Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Santai aja, ayah gue ga gigit kok. "
Saga menatap teman temannya dengan lesu. Cowok itu tengah duduk di pojok teras markas. Pipinya mengembung, sok imut sekali. Di sampingnya ada Arman. Dua pemuda itu tampak seperti gelandangan, yang tampan maksudnya.
" Woy di panggil Raka tuh, malah diem kek patung lu pada. " Ajem menatap kedua temannya itu sambil berkacak pinggang. Tak lupa dengan senyuman mengejek di bibirnya. Sungguh teman yang baik.
" Lah malah diem, gue aduin nih ya! Bilang ke Raka kalo lo pada mau keluar dari pegasus. " Saga langsung menatapnya tajam. Cowok itu bangkit kemudian mengajak Arman bersamanya.
" Lah lah lah gue di tinggal nih?, " tanya Ajem pada dirinya sendiri.
" Raka, " panggil Saga pada Skai yang saat itu tengah menyantap mie instan rasa kari ayam. Skai menatap Saga, bertanya.
" Gue- "
Skai mengangkat tangannya. Memberi isyarat kalau Saga harus diam. Dengan cepat cowok itu menelan mie di dalam mulutnya kemudian meminum air. " Gue tau, lo bedua mau minta maaf kan ke gue soalnya udah ngejek kado gue tadi. " Dengan bangganya Skai menyimpulkan.
Saga dan Arman kompak menggeleng. Perhatiannya berpusat pada kedua pemuda itu. Menunggu, apa yang akan mereka katakan. " Kita juga mau motor kayak Gani!, " seru keduanya dengan lantang.
Semuanya menganga tak percaya, termasuk Ajem yang berdiri di belakang Saga dan Arman. Bahkan Bian sampai tak sadar, kalau mie di dalam mulutnya jatuh kembali ke dalam mangkok. Andrea melihatnya, cewek itu terkekeh geli.
" Gila ya lo pada!. " Bima melempari Saga dan Arman dengan keripik kentang di tangannya. Sementara Skai hanya terkekeh geli.
" Eits tenang! Gue sama Arman bakal ngasih imbalan kok buat Raka. " Cowok itu mengkode Arman agar segera mengeluarkan bungkusan yang sedari tadi mereka sembunyikan.
" Afaan tuh, " ujar Ajem yang tak di pedulikan sama sekali.
" Saksikanlah jreng jreng jreeeng. " Saga begitu dramatis.
" Tenonet tenoeet tadaaa! Sate ayam slepsial buatan emaknya Arman!. " Arman mengangkat tinggi tinggi bungkusan itu.
" BWAHAHAHAHAHAHAHAHA!. "
" Gila ya lo berdua! Yakali Raka mau nuker motor mewah sama sate ayam doang!. " Ramon tak henti hentinya tertawa.
" Ini buatan emak gue loh bang, " ujar Arman. Pura pura sedih. Membuat semuanya berhenti tertawa.