24. Senyum Nayya

131 27 1
                                    

Sepulang dari latihan futsal Gian tak lupa mengajak Nayya untuk makan terlebih dulu sebelum mengantar gadis cantik itu pulang ke rumahnya, kini Gian memberhentikan mobilnya di pinggir jalan yang menjual pecel lele.

"Makan disini aja ya?"
"Bosen makan di restoran mulu" Ucap Gian yang hanya di balas anggukkan kepala dari Nayya

Gian menyuruh Nayya untuk duduk dan membiarkan dirinya memesankan makanan yang akan mereka santap malam ini, Nayya membuka ponselnya melihat sebuah postingan dari Feli yang secara tak langsung menyindir dirinya.

Wajah yang semula tampak bahagia karena bisa makan malam berdua bersama Gian, kini sedikit berubah karena melihat postingan Feli yang membuat hatinya sedikit tak karuan.

Gian yang melihat ekspresi wajah Nayya nampak menanyakan kepada kekasihnya "Kenapa?" Tanya Gian

"Gak ada apa-apa kok"
"Kamu pesen apa tadi?" Tanya Nayya sengaja mengalihkan pembicaraan

"Udah sini aku mau liat kamu habis liat apaan" Gian mengambil ponsel yang sedang di pegang oleh Nayya

Melihat sebuah postingan Feli yang secara tak langsung menyindir kekasihnya membuat Gian tau betu seperti apa perasaan Nayya saat ini "Udah kamu gak perlu sedih" Ujar Gian

"Kamu kenapa maafin aku?" Tanya Nayya

"Semua orang punya salahnya masing-masing" Sahut Gian

"Tapikan gu---"

"Husstt"
"Udah gak usah dibahas lagi" Gian sengaja memotong ucapannya Nayya agar gadis itu tak larut dalam kesedihannya

Reza yang saat ini sudah selesai mandi, kini duduk di kursi yang ada di hadapan kasur tempat Kevin sedang merebahkan tubuhnya. Kevin yang sudah merasakan penasaran dari tadi langsung menanyakan apa yang ingin di bicarakan Reza kepada dirinya.

"Eh kampret lu mau ngomong apa tadi sama gua?" Tanya Kevin

"Soal Rey sama Nayya" Titah Reza

"Kenapa mereka?"
"Udah lah gua males bahas mereka berdua Re"
"Mending kita main PS aja" Ucap Kevin

"Dengerin gua dulu setan!!!"
"Abis itu baru kita main PS!" Seru Reza kesal

"Ya apaan?"
"Cepetan ngomong!" Tegas Kevin

"Laura tadi ngasih pencerahan ke gua soal Nayya dan Rey"
"Menurut gua yang di bilang Laura itu ada benarnya Vin" Ujar Reza

"Emang cewek lu ngomong apaan?" Tanya Kevin

"Dia bilang kita gak seharusnya ngeasingi Nayya sama Rey"
"Hubungan mereka di masalalu juga kan udah berlalu"
"Dan kalo dulu pun mereka bilang ke kita-kita tetep aja mungkin kita juga gak bisa nerima keadaan gitu" Ucap Reza

"Tap---"

"Diem dulu goblok gua belum selesai ngomong!"
"Ah anjir lu Vin!" Seru Reza

"Lagian lu si lama"
"Mana pake jeda juga ngomongnya"
"Lanjut gih" Lirih Kevin

"Kita bisa nerima hubungan Rey, Feli, Gian dan Nayya juga karena kalo kita menolak hubungan mereka pun kita kalah suara"
"Tapi dulu kalo Rey sama Nayya bilang kita tetep bakal gak setuju kan"
"Lu paham kan maksud gua?" Tanya Reza

"Iya gua paham"
"Gua si fine-fine aja sama hubungan mereka"
"Cuma lu tau sendiri lah Re ada rasa ngeganjel di hati gimana gitu" Jelas Kevin

"Terus menurut lu kita harus gimana?" Tanya kembali Reza memastikan

"Luna sih juga ada bilang ke gua waktu itu ada baiknya gua gak terlalu ikut campur di permasalahan ini" Sahut Kevin

🌱🌱🌱

Adi dan Melinda sudah menunggu Rey pulang ke rumah, kedua orang tua Rey kini sengaja menunggu di teras depan rumah mereka. Sampai terlihat satpam rumah membukakan pintu pagar yang di yakini itu mobil Rey akan masuk ke halaman.

Rey yang turun dari mobil telah melihat kedua orangtuanya tengah duduk santai di teras rumah mewah itu "Ma pa tumben duduk di teras" Ucap Rey

"Mama sama papa sengaja duduk disini nungguin kamu!" Titah Adi

"Nungguin Rey?"
"Untuk apa pa?"
"Rey udah gede kali gak perlu di tunggu-tungguin segala" Celetuk Rey

"Kamu dari mana aja Rey jam segini baru pulang?"
"Kamu inget kan besok kamu harus ke kantor terlebih dahulu sebelum ke sekolah?" Tanya Adi

"Iya inget" Rey berjalan masuk ke dalam rumah

"Terus kamu habis dari mana nak?" Tanya Melinda

"Dari latihan futsal ma"
"Gak liat apa Rey pake baju apa?" Tanya balik Rey

"Rey-Rey"
"Kamu masih latihan futsal?"
"Masih gelutin dunia futsal?"
"Mau jadi apa kamu Rey?"
"Mending kamu fokus aja belajar bisnis dari pada latihan futsal" Cetus Adi

"Papa dengar ya pa"
"Futsal ini jiwa Rey!"
"Rey akan tetep nerusin bisnis papa kok"
"Tapi untuk ninggalin hobby Rey ini"
"Maaf Rey gak bisa" Ujar Rey

"Ya sudah terserah kamu"
"Pokoknya papa mau besok kamu ke kantor sebelum ke sekolah!" Adi mengingatkan putra semata wayangnya itu

"Iya pa Rey inget"
"Papa tenang aja ya pa"
"Ya udah pa ma Rey ke kamar dulu mau mandi"
"Terus istirahat" Timpal Rey

"Kamu gak makan malem dulu sayang?" Tanya Melinda

"Udah kenyang ma"
"Tadi udah makan di luar bareng Feli" Sahut Rey sedikit teriak

"Anak kamu ma kalo di omongi suka gitu" Sambar Adi

"Anak aku ya anak kamu juga dong pa!" Celetuk Melinda

Akhirnya Gilang menceritkan semua apa yang ia dengar di basecamp orthros kepada Iqbal, walaupun saat ini mereka berdua sudah bergabung dengan geng motor asal Bandung itu. Namun di sekolah mereka tak pernah ada masalah sama sekali baik dengan Rey atau pun Nayya, bahkan bagi keduanya Rey dan Nayya merupakan orang yang baik.

"Gua tau si kesalahan Nayya dan Rey itu mungkin menurut mereka terlalu fatal"
"Tapi kan lu tau sendiri Lang"
"Selama ini mereka berdua itu baik banget sama kita Lang" Ucap Iqbal

"Iya sih Bal"
"Walaupun kita gak deket sama mereka"
"Tapi Rey sama Nayya itu benar-benar baik banget tuh mereka berdua jadi manusia" Tambah Gilang

"Gua jadi nyesel banget Lang atas kejadian di gudang waktu itu"
"Bener-bener gak nyangka kalo Laskar sama Arhan nyuruh kita bawa Nayya ke gudang itu ada maksud seperti ini" Ujar Gilang

"Lu mah enak Bal"
"Lah gua yang bohongi Nayya bilang di panggil Bu Salma segala" Gilang mengungkapkan penyesalannya

"Terus apa yang harus kita lakuin sekarang?" Tanya Iqbal

"Kalo mereka nyuruh kita dalam urusan untuk nyakitin Rey atau Nayya mending gua bikin alasan apa aja deh"
"Sumpah gua gak sampai hati buat kayak gitu sama mereka" Sahut Gilang

"Ya sama aja Lang"
"Gua juga gitu" Timpal Iqbal

Sedangkan Nayya yang merupakan selebgram kini sedang sibuk membuat konten sebuah produk yang akan ia endorse, sebab semenjak kejadian masalah itu Nayya seolah tak fokus mengerjakan kewajibannya.

Senyuman manis kini sudah mulai terukir di wajah gadis itu seiring dengan membaiknya hubungan asmaranya bersama Gian. Seperti tak terukir lagi betapa bahagia yang Nayya rasakan saat ini, bersama Gian lah mungkin semua kebahagiaan bisa ia rasakan.

Jangan lupa follow:
@wattpad_coklat_strawberry
@nayyaragrizelle
@reyyden_arsenio
@gianemry
@rezasatriaalderald
@kevingalaxyy
@lauraa_arabelle
(On Instagram)

Budayakan vote dan follow sebelum membaca!

Dilarang keras untuk menjiplak!

HAPPY READING ALL❤️


R E Y N A (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang