5. Ibu pengganti.
" Sedekat apapun seorang anak perempuan dengan sosok ayah, tak akan ada yang bisa menandingi kenyamanan dari sosok ibu "
Gadis itu menatap kedua gundukan tanah didepannya. Ada rasa nyeri di dadanya kala mengingat hal yang membuat kedua orang yang ia sayangi merenggang nyawa. Semua ini salahnya, salah Andrea.
Andrea terlihat senang sekali ketika Atmaja mengajaknya bermain ditaman, ia jarang sekali bisa bermain seperti ini bersama sang ayah. Untuk itu Andrea ingin bermain sepuasnya hari ini. Jangan lupakan rencananya untuk memanfaatkan sang ayah agar dibelikan es krim, karena itulah tujuan utamanya.
" Ayaaah! Ayo tejal Lea!, " gadis itu berseru sambil mulai berlari.
" Jangan lari sayang! Nanti jat- " belum selesai dengan kalimatnya Andrea benar benar terjatuh. Atmaja pun segera berlari menghampiri tuan putrinya itu.
" Tuh kan jatoh makanya jangan lari lari sayang, ayah kan jadi khawatir sama kamu. "
" Maap!. " hanya kata itu yang Andrea katakan.
" Udah! Udah sembuh lututnya, " ucap Atmaja setelah mengecup lutut Andrea, benar benar ayah yang romantis bukan?.
" Ayah endong!!, " rengek Andrea.
Atmaja terkekeh kemudian menggendong sang putri. " Lain kali jangan lari lari lagi yah!, " ujarnya.
" Ciap tapten!, " jawab Andrea sambil hormat bendera membuah Atmaja mencium pipinya gemas.
Krrrt!
Kedua pipi Andrea merona saat bunyi perutnya mulai terdengar, ia menatap sang ayah yang tengah memperhatikannya gemas." Laper?. " Andrea mengangguk.
" Yaudah sekarang kita pulang suruh mama bikinin Andrea nasi goreng terrrrrenak! Ayo!, " ajak Atmaja yang dibalas gelengan dari Andrea.
" Kenapa? Emang Andrea maunya apa?. "
Andrea pun mulai menunjuk salah satu penjual es krim ditaman itu. Membuat Atmaja langsung menggeleng. Namun gadis itu malah berdecak." Ck! Okoknya Lea au ecelim yah! Anti Lea asti akan aci! Anji deh. " Andrea berusaha membujuk sang ayah dengan wajah memelasnya.
" Hmm tapi janji bakal makan nasi?. " Lihat! pria itu mulai luluh pada putrinya.
" Iyaaa tapteeeen!! Lea anjiii, " jawabnya meyakinkan.
" Yaudah sekarang kitaaa beli es kriiiim. " Atmaja menggendong Andrea kecil sambil berlari. Membuat gadis itu tertawa kegirangan.
Percayalah! Sekuat apapun benteng seorang Bima Farhan Atmaja, akan langsung luluh hanya dengan satu orang. Andrea Zarani Atmaja tuan putri kesayangannya.
" Ayah harap senyuman kamu hari ini akan bertahan selamanya.Ayah sayang Andrea, " batin sang ayah.
Ia menundukkan dirinya mencoba menutupi air matanya. Namun orang bodoh pun akan tau jika ia sedang menangis melihat bahunya yang bergetar. Ia memeluk nisan bertuliskan Bima Farhan Atmaja lengkap dengan tanggal lahir dan tanggal kematiannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/295176440-288-k972887.jpg)