Mari kita lanjutkan kisah ini...
Maaf menunggu lama.
Happy reading 🖤❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.Perth membawa Saint ke rumah sakit didampingi kedua pasang orang tuanya yang terlihat sangat berbahagia itu. Tui,yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah mendekati setengah abad itu tak bisa melepaskan tangannya dari tubuh menantunya, Saint selalu dalam rengkuhannya selama di perjalanan,hal yang membuat pemuda manis itu tersenyum haru merasakan kasih sayang ibu mertuanya.
Suppa diminta menunggu di rumah karena kondisinya yang lemah. Pria lanjut usia itu terpaksa harus puas tinggal di rumah ditemani cucu bungsunya, Boom.
"Kakek,jangan khawatir,aku akan terus memantau kabar P'Saint, kakek tenang saja." Hibur Boom.
"Kakek mengerti,kakek akan menunggu." Suppa mengusap lembut rambut Boom yang kini sudah di tahun terakhir kuliahnya itu.
"Tuan Saint benar-benar mengandung,saat ini usia kehamilannya sudah 4 minggu." Dokter Javi,Obgyn yang memeriksa Saint memberikan hasil test Saint.
Ucapan syukur terdengar di ruangan itu,Nuk dan Tui berpelukan penuh haru. Perth yang sedang menuntun Saint untuk kembali duduk terlihat terbelah antara bahagia dan bingung,begitupun ayahnya.
"Tapi istriku laki-laki tulen dokter." Perth bertanya, bingung dengan kondisi Saint.
"Tuan Saint mempunyai rahim tuan Tanapon. Mengenai itu mungkin anda bisa bertanya kepada orang tua tuan Saint karena saya juga menemukan bekas operasi di perutnya,sepertinya sudah ada sejak bertahun - tahun lalu." Javi menjelaskan seraya memperlihatkan foto USG dan bekas operasi yang sudah terlihat samar.
Perth menatap mertuanya.
"Papa, mama? Apa itu benar? Kenapa aku tidak diberi tahu?""Ceritanya panjang, mungkin lebih baik kita bicarakan di rumah saja." Ujar Panit.
Semuanya setuju mengingat pasien dokter Javi yang lain tidak mungkin diminta menunggu mereka terlalu lama.
Setelah menebus resep mereka pulang ke rumah orang tua Saint.
Begitu tiba di rumah orang tua Saint, Perth segera menagih penjelasan.
Panit menatap istrinya, ketika Nuk mengangguk, pria paruh baya itu mengambil napas sejenak,mengumpulkan ingatannya.
"Papa tidak bermaksud menutupi ini darimu Perth, kami pikir hal itu sudah lewat--" Panit memulai ceritanya.
"Aku--"
"Ssstttt.... biarkan papamu menjelaskan dulu." Jira memperingatkan Perth yang menyela Panit.
Putranya segera menutup mulutnya.
"Kau ingat ketika Saint terserang demam tinggi di usianya yang ke 2?" Tanya Panit.
Perth menggali ingatannya, tak lama dia mengangguk.
"Saint demam sampai pingsan, aku takut sekali saat itu." Jawabnya.
"Sudah tentu kamu ingat,kau yang menjaganya ketika dia dirawat,kau menungguinya setiap hari sepulang sekolah,kau menjemputnya ketika Saint sudah diperbolehkan pulang." Panit berucap haru.
"Sebenarnya Saint dilahirkan dengan berkelamin ganda--"
"Hah?"
"Apa?"
Panit mengangguk mengiyakan ungkapan terkejut Perth dan Jira. Tui hanya mengeratkan pelukannya di tubuh Saint.
"Sebenarnya Saint sudah disarankan untuk dioperasi sejak umurnya 6 bulan,kami menunggu dia lebih besar untuk melakukan operasi karena tidak tega anak sekecil itu sudah harus menjalani operasi. Dia sering sekali demam,yang terparah adalah ketika umurnya 2 tahun itu,ternyata tubuhnya sudah tidak tahan dengan keadaannya itu. Setelah diadakan pemeriksaan,ternyata hormonnya lebih berat ke arah laki-laki, karena itu kami memutuskan untuk menghilangkan organ kelamin wanitanya,tapi kami melupakan kemungkinan adanya rahim dalam tubuhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE BRIDE
Fiksi PenggemarKisah tentang Perth dan Saint yang harus rela di nikahkan karena kehendak kakek Saint yang memiliki hutang nyawa pada kakek Perth, padahal Saint masih duduk di bangku SMP sedangkan Perth berusia dewasa. Ikuti kisah yang terjadi karena kesenjangan m...