Story ini sudah mendekati chapter² akhir ya,mungkin 2 atau 3 chapter lagi. Kisahnya memang tidak panjang seperti kisah si burung cerewet di sebelah.
Chapter ini akan menjawab siapa yang ada di balik setiap penyerangan yang dialami oleh si burung pipit.
Mari kita lanjutkan kisahnya.
Happy reading all 🖤❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saint tetap menghindari Perth. Hari - hari belakangan ini dia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Mean dan kelompoknya di klub basket,meskipun hanya menonton mereka bermain.
Dia tidak pernah mau turun ke lapangan meski Mean membujuknya. Dia sudah tahu bakatnya bukan di olahraga, bisa - bisa dia tertabrak mengingat anak - anak basket itu tingginya di atas rata-rata.
Selain itu,Saint menyadari keadaan kakinya yang merepotkan itu.
Berjalan sendiri saja sering tersandung bagaimana mau berlari? Bisa - bisa dia sukses terjungkal tanpa ada yang menjegal 🤣🤣Perth sendiri berusaha melanjutkan hidupnya yang terasa hampa tanpa Saint.
Dia harus rela melihat istri kecilnya itu tertawa lepas di pinggir lapangan basket, atau melihatnya bercanda dengan Mean dan kawan - kawannya."Istrimu benar-benar jalang, di depan suaminya saja dia berani bermesraan dengan laki-laki lain." Perth tidak menoleh mendengar suara dari arah belakangnya itu. Tanpa menolehpun dia sudah tahu siapa yang berkomentar buruk tentang istrinya.
"Dia tidak cocok untukmu Perth, harusnya kamu bersama orang yang bisa menghargaimu, mencintaimu setulus hati dan juga tidak labil seperti anak itu." Nath mengakrabkan diri dengan memanggil nama depan Perth.
"Saya rasa saya tidak perlu bantuan untuk menilai siapa yang cocok dengan saya." Pria itu menjawab dingin.
"Nyatanya kamu salah pilih!" Nath mencela.
"Orang seusiamu harusnya memilih pasangan yang sudah matang,bukan bocah yang bahkan SMA saja belum lulus!" Sambung perempuan itu.
"Menurut anda siapa yang cocok jadi pasangan saya? Apakah itu anda?" Perth tidak menyembunyikan nada sinis pada suaranya.
"Memangnya apa kekuranganku?"
Nath berputar pelan,berusaha menunjukkan bagian - bagian tubuhnya yang menurutnya menarik.Perth terkekeh,baginya wanita itu terlihat biasa saja dibandingkan perempuan- perempuan yang sering mengejarnya selama ini. Dia toh sudah kenyang dikejar - kejar karena saat di Amerika sana juga tak terhitung perempuan yang melemparkan diri padanya tanpa sungkan.
"Percaya diri memang bagus,tapi jangan terlalu tinggi." Setelah mengatakan itu,Perth melenggang pergi.
Nath menggeram kesal.
"Beraninya dia memandang rendah padaku,dasar buta,kenapa dia lebih memilih bocah laki-laki kalau ada perempuan seksi sepertiku?" Gerutunya.
Plan menatap Perth yang merapikan aula,menambahkan detail - detail kecil yang membuat orang- orang yang menatapnya merasa seolah dibawa ke sebuah kebun asri dengan sebatang pohon besar di tengah - tengah,dilengkapi gambar seorang anak kecil sedang bermain ayunan ditemani seorang remaja.
Plan tahu,itu kenangan masa kecil Perth dan Saint.
Saint yang melukis kenangannya, Perth menyempurnakannya.
"P'Perth...." Sapanya.
Perth menoleh.
"Kau disini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE BRIDE
FanfictionKisah tentang Perth dan Saint yang harus rela di nikahkan karena kehendak kakek Saint yang memiliki hutang nyawa pada kakek Perth, padahal Saint masih duduk di bangku SMP sedangkan Perth berusia dewasa. Ikuti kisah yang terjadi karena kesenjangan m...