21

1.2K 126 121
                                    


Mari kita lanjutkan kisah si burung pipit.

Happy reading all

🔞

.
.
.
.
.
.



Pasangan muda itu pergi berlibur sesuai janji Perth pada Saint jauh hari sebelumnya,dimana Perth ingin menghibur Saint setelah hari - hari berat yang dialami istri kecilnya itu.

"Phi,kita mau kemana?" Saint celingak - celinguk ketika dibimbing Perth naik ke pesawat.

"Berlibur."

"Aku tahu kita mau berlibur,tapi kemana?" Remaja itu bertanya penasaran.

"Rahasia."

"Phi tidak akan menjualku bukan?"

"Hah? Menjualmu?" Perth terkejut dengan pemikiran istri kecilnya.

Dia terkekeh seraya merangkul bahu sempit si manis.

"Boleh juga,kira - kira kamu laku berapa kalau dijual?" Godanya,berlagak  berpikir seraya menatap istrinya dari atas sampai bawah.

Saint sontak menarik dirinya dari pelukan Perth,menatap wajah tampan suaminya penuh curiga,hal itu tak pelak mengundang rasa geli di hati pria dewasa itu.

Perth terbahak melihat ekspresi si imut.

Diraihnya tubuh ramping Saint, menariknya mendekat meski si kecil memberontak.

"Jangan khawatir sayang,phi sudah menunggumu selama tujuh belas tahun untuk memilikimu seperti ini, tidak mungkin kau akan kulepaskan untuk orang lain. Kau hanya akan menjadi milikku seorang, selamanya,dan selamanya itu sangat lama baby." Bisiknya mesra.

Wajah manis Saint semakin terlihat mempesona ketika kedua pipi mulusnya merona merah mendengar bisikan mesra suaminya itu.

"Phi..." Rengeknya tersipu - sipu.

"Ini bukan sekedar kalimat kosong sayangku,phi sudah bertekad untuk menghabiskan seluruh hidup phi untuk membahagiakanmu dan seluruh keluarga kita hingga kesedihan tidak akan pernah menghampirimu dan keluarga kita lagi."

Perth melepaskan Saint setibanya mereka di kabin pesawat, meletakkan tas ranselnya ke bagasi di atas tempat duduk mereka lalu membimbing Saint untuk duduk di dekat jendela.

"Kau ingin melihat pemandangan di luar selama kita terbang?" Tanyanya.

Saint mengangguk antusias, dia belum pernah naik pesawat terbang seumur hidupnya.

"Kita terbang berapa lama phi?" Saint menatap suaminya.

"2 jam 15 menit kalau tidak ada kendala."

"Maksudnya kendala?"

"Yah,mungkin saja kita harus melewati kumpulan awan,cuaca buruk atau turbulensi ,itu bisa memperlambat kita sampai di tujuan."

Saint terlihat bergidik,rasa takut mulai merayap di hatinya.

"Phi... takut..." Lirihnya.

"Jangan takut,phi menjagamu. Phi janji kau akan aman bersama phi." Perth menatap mata bulat Saint yang melebar takut,meyakinkan istrinya.

Si manis melekatkan tubuhnya pada pria dewasa itu.

Sesaat suasana sunyi,Perth mengusap lembut rambut halus Saint,menenangkan.

Perth kemudian memasangkan sabuk pengaman begitu pesawat hendak take off.

Saint menatap keluar ketika pesawat mulai bergerak, mata indah itu berbinar penuh antisipasi pada pengalaman barunya.

MY LITTLE BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang