Arhan datang ke rumah sakit dengan penuh semangat, tentunya ia sangat berharap bisa bertemu Nayya dan melihat keadaan Nayya saat ini. Tapi kedatangan Arhan justru membuat Bian kesal dan mala meminta agar Arhan segera pergi dari hadapannya saat itu juga.
"Om saya cuma mau ngebesuk Nayya" Titah Arhan dengan penuh harap
"Buat apa lagi?"
"Mending kamu pergi dari sini!" Perintah Bian"Pa udah jangan marah-marah"
"Ini di rumah sakit" Indah menenangkan suaminya"Pergi Arhan saya minta!" Seru Bian
"Oke saya akan pergi"
"Tolong kasih ini untuk Nayya"
"Permisi!" Arhan melangkahkan kakinya dengan penuh kekecewaan🌱🌱🌱
Rey kembali melakukan rutinitas seperti biasanya yaitu menjemput Feli untuk berangkat ke sekolah bersamanya, Rey langsung teringat tentang perkataan Serra yang melihat Feli di restoran semalam yang di yakini Rey lelaki itu adalah Laskar sang ketua orthros.
"Sayang aku mau nanya sesuatu sama kamu"
"Tapi kamu jawab dengan jujur ya" Pinta Rey"Iya sayang"
"Kamu ngomong aja" Kata Feli"Semalem kata kak Serra dia liat kamu di restoran"
"Terus katanya kamu sama cowok"
"Apa itu bener?" Tanya Rey"Kak Serra pasti salah lihat sayang"
"Soalnya semalem aja aku dirumah ngerjain tugas matematika" Ucap Feli"Oh ya udah kalo gitu aku nyalin tugas punya kamu aja ya sayang!" Seru Rey
"Untung aja gua udah ada joki yang bisa buatin tugas gua"
"Rey lu bego banget sih mau-mau nya aja gua begoin!" Lirih Feli dalam hati"Sayang?" Titah Rey ketika Feli tak menjawab ucapannya
"Iya sayang"
"Boleh kok" Cetus FeliRey masih merasa tak yakin jika yang Serra lihat semalam itu bukan dirinya, tapi Feli juga bukan tipe murid yang rajin. Rey heran kenapa Feli bisa mengerjakan tugas matematika miliknya jika dia sendiri semalam sedang berada di luar.
Setibanya di ruang kelas yang di ketuai oleh Gian, lelaki itu melihat sahabatnya nampak lesu tak bergairah. Rey dan yang lainnya jelas sangat paham jika Gian pasti sedang memikirkan keadaan Nayya, Rey sendiri menyadari gimana jika Gian mengetahui soal penyakit Nayya.
"Apa lu bisa menerima Nayya gi kalo lu tau dia sakitnya separah itu?" Tanya Rey dalam hati
"Udah bro gua yakin Nayya akan baik-baik aja kok"
"Dia kan cuma kena gejala tifus" Ujar Kevin"Tifus juga berbahaya kali gila!" Sambar Feli
"Bener tuh kata Feli!"
"Lu gak ngerasain sih jadi gua!" Seru Gian"Tapi liat lu sekhawatir ini gua yakin sih soal perasaan lu ke Nayya itu gak bercanda" Sambar Reza dengan dibalas tatapan tajam dari Gian
"Udah Gi lu habisin aja ni si Reza"
"Mulutnya emang kadang suka bener!" Ledek Kevin tertawa"Gua gak pernah main-main soal perasaan gua!"
"Inget!" Tegas Gian yang langsung segera keluar dan berdiri di koridor kelasnya"Lu sih!" Titah Kevin ke Reza
"Udah gak usah saling salah"
"Gimana nanti sepulang sekolah jadi?" Tanya Rey
KAMU SEDANG MEMBACA
R E Y N A (ON GOING)
Novela Juvenil---- R E Y N A ---- "Aku masih mencintai kamu" "Dan akan selalu terus mencintai kamu" Lirih Rey dalam keadaan setengah sadar ---- R E Y N A ---- Reyyden Arsenio Adicipta dan Nayyara Grizelle Biantara, barangkali Tuhan sedang begitu berbahagia ketika...