38. Restoran

108 23 0
                                    

Valen yang mengetahui jika Nayya sedang di rawat di rumah sakit mencoba untuk melihat kondisi Nayya saat ini sekaligus dirinya ingin memastikan jika dirinya bisa melihat wajah tampan milik seorang Gian.

Dengan membawa buah-buahan untuk Nayya, kini Valen masuk ke dalam ruang perawatan. Baginya malam ini momen bagus untuk Valen karena saat ini Nayya sedang tertidur dan hanya ada Gian yang menjaga Nayya.

"Valen"
"Lu ngapain kesini?" Tanya Gian

"Ya gua mau ngebesuk Nayya"
"Oh iya ini gua bawain buah-buahan untuk Nayya" Gian menerima bucket buah yang telah di berikan oleh Valen

"Makasih ya Val" Titah Gian

Melihat Gian yang ingin membangunkan Nayya, tentu saja Valen langsung melarang lelaki itu untuk membangunkan kekasihnya "Eh Gian udah lu gak usah banguni" Lirih Valen

"Emangnya kenapa?" Tanya Gian

"Ya kasihan aja"
"Nayya kan juga butuh istirahat" Balas Valen

"Oh ya udah tunggu ya"
"Gua ambilin minum dulu buat lu" Ujar Gian mengambil minuman yang ada di dalam kulkas

Maklum saat ini Nayya di berikan perawatan di rumah sakit paling bagus dan dengan fasilitas paling mewah di Jakarta, wajar saja jika di ruang perawatan Nayya terdapat kulkas dan beberapa fasilitas mewah lain bagaikan hotel bintang lima.

"Lu harusnya gak perlu repot-repot kali"
"Makasih ya" Ucap Valen

"Gak repot kok"
"Orang gua tinggal ngambil doang di kulkas" Sahut Gian sembari meneguk air mineral

"Gila Gian minum aja keren banget" Lirih Valen dalam hati

Melihat Valen yang memandanginya dengan serius membuat Gian merasa sedikit risih dan aneh "Val lu kenapa ngeliatin gua kayak gitu?" Tanya Gian

"Lu ganteng banget" Jawab Valen keceplosan

"Maksudnya?" Tanya Gian kembali

"Gak"
"Udah lupain aja" Wajah Valen mulai memerah ketika ia kelepasan bilang jika Gian merupakan sosok yang tampan

Rey yang sedang berkumpul dengan sahabatnya mendapatkan telpon dari Serra yang meminta agar Rey menjemput dirinya di mall, wajar saja Serra meminta agar Rey menjemputnya ya karena mobil Serra sedang dalam perbaikan di bengkel.

Dengan setengah hati Rey menjemput Serra yang sudah berdiri menunggu kehadiran adiknya itu di depan mall, Rey memberhentikan mobilnya tepat di depan Serra. Namun wanita itu hanya berdiri tanpa bergegas masuk ke dalam mobil, Rey yang kesal langsung membuka kaca mobil dan meminta Serra agar segera masuk.

"Ngapain si lu kak berdiri aja?"
"Ayok cepetan masuk!" Seru Rey

"Rey sayang lu gak liat apa belanjaan kakak banyak banget!"
"Ya lu tolong bukain dong pintu nya" Pinta Serra

"Manja banget sih lu!" Rey membukakan pintu mobil dengan wajah kesal

"Biarin manja dengan adik sendiri juga!"
"Lagian gak ada yang ngelarang juga ya kan?" Tanya Serra

"Terserah kakak deh"
"Langsung pulang kan?" Tanya Rey

"Ya emang mau kemana lagi?"
"Langsung pulang aja" Titah Serra

"Kan biasa juga lu ngajak gua makan dulu"
"Makan dulu aja yok kak!" Ajak Rey

"Lu yang bayar ya tapi"
"Duit gua udah habis gua pakek belanja!" Celoteh Serra

"Iya" Singkat Rey

Rey berfikir dengan makan malam bersama Serra dapat melupakan sejenak tentang kondisi Nayya, namun hasilnya tetap sama saat ia masih duduk bersama para sahabatnya.

R E Y N A (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang