Hari dimana Nayya di operasi pun tiba, dirinya masih menantikan kehadiran Gian. Harapan nya belum berubah, ia berharap agar salah satu pasukan anak buah dari Laskar dapat menolongnya dengan membawa Gian kehadapannya saat ini juga.
Indah dan Bian mencoba untuk menenangkan putrinya, mereka tau betul jika saat ini perasaan Nayya sudah bercampur aduk. Di sisi lain sahabat-sahabatnya Nayya pun di sekolah berdoa untuk kelancaran operasi Nayya, terlebih Laskar dan Arhan masih terus mengawasi anak buahnya untuk mencari Gian di Surabaya.
Valen tiba-tiba datang ke rumah sakit, kehadiran Valen membuat Nayya bertanya-tanya mengapa perempuan ini berada di rumah sakit yang sama dengannya saat ini "Nay gua denger lu mau operasi ya hari ini?" Tanya Valen
"Nayya ini siapa?" Tanya Indah saat dirinya dan Bian baru masuk ke dalam ruangan
"Pagi Tante"
"Aku Valen temen satu sekolahnya Nayya" Valen memperkenalkan dirinya sendiri"Kamu gak sekolah?" Tanya Bian
"Gak om"
"Tadi Valen kesiangan"
"Terus di suruh guru piket pulang"
"Karena udah telat banget tadi datangnya" Balas Valen dengan penuh kelembutan"Nay mumpung ada temen kamu"
"Mama sama papa ke resepsionis dulu ya sayang"
"Untuk ngurus administrasi" Titah Indah"Iya ma" Singkat Nayya
"Val gua mau nanya satu hal sama lu"
"Tolong lu jawab dengan jujur pertanyaan gua" Pinta Nayya"Soal Gian?"
"Kalo lu mau nanya soal keberadaan Gian"
"Gua minta maaf banget Nay gua sama sekali gak tau Gian dimana sekarang" Lirih Valen"Masa lu gak tau"
"Kan lu pacarnya" Sambar NayyaValen hanya tersenyum tak menjawab sepatah kata pun pertanyaan "Andai lu tau Nay gua gak pernah pacaran sama Gian" Lirih Valen dalam hati dengan mata yang berbinar-binar
"Loh lu kenapa?" Tanya Nayya
"Gua gak nyangka aja di saat kayak gini tapi Gian gak ada di samping lu" Balas Valen
"Jangan sia-siain Gian ya Val"
"Gua kemarin bego banget" Kata NayyaSedangkan di sekolah, Laura nampak begitu mencemaskan kondisi Nayya jika mereka semua masih belum mendapatkan kabar baik soal Gian "Guys gimana?" Tanya Laura
"Eh Laura sabar dong"
"Cowok gua juga lagi usaha ini!" Seru Feli"Santai dong Fel!" Titah Reza
"Gua udah lacak sih nomornya Gian"
"Dan semalem Gian masih di Jakarta"
"Tapi sekarang gak tau dimana"
"Kayaknya dia matiin GPS nya deh" Ujar Rey"Mana coba sini gua lihat" Kevin melihat ke ponsel Rey yang memang menunjukkan Gian masih berada di Jakarta semalam
"Kayaknya Gian emang di Jakarta deh bukan di Surabaya!" Timpal Arhan
"Kenapa lu bisa mikir kayak gitu?" Tanya Laskar
"Nah iya coba"
"Kenapa lu bisa beranggapan begitu?" Tambah Kevin"Dengerin ya kalian semua"
"Pertama kalian lihat sendiri Rey ngelacak itu posisinya semalem jam 2 dan itu masih di Jakarta"
"Kedua lu sendiri Kar bilang tadi anak-anak orthros yang di Surabaya gak nemuin sama sekali jejak Gian"
"Itu udah jelas kalo Gian itu di Jakarta!" Tegas Arhan menjelaskan kepada yang lain"Valen"
"Dia pasti tau soal keberadaan Gian" Sambar Laskar"Kalo gitu biar gua sama Luna yang nyamperin Valen di kelasnya!" Ujar Laura
"Yaudah ayok Lau sekarang!" Luna langsung mengiyakan kata-kata Laura
"Tunggu"
"Gua ikut kalian" Feli pun ikut dengan mereka untuk menemui Valen
KAMU SEDANG MEMBACA
R E Y N A (ON GOING)
Teen Fiction---- R E Y N A ---- "Aku masih mencintai kamu" "Dan akan selalu terus mencintai kamu" Lirih Rey dalam keadaan setengah sadar ---- R E Y N A ---- Reyyden Arsenio Adicipta dan Nayyara Grizelle Biantara, barangkali Tuhan sedang begitu berbahagia ketika...