15. Manusia dan hati
" Pada dasarnya orang jahat ada karena dunia yang lebih kejam. "
Bandung, 5 tahun lalu ...
Seorang gadis dengan permen lolipop di tangannya sedang berjalan sendiri. Di tangannya yang lain terdapat kantong belanja berwarna hitam. Gadis itu berjalan sambil bersenandung kecil, menikmati alunan musik yang memanjakan telinganya.
Drrtt ...
Suara musik itu berganti menjadi getar. Gadis itu berhenti, melihat sekiranya siapa yang menelfon. Tertera nama 'Mama Sayang' di sana. Menandakan bahwa ibunya lah yang menelfon.
" Hal- "
" Kenapa kamu lama sekali setan! " Gadis itu langsung menutup mulutnya.
" Kalau dalam waktu lima menit kamu tidak pulang! Jangan salahkan saya kalau boneka jelek kamu ini saya buang! "
Tuttt ...
Panggilan di tutup sepihak. Tak ada kalimat lain yang terucap, semua hanyalah sebatas kata kata kasar. Menghela nafas pelan, gadis itu menoleh ke sekitrnya. Dirinya baru sadar jalanan ini sepi, hanya dirinya yang berjalan. Sisanya hanya beberapa kendaraan yang lewat. Itu pun bisa di hitung jari.
Gadis itu adalah Andrea, dan yang barusan menelponnya adalah Marina. Andrea masih sangat polos, gadis itu masih berusaha mendapatkan cinta sang ibu.
" Semangat Rea! " Andrea berusaha menyemangati dirinya sendiri.
Andrea mulai berjalan lagi, kali ini tak hanya berjalan. Gadis itu bahkan berlari lari kecil, kembali menikmati musik kesukaannya. Terlalu asik dengan musiknya, Andrea sampai tak menyadari tengah berlari lari kecil di tengah jalan. Gadis itu masih dengan posisinya saat sebuah mobil terlihat di belakangnya.
Titttt!
Katakanlah Andrea tuli, berkali kali pengemudi mobil itu memberikan klakson. Namun, tetap tak di dengar gadis itu. Anehnya mobil itu tetap melaju, bukankah harusnya pengemudi itu bisa menghentikan laju kendaraannya sebentar saja?
" Awas! "
Jika saja tak ada anak laki laki yang mendorongnya, mungkin saja Andrea sudah tertabrak. Mobil itu berhenti saat Andrea dan anak laki laki itu terduduk di trotoar. Anak laki laki itu melihatnya, akan tetapi mobil itu langsung melaju kembali.
" Apa kamu tuli heh?! " Andrea terkejut mendengar nada kasar itu. Gadis itu mengangkat kepalanya, memandang seorang anak laki laki yang baru saja menyelamatkannya. Terlihat seumuran dengan dirinya.