10.

1.5K 182 301
                                    






Lanjut yukkkk ☺



Happy reading


Semoga kalian selalu sehat dan bahagia 🖤❤

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.







Kejadian yang menimpa Saint itu membuat Perth semakin over protective pada istri kecilnya.
Dia tidak segan - segan menghubungi kepala sekolah dan wali kelas Saint untuk melaporkan kejadian itu. Perundungan tidak boleh dibiarkan begitu saja, bibit sekecil apapun harus segera diberantas kalau tidak mau semakin berkembang biak.
Kepala sekolah berjanji untuk menyelidiki kasus yang menimpa Saint.






"Phi, besok aku boleh sekolah kan?
Aku sudah bolos dua hari, nanti aku ketinggalan pelajaran.
Lagipula yang sakit kan cuma hidungku."
Saint mendekat pada suaminya yang sedang memelototi laptopnya.

"Sini phi periksa hidungmu dulu."
Perth mengulurkan tangannya tanpa mengalihkan matanya dari pekerjaannya.

"Sudah sembuh phi."
Jawab Saint.

"Kemari."

"Aku sudah sembuh phi."
Saint bertahan.

Perth memutar kursinya, mata tajamnya menatap Saint.

"Phi..."
Saint merengek sekarang.

"Aku laki-laki kalau phi lupa, masa hanya karena terjungkal lalu aku harus libur sekolah? Sampai kapan?
Aku tidak selemah itu phi."
Protes si remaja.

"Dokter menyarankan untuk istirahat tiga hari baby, lusa baru boleh sekolah."
Jawab Perth.

Saint merengut.
"Aku bosan tidak melakukan apapun di rumah."
Keluhnya.

"Besok ikut phi ke kampus saja?
Phi tidak mungkin membawamu ke rumah, bisa - bisa kakek dan papa mama khawatir."

"Aku juga tidak mau membuat mereka khawatir."
Lenguh Saint.

Perth menarik pinggang remaja itu, membawanya mendekat padanya dan mendudukkan di pahanya.

"Ikut phi ke kampus saja ya?
Sekalian kau melihat - lihat, jadi tahu nanti ingin melanjutkan pendidikan ke bidang apa."

"Aku baru masuk SMA phi, masih tiga tahun lagi aku kuliah."
Saint melingkarkan tangan kirinya ke leher Perth.

"Phi tahu, itu untuk wawasanmu saja.
Jadi,kau sekolah lusa ya?"
Bujuknya lembut.

"Iya.."
Saint tidak melawan lagi, dia tahu Perth melakukan itu karena khawatir padanya.

"Phi sedang mengerjakan apa?"
Tanyanya.

Perth memutar kursinya, kembali menghadap laptopnya dengan Saint di pangkuannya.

"Ini bahan untuk mengajar besok.
Phi harus belajar dulu supaya besok tidak kelabakan saat di depan kelas."
Ujarnya.

Saint ikut membaca,dia anak yang cerdas jadi meski itu bukan pelajaran untuknya tapi dia tetap membacanya dengan antusias.
Perth tersenyum melihat mata bulat itu ikut membaca dengan serius.
Saint jadi terlihat menggemaskan.

Cup!

Tanpa sadar diciumnya pipi bulat itu.

Saint terkejut.

"Phi!
Katanya sedang belajar, kenapa menciumku?"
Protesnya.

Perth terbahak..
"Wajahmu terlihat menggemaskan saat serius begitu, phi jadi tidak tahan."

MY LITTLE BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang