Nayya semakin larut dalam rasa sedihnya tak kalah dokter memberikan kabar jika Rey harus segera di operasi atas penggumpalan darah di otaknya akibat dari tabrakan itu, jerit tangis dari Nayya seketika semakin memuncak pada saat itu juga.
Sedangkan Gian masih memikirkan ucapan dari kekasihnya, lelaki itu masih terbayang perkataan Nayya yang mengatakan jika hidupnya sudah tak lama lagi. Gian berinisiatif untuk menemui Bian dan Indah di rumah mereka, ia meminta Reza untuk menggantikan peran dari pundaknya.
"Rezaa" Panggil Gian
"Kenapa Gi?" Tanya Reza
"Gantiin gua"
"Gua ada urusan sebentar" Balas GianGian memindahkan kepala Nayya ke pundak milik Reza, perempuan itu nampak terlihat pasrah ketika kepalanya di pindahkan oleh Gian.
"Kamu mau kemana?" Tanya Nayya
"Kamu tunggu disini dulu ya"
"Aku keluar sebentar" Jawab Gian"Kemana?" Tanya Nayya lagi
"Udah kamu disini aja"
"Re tolong jagain Nayya" Pinta Gian"Iya Gi" Singkat Reza
"Oh ya sekalian gua mau minjem mobil lu"
"Dan ini tolong kasih ke keluarga Rey" Gian memberikan kunci mobil ke RezaGian langsung menghubungi Indah menanyakan apakah Gian bisa menemui dirinya sekarang, Indah pun menerima tawaran Gian yang ingin bertemu dengan dirinya di rumah. Lelaki itu langsung melajukan mobil Reza ke rumah milik keluarga besar Biantara.
Indah sudah menunggu ke datangan Gian bersama suaminya, melihat Gian yang datang dengan pakaian bebas bukan menggunakan seragam membuat kedua orangtua Nayya menaruh rasa penasaran, terlebih Gian datang ke rumah mereka tanpa sosok Nayya.
"Siang om"
"Tante" Sapa Gian"Ayok masuk Gian" Ajak Bian
"Mari duduk nak"
"Tante buatin kamu minuman dulu" Ujar Indah"Kamu kenapa gak pakek seragam?"
"Terus Nayya mana?" Tanya Bian"Gian hari ini gak sekolah om"
"Dan Nayya lagi di rumah sakit!" Sahut Gian"Nayya sakit lagi?" Tanya Bian
"Apa pa Nayya sakit lagi?" Sambar Indah
"Gak"
"Bukan Nayya" Jawab Gian"Lalu siapa?" Tanya Indah
"Rey"
"Dia ketabrak mobil saat ingin menyelamatkan Nayya dari tabrakan itu" Lirih Gian"Astagfirullah Rey"
"Kita harus ke rumah sakit sekarang pa" Ajak Indah"Iya ma" Bian menuruti ucapan Indah
"Sebentar om tante"
"Ada yang mau Gian tanya sama kalian" Titah Gian dengan mata yang sendu"Ada apa Gian?"
"Kamu mau nanya apa?" Tanya Bian"Apa maksud Nayya bilang kalo hidupnya gak lama lagi?" Tanya Gian
"Maksud Gian apa ya?" Tanya balik Indah pura-pura tak mengerti apa maksud dari pertanyaan Gian
"Kapan Nayya ngomong seperti itu?" Sambar Bian
"Tadi"
"Saat dia panik dengan keadaan Rey"
"Gian dengar dengan jelas Nayya bilang kalo hidupnya itu udah gak lama lagi"
"Jawab Gian"
"Nayya sakit apa?" Tanya Gian dengan tegas"Ya Nayya terkena gejala tifus kemarin nak" Sahut Indah
"Kalo om sama tante ngehargain Gian sebagai pacarnya Nayya"
"Kalian gak perlu nutupin sesuatu apapun tentang kondisi Nayya!" Seru Gian
KAMU SEDANG MEMBACA
R E Y N A (ON GOING)
Roman pour Adolescents---- R E Y N A ---- "Aku masih mencintai kamu" "Dan akan selalu terus mencintai kamu" Lirih Rey dalam keadaan setengah sadar ---- R E Y N A ---- Reyyden Arsenio Adicipta dan Nayyara Grizelle Biantara, barangkali Tuhan sedang begitu berbahagia ketika...