13. Random

154 29 2
                                    

Udah part ke-13 aja ni readers setia R E Y N A🥰
Ada yang bisa nebak gak sih tujuan Laskra pindah sekolah di SMA Kusuma Bangsa itu apa?
Apa bener hanya untuk menjadi mata-mata bisnis keluarga besar Adicipta?

Kalo readers baca dari part awal, menurut kalian semua ke pindahan Laskar ke Jakarta ada hubungannya gak ya sama Nayya? Kalau ada kira-kira menurut kalian semua apa?

Brakkkk!!!!!

Gebrakkan meja dari Rey mengagetkan semua orang yang sedang duduk caffe favorit tempat pasukan elite biasa kumpul, wajah lelaki itu begitu tampak merah. Jelas mereka semua sangat paham jika Rey sedang sangat emosi saat ini.

Ia duduk tepat di samping Kevin dan meneguk segelas lemon tea yang ada di hadapannya "Eh gila lu apaan sih datang-datang geprak meja langsung minum punya gua!" Seru Kevin

"Sumpah gua bener-bener paham sama pola berfikir bokap gua"
"Masa gua sama kak Serra di kasih pegang perusaan sekarang!" Titah Rey yang masih sangat emosi

"Gokil keren banget lu Rey!" Reza bertepuk tangan mendengar sahabatnya mendapatkan perusahaan dari Adi

"Ya bagus dong Rey"
"Terus kenapa lu emosi gini?" Tanya Gian

"Iya justru bagus dong kalo kamu di kasih kepercayaan sama papa kamu buat megang perusahaan" Timpal Feli

"Ya bukan gitu Fel"
"Gua si seneng cuma ini gak masuk di akal" Sahut Rey

"Gak masuk di akal gimana?"
"Lu sama kak Serra kan anaknya bokap lu"
"Ya wajar dong kalo bokap lu kasih perusahaannya ke kalian berdua"
"Ya gak gaes?" Ujar Kevin

"Bener tuh apa yang di bilang Kevin" Celetuk Reza

"Kalian bayangi gak ada angin dan gak ada hujan bokap gua langsung suruh gua sama kak Serra pegang perusahaan"
"Gua ngerti di apa soal perusahaan?"
"Sekolah aja belum lulus"
"Masih nunggu satu tahun lagi!" Seru Rey

"Bener juga sih"
"Umur bokap lu juga masih muda"
"Gak tua-tua amat" Ucap Gian

"Mungkin bokap lu antisipasi Rey" Lirih Luna

"Maksudnya Lun?" Tanya Laura

"Ya antisipasi"
"Kan kita gak pernah ada yang tau namanya ajal" Mendengar ucapan kekasih Kevin lantas Rey menarik nafasnya dengan cukup panjang

"Husstt" Laura meletakkan jari telunjuk di bibirnya menyuruh Luna untuk diam

"Jadi ini alasan lu gak masuk sekolah hari ini?" Tanya Reza

"Ya iya"
"Oh ya gimana persiapan untuk turnamen minggu depan?" Tanya Rey ke Gian

"Besok sih di suruh latihan lagi" Sahut Gian

Nayya hanya diam di saat semua sahabatnya pada asik ngobrol dan bersenda gurau, tak lama Nayya meminta agar Gian mengantarnya pulang ke rumah.

Melihat Nayya yang tak seperti biasanya membuat Rey merasa heran, apa yang sebenernya terjadi dengan sahabat perempuannya itu? Apa ini masih ada sangkut pautnya sama kejadian gudang beberapa hari lalu?

"Gaes gua anter Nayya balik dulu ya" Pamit Gian

"Lu hati-hati!" Ucap Kevin

"Maaf ya gua harus pulang duluan"
"Soalnya tiba-tiba gak enak badan gua nya" Ujar Nayya

"Lu istirahat aja Nay dirumah"
"Daripada besok lu gak sekolah"
"Pokoknya gua mau ya duduk sendirian" Cetus Feli mengingkat Nayya untuk segera beristirahat

"Kan ada Rey yang bisa duduk di sebelah lu" Rey hanya bisa tersenyum ketika perempuan yang ia cintai bersuara seperti itu

"Nayya apaan sih" Ucap Feli malu-malu

R E Y N A (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang