16.

965 124 77
                                    

Kita sambung yang ini yuksss




Part ini rasa gado² ya


Happy reading all 🖤❤️

.
.
.
.
.
.
.
.

Saint saat ini merasa sedang dalam kondisi terburuknya, ditinggalkan sahabat karibnya,ditekan wali kelasnya, kesibukan suaminya,apalagi yang lebih buruk dari itu?

Dia tidak ingin terlalu merepotkan suaminya, karena itu dia tidak pernah mengeluh meskipun rasanya sangat nelangsa.

Apakah Saint terlalu manja?

Tidak juga... ingat,dia bahkan belum genap 17 tahun,dan dia sudah menghadapi masalah seberat ini.
Di usianya itu seharusnya dia sedang bersenang - senang menikmati masa remajanya.
Sibuk melirik laki-laki pujaannya?
Jatuh cinta dengan seorang gadis mungkin?
Atau...sibuk bermain kesana kemari dengan teman-teman barunya?

Tapi nyatanya dia sudah berstatus istri dari seorang pria dewasa, ditekan oleh wanita yang cemburu dengannya, dimusuhi sahabatnya karena pemuda yang jatuh cinta padanya,dan harus mengalami pembulian dari orang yang ditolak oleh pemuda yang mencintainya, apa masih kurang penderitaannya?

Untunglah dia sudah berdamai dengan ibu mertuanya, kalau tidak rasanya Saint ingin kembali saja ke rahim ibunya,berlindung disana dari kejamnya dunia.

😅

Meskipun begitu, Saint mencoba semampunya untuk menyelesaikan tugasnya di tengah kondisinya yang sulit itu.



"Mean... belakangan ini Saint bekerja sendirian. Tidak ada Mr Tanapon ataupun Plan di sisinya. Ini kesempatanmu untuk mendekatinya." Tonnam menyemangati Mean yang hanya berani mengawasi Saint dari jauh.

"Aku tahu, tapi aku tidak punya keberanian mendekatinya, kau kan tahu aku selalu gugup kalau berdekatan dengannya." Tolak Mean.

Tonnam mendengus keras mendengar alasan sahabatnya itu.
"Lalu? Kau hanya akan berdiam diri seperti ini dan mengharapkan Saint yang datang padamu? Aku heran padamu,kau sangat hebat di lapangan, kenapa untuk urusan cinta kau sangat menyedihkan? Kau boleh terus menunggu sampai babi bertelur,kupastikan Saint tidak akan pernah datang padamu!" Sentaknya geram.

"Tapi aku--"

"Kalau kau tak juga maju,aku yang akan mendatanginya. Saint sangat manis,aku tidak keberatan berpacaran dengannya." Tonnam mengancam Mean.

Grepppp!!!

Tiba-tiba Mean meraih kerah kemeja Tonnam,menariknya mendekat sambil menggeram rendah.
"Jangan pernah berpikir untuk menikungku! Saint milikku!" Geram Mean.

"Kalau begitu majulah! Tunggu apa lagi? Ingin ku tendang bokongmu kesana???!!" Bentak Tonnam gemas.

Mean terlihat serba salah, ingin menghampiri Saint tapi takut dirinya berubah menjadi Azis Gagap lagi,tapi kalau dia tidak maju sekarang, bisa - bisa dia ditikung sahabatnya sendiri.

Exhale....

Inhale....

Exhale...

Inhale...

Exhale...

In--

"Heh!!! Kau mau ambil dan buang napas sampai tahun depan? Aku maju sekarang!" Tonnam mengambil tas ranselnya dan berlagak mau menghampiri Saint.

"Berisik!! Awas kalau berani kesana, kupotong kakimu!!!" Mean menarik  Tonnam dan mendorongnya menjauh,lalu dengan wajah penuh tekad dia menghampiri remaja manis yang sudah mencuri hatinya itu.

MY LITTLE BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang