Keluarga Adicipta akhirnya tiba di rumah sakit untuk melihat kondisi Nayya saat ini, Rey melihat kearah sekitar dan dirinya tak melihat tanda-tanda adanya kehadiran Gian disana. Bian menyambut baik ke datangan kedua orangtua dari Rey itu.
"Mari silakan masuk pak" Bian meminta agar Adi dan keluarganya masuk ke dalam
"Terima kasih" Balas Bian
"Nayya keadaan kamu gimana?" Tanya Serra
"Alhamdulillah kak sudah lebih baik"
"Kak Serra apa kabar?" Nayya pun menanyakan kabar Serra"Ya seperti yang kamu lihat sekarang"
"Makin cantik!" Titah Serra dengan percaya diri"Ya elah bacot lu kak sok cantik amat!"
"Cantik kan juga Nayya" Lirih Rey keceplosan"Emangnya kalo kita boleh tau Nayya sakit apa?" Tanya Melinda
"Nayya terkena gejala tifus"
"Sama sedikit kelelahan" Sahut IndahMelihat kedua orangtua mereka yang tengah asik mengobrol, ditambah Serra yang sibuk dengan ponsel miliknya. Nayya yang bosan sudah dua hari hanya berada di ruangan itu pun meminta Rey untuk mengajaknya keluar, paling tidak membawa dirinya ke taman yang ada di kawasan rumah sakit.
"Rey"
"Aku bosen ni disini"
"Bisa bawa aku keluar?" Tanya Nayya"Tapi kamu kan masih sakit Nay" Titah Rey
"Tolong" Rintih Nayya
"Maaf om tante"
"Rey boleh ngajak Nayya jalan-jalan ke taman rumah sakit gak?" Rey pun bertanya kepada kedua orangtua Nayya"Iya boleh Rey"
"Hati-hati ya nak" Ujar BianNayya sangat senang bisa menghirup udara segar, akhirnya ia bisa keluar dari ruangan yang ia anggap tempat paling menyebalkan. Rey pun turut senang ketika melihat Nayya bisa tersenyum lepas.
"Lu happy Nay?" Tanya Rey
"Happy"
"Gua takut" Lirih Nayya"Takut kenapa?" Tanya Rey lagi
"Takut kalo suatu saat gua gak bisa menikmati semua ini lagi" Mata Nayya mulai berbinar
Rey yang mengetahui arah tujuan maksud perkataan Nayya itu mencoba untuk mengalihkan pembicaraan gadis itu agar dirinya tidak terlalu larut dalam rasa ketakutannya.
"Nay lu gimana dengan projects endorse lu?" Tanya Rey
"Ada beberapa yang gua cancel"
"Dan sebagiannya gua reschedulle" Balas Nayya"Lu tau gak Nay"
"Di saat lu sakit kayak gini aja"
"Lu masih kelihatan begitu cantik di mata gua" Ucap Rey berlutut di hadapan Nayya yang sedang duduk di kursi rodaNayya meraba setiap sisi dan sudut wajah Rey, air matanya mengalir ketika dirinya memperhatikan mata Rey yang saat ini sudah mulai berbinar.
"Apa gua bisa terus lihat lu Rey?" Tanya Nayya
"Bisa Nay"
"Nay gua mau lu jujur sama gua" Pinta Rey"Soal apa?" Tanya Nayya
"Penyakit lu"
"Gua udah tau semuanya Nay" Titah Rey"Udah Rey lu jangan sok tau!" Seru Nayya
"Gua denger semuanya pas mama papa lu kasih tau ke lu soal hasil lab dan pemeriksaan lu"
"Sorry"
"Saat itu gua bener-bener gak sengaja denger semuanya" Ujar Rey"Lu harus janji sama gua Rey"
"Buat gak ngasih tau ke siapa pun soal penyakit gua" Nayya memohon kepada Rey"Termasuk Gian?" Tanya Rey
KAMU SEDANG MEMBACA
R E Y N A (ON GOING)
Ficção Adolescente---- R E Y N A ---- "Aku masih mencintai kamu" "Dan akan selalu terus mencintai kamu" Lirih Rey dalam keadaan setengah sadar ---- R E Y N A ---- Reyyden Arsenio Adicipta dan Nayyara Grizelle Biantara, barangkali Tuhan sedang begitu berbahagia ketika...