11. Pigura

165 28 2
                                    

Rey yang telah tiba di kelas untuk mengikuti pelajaran kedua merasa tak karuan perasaannya melihat Nayya yang berada di dekapan Gian. Ingin rasanya ia segera keluar dari ruang kelas itu, berat matanya untuk melihat pemandangan yang tak mengenakkan baginya.

Di lain sisi Feli sudah tampak sumringah melihat kedatangan kekasihnya, ia berjalan mendekati Rey dan menggandeng tangan lelaki itu "Aku udah buatin catatan buat kamu" Titah Feli

"Makasih ya" Ujar Rey

"Iya sayang" Sahut Feli

"Rey gua perlu ngomong sama lu" Gian menarik tangan Rey menjauh dan keluar dari kelas

Melihat Gian menarik tangan Rey membuat Reza dan Kevin mengikuti mereka ke luar dari kelas, sedangkan Nayya kini bersama Feli.

"Lu kenapa si Nay?" Tanya Feli

"Gak kok" Singkatnya

"Terus kenapa lu gak mau keluar kelas?"
"Lagian lu kenapa ngelarang Gian jauh-jauh dari lu Nay"
"Lu nyembunyiin sesuatu ya dari kita?" Tanya Feli

"Gak ada Fel"
"Gua gak ada nyembunyiin apa pun dari kalian kok" Nayya tetap tak memberi tahu kepada Feli tentang apa yang terjadi kepadanya

Sedangkan di luar Gian menceritakan perubahan Nayya kepada Rey, menurut Gian sikap kekasih sekaligus sahabatnya itu berubah setelah keluar dari gudang.

"Lu mau ngomong apa?" Tanya Rey

"Lu liat kan gimana Nayya?"
"Dia kayak orang ketakutan gitu setelah keluar dari gudang!" Ujar Gian

"Maksudnya gimana sih?"
"Apa hubungan sikap Nayya yang kayak orang ketakutan sama gudang?" Rey begitu sama sekali tak mengerti

"Jadi gini Rey tadi itu Nayya tuh izin mau ke toilet"
"Tapi udah lama gak masuk-masuk ke kelas"
"Sampe Kevin bilang bahwa Luna dari toilet juga tapi Nayya gak ada di toilet" Ucap Reza

"Terus?" Rey semakin penasaran

"Ya terus gua sama Gian dan Kevin cari eh dia keluar dari gudang"
"Cuma mimik wajahnya itu beda banget"
"Dia langsung peluk Gian" Sambung Reza

"Dan ada anak kelas X bilang tadi bahwa dia liat Laskar keluar dari gudang sebelum Nayya keluar dari gudang" Tambah Kevin

"Gua takut Laskar itu ngincer Nayya karena dendam soal kejadian numpahin air minum itu Rey!" Seru Gian

Rey yang sudah berniat ingin menghampiri Laskar sepertinya harus menahan dulu niatnya, sebab guru mata pelajaran selanjut sudah berjalan menuju ke ruang kelas XI IPA 1.

"Masuk"
"Kita urus nanti!" Ucap Rey kepada sahabatnya

🌱🌱🌱

Niat Rey untuk menghampiri Laskar lagi-lagi harus tertahan, sebab Nayya tak mengizinkan dirinya. Menurut pengakuan Nayya, dirinya sama sekali tak bertemu Laskar di gudang.

Nayya tentunya tak ingin sahabatnya itu semakin bermasalah dengan ketua geng motor itu, Nayya tau betul bagaimana bahaya nya Laskar. Namun di satu sisi lain Nayya sangat takut jika dirinya harus bertemu lelaki itu lagi seorang diri.

Sampai jam sekolah pun berakhir, Nayya yang pulang bersama Gian nampak diam seribu bahasa ketika di dalam mobil. Ia memikirkan semua ucapan Laskar kepada dirinya sewaktu di gudang sekolah tadi pagi.

Gian yang tak suka melihat kekasihnya murung dan merasa ada yang janggal atas sikap Nayya mencoba menanyakannya langsung kepada perempuan yang kumiliki senyuman manis itu.

R E Y N A (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang