23. Sikap

143 27 0
                                    

Arhan tiba-tiba meluapkan amarahnya kepada anggota orthros di basecamp baru geng motor asal Bandung itu, Arhan merasa tak terima mendengar kabar jika hubungan antara Nayya dan pasukan elite terlihat baik-baik saja.

Laskar yang merupakan sahabat sekaligus ketua orthros mencoba untuk meredamkan amarah dari Arhan yang semakin memuncak, Arhan begitu panas ketika melihat Gian dan Rey berbagi momen dengan Nayya dan Feli.

"Udah lu tenang aja"
"Gua yakin nanti bakal hancur hubungan mereka!" Laskar menepuk pelan pundak Arhan

"Tapi kapan Kar?" Tanya Arhan

"Ya lu sabar aja Han"
"Pegang omongan gua gak akan lama lagi hubungan baik mereka akan hancur seketika" Ucap Laskar dengan yakin

"Gua udah bela-belain pindah dari Bandung kesini"
"Masa gua mau liat perempuan murahan itu bahagia!" Seru Arhan

"Tujuan kita sama"
"Lu pengen Nayya gak bahagia kalo gak sama lu"
"Dan gua gak pengen Rey dan keluarga nya bisa ngalahin perusahaan bokap gua!"
"Gua akan ngehancurin Rey sehancur mungkin!" Tegas Laskar

"Kalian mau ngehancurin Nayya sama Rey?" Tanya Gilang kaget ketika mendengar ucapan seseorang yang kini menjadi temannya

"Iya"
"Kenapa?"
"Lu mau bilang ke mereka?" Bentak Arhan

"Udah Han mana berani dia bilang ke mereka"
"Kalo sampe mereka tau atau siapapun ada yang tau"
"Nyawa lu jadi taruhannya!" Ancam Laskar

Mendengar ancaman dari ketua geng motor orthros itu Gilang hanya bisa diam, tentu saja nyawanya jauh lebih berharga. Baginya untuk saat ini ia tak perlu memikirkan nasib orang lain, Gilang keluar dari dari basecamp dan duduk di luar bersama Iqbal.

"Kenapa lu?" Tanya Iqbal

"Nanti gua ceritain tapi gak disini!"
"Bahaya" Bisik Gilang

"Bahaya kenapa Lang?"
"Cerita cepetan" Perintah Iqbal dengan suara cukup keras

"Eh setan jangan keras-keras lu ngomong!"
"Dasar goblok!" Gilang menempeleng kepala Iqbal

"Ya udah kita cabut" Ajak Iqbal

🌱🌱🌱

Di lapangan futsal SMA Kusuma Bangsa terdapat tim futsal yang sedang berlatih untuk turnamen antar SMA se-kota Jakarta, dan kali ini SMA Kusuma Bangsa yang beruntung menjadi tuan rumah untuk turnamen futsal tahun ini.

Sikap Gian yang awalnya nampak berubah dengan Rey, kini lelaki bertubuh jangkung itu kini sudah seperti biasanya. Rey yang merupakan kapten futsal memimpin latihan yang di lakukan pada malam hari ini.

Berbeda dengan sikap Gian yang sudah nampak biasa dengan Rey, tetapi sepertinya Feli masih menaruh rasa kecewanya kepada Nayya. Mereka yang sama-sama ikut menyaksikan kekasih mereka latihan itu pun nampak tak saling mengobrol, bahkan keduanya sibuk dengan ponsel mereka masing-masing.

"Tumben gak deket Feli?" Tanya Pak Bagus guru olahraga yang saat ini juga sedang melihat tim futsal latihan

"Gak apa-apa kok pak"
"Bapak tumben nonton tim futsal latihan?" Tanya balik Nayya

"Ya bapak lagi pengen aja" Sahut Pak Bagus

Reza yang juga baru selesai dari latihan basket menghampiri Feli bersama kekasihnya, dengan pakaian basket yang masih lengkap Reza dan Laura duduk tepat di sebelah Feli sembari memberikan minuman kepada gadis itu.

"Lu gak gabung sama Nayya Fel?" Tanya Laura pelan

"Hustt" Lirih Reza dengan sengaja menyenggol tangan Laura

R E Y N A (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang