelurusin semuanya ke Kevin biar dia gak terus-terusan salah paham ke kita semua"
"Reza juga tadi kasih saran ke gua seperti itu" Tutur Gian"Bener Rey"
"Kita emang salah saling menaruh perasaan dengan sahabat kita sendiri" Tambah Nayya"Iya yang dibilang Gian sama Nayya itu bener Rey" Rey menatap wajah Feli dengan wajah yang tak menentu
"Fel maafin gua karena gua harus pura-pura suka sama lu"
"Apa gua bisa dengan serius suka sama lu"
"Sedangkan di hati gua masih menyayangi Nayya" Titah Rey dalam hati kecilnyaMelihat Rey yang merenung sembari menatap wajah Feli "Woii Reyy!!" Teriak Gian membuat Rey kaget
"Apaan setan!!"
"Budek ni gua!" Seru Rey"Ya lu juga sibuk melamun aja"
"Ayok masuk!" Ajak Gian"Ayokk sayangg" Feli menarik tangan Rey masuk ke rumah mewah berwarna putih itu
Setelah di depan mereka di sambut oleh ART di rumah itu, kini mereka bempat berjalan menuju kamar milik Kevin yang berada di lantai 2 bagian paling sudut.
Gian mengetuk pintu kamar itu dengan pelan "Masukk" Perintah Kevin dari dalam kamarnya
Kevin nampak begitu kaget bahwa yang mengetuk pintu kamarnya itu merupakan ke empat sahabatnya, sedangkan di dalam kamar berlatar wallpaper metalica itu terdapat Reza beserta Laura dan juga Luna.
"Vin kita mau ngomong sama lu" Kali ini Rey membuka pembicaraan
"Reza udah jelasin ke gua"
"Kalian gak perlu jelasin apapun lagi ke gua" Titah Kevin"Kita tau kok Vin kita semua salah"
"Tapi lu harus percaya sama kita bahwa persahabatan kita gak akan rusak hanya karena persoalan perasaan" Ucap Gian"Vin lu percaya kan sama kita"
"Bahwa hubungan gua dan Gian, Feli dan Rey itu sama sekali gak akan berpengaruh di persahabatan kita"
"Sekali pun nantinya gua atau Feli ada masalah sama Gian atau Rey itu gak akan kita bawa-bawa ke persahabatan kita Vin" Jelas Nayya dengan sikap deweasanya"Nay liat lu seperti ini justru buat gua semakin suka sama lu" Lagi-lagi Rey berucap dalam hatinya
"Udah lah Vin"
"Kita gak ada hak buat nahan perasaan mereka" Reza mencoba meyakinkan lelaki berkulit sawo matang itu"Mereka sama kayak kamu punya perasaan"
"Gimana kalo kamu di posisi mereka"
"Dan mereka menahan perasaan kamu"
"Coba kamu fikirin itu" Ucap Luna perempuan yang saat ini sedang PDKT dengan Kevin"Yang di bilang Luna itu bener Vin"
"Gua juga awal nya ngerasain hal yang sama kayak lu"
"Tapi setelah gua fikir-fikir itu gak ada guna sama sekali" Cetus Reza"Lu maafin kita kan Vin?" Tanya Gian dengan pelan
"Yang harusnya minta maaf itu gua"
"Bukan kalian" Sahut Kevin tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
R E Y N A (ON GOING)
Teen Fiction---- R E Y N A ---- "Aku masih mencintai kamu" "Dan akan selalu terus mencintai kamu" Lirih Rey dalam keadaan setengah sadar ---- R E Y N A ---- Reyyden Arsenio Adicipta dan Nayyara Grizelle Biantara, barangkali Tuhan sedang begitu berbahagia ketika...