『 O2 』

1.5K 241 65
                                    

felix jalan sempoyongan. lampu kuning jalan yang temaram sama sekali tidak membantu. beberapa kali felix terbentur dinding dan pagar, untung saja tidak sampai pingsan.

felix berharap ia bisa segera sampai di apartemen. ia pijat kepalanya yang pening namun saat membuka mata, entah kenapa felix tak mengenali daerah yang sekarang dia lalui.

"aku dimana...?" tanya felix lemah.

matanya berkeliaran ke sekeliling yang ditumbuhi pepohonan. aspal trotoar sudah berubah menjadi padang rumput. felix sama sekali tidak ingat ada bukit di dekat apartemen nya.










satu hal yang felix tahu, sepertinya dia kesasar.

sebelum felix berbalik untuk kembali ke jalan utama, ia dikejutkan dengan angin hangat yang berembus ke arahnya. felix mengerjapkan mata dan menatap bayangan di kejauhan lebih tajam.

sesosok mahluk raksasa dengan dua mata emas yang besar berkilau. berbaring beberapa meter tepat di depan felix. angih hangat itu berembus lagi yang kemudian felix sadar itu adalah nafas yang keluar dari hidung nya.

mata felix membelalak kaget dengan mahluk mengagumkan yang berada di depannya. refleks orang normal akan segera lari di hadapan sosok yang kapanpun bisa menelan manusia dalam satu detik tersebut.









"waaahhhh aku baru pertama kali ini ketemu naga!"

felix mendekat untuk melihat mahluk tersebut. kulitnya bersisik tebal berwarna hitam. persis seperti karakter naga yang felix buat di game terbarunya. tidak, ini jauh lebih keren.

naga itu mendengus hingga keluar asap dari hidungnya, "pergi, manusia. jangan ganggu aku."

felix berjalan mundur untuk bisa menatap mata naga yang berbicara dengannya. mata emas sang naga menyala kuning. nampak tajam dan membara api. felix ber wah dalam hati mengagumi mata naga yang mengesankan itu.

sejenak kemudian felix cemberut, "aku masih mau kenalan sama kamu"

"pergilah manusia. biarkan aku mati dengan tenang." sang naga nampak malas dengan keantusiasan felix. ia menutup mata dengan pikiran semoga felix akan menghilang saat ia membuka matanya lagi.

"hm? kenapa mahluk sekeren kamu mau mati? padahal kamu bisa pergi terbang kemana saja dengan sayap hebat ini. atau.. atau menyemburkan api yang luar biasa. apa kau bisa mengeluarkan api? bisa kan? seperti di film dan game? apa kau juga tinggal di kastil vulkanik yang megah?"

felix bertanya penuh semangat sambil berkeliling di sekitar naga hitam itu. felix tidak tahu ini hanya imajinasinya karena mabuk atau mimpi jadi kenyataan tapi naga ini benar benar terlihat realistis.

mata felix berbinar ketika berlarian menuju ekor naga tersebut yang berakhir melingkar di salah satu pohon. ukurannya tidak main main, badannya saja hampir seukuran bukit yang tengah felix injak.

sementara naga yang kelelahan itu mendengus lagi penuh emosi. ia meletakkan kepala di atas kaki depannya, merasa sudah tak ada tenaga untuk mengurus manusia menyebalkan tersebut.

biarlah, lama lama juga dia pasti bosan.

"hei apa benar kulit mu lebih kuat dari logam apapun yang pernah ada?" seru felix.

manusia itu mengetuk kulit keras naga bersisik tersebut. terasa sedikit panas karena naga memang sering diidentikkan dengan api dan batu bara. felix memukul kulit sang naga dengan sekuat tenaga untuk membuktikan sendiri rumor itu.

"awww sakit! tanganku sakiiiiit!!!"

sang naga menggeram, meskipun ia malas menanggapi tapi manusia menyebalkan itu tidak bisa berhenti bicara dan sangat mengganggu ketenangan nya.

"demi dewa kratos bisakah kamu berhenti bicara?! aku akan melahap mu jika terus menggangguku—arrghh" sang naga menggeram kesakitan ketika menggerakkan kepalanya untuk mengancam akan memakan felix.

felix menatap kebingungan kemudian menyadari sesuatu yang menancap di leher sang naga. sebuah pedang raksasa menghujam leher naga malang tersebut dengan sadis.

darah mengalir dari luka leher tersebut meski tidak banyak. sang naga pasti berusaha untuk tidak banyak bergerak agar tak kehabisan lebih banyak darah.

"kau lihat manusia. cepat atau lambat aku akan segera mati. jadi kalau kau masih baik hati tolong tinggalkan aku agar mati dengan bahagia." sang naga berbicara tegas dan kembali ke posisi awalnya, "meski aku ragu manusia akan berbuat sebaik itu." dengus naga itu sekali lagi.

felix berkedip sebentar kemudian tersenyum dengan ide yang terlintas di kepalanya, "sini, aku bantu cabut pedang nya"

sang naga menyeringai remeh, "kau bercanda manusia. excalibur adalah pedang legendaris yang hanya bisa diangkat keturunan raja Arthur dan orang orang terpilih"

felix abai terhadap ucapan sang naga dan fokus memanjat tubuh naga tersebut. tangan felix menggenggam logam pedang yang ukurannya jauh lebih besar daripada tinggi tubuhnya.

ia menarik pedang tersebut sekuat tenaga kemudian perlahan namun pasti, besi tajam pedang tersebut keluar dari leher sang naga. begitu tertarik sepenuhnya, felix terjatuh dari punggung naga kaget dengan beban pedang tersebut.

sang naga menatap manusia tersebut penuh rasa takjub, "tidak mungkin....."

"bagaimana? apa lehermu masih sakit? aduhh aku gak tau gimana nyembuhin luka. masa harus aku panggilkan rumah sakit?"

felix bertanya penuh kekhawatiran. sama sekaki tidak peduli dengan jas kerjanya yang berdebu karena terjatuh.

naga tersebut tersenyum kecil, "tidak perlu. begitu sumber masalahnya sudah keluar aku bisa menyembuhkan diri. sekarang aku akan berubah jadi manusia dulu untuk menghemat energi."

sebuah sinar putih menyilaukan mata felix. ketika membuka mata, felix panik karena naga itu menghilang. dikiranya sang naga langsung kabur begitu pedang nya berhasil dicabut.

"naga? nagaaa! naga! kamu dimana?!?!?!"

"berisik manusia. aku disini."

felix menoleh ke seseorang yang bersandar di salah satu pohon. felix pun segera berlari mendekatinya. ia terdiam melihat lelaki tampan berambut panjang itu yang warnanya senada dengan mata emasnya.

bruuk-

"enak saja telanjang! nih, pakai dulu jaketku!!" seru felix jengkel melempar jaket ke wajah lelaki itu.

sang naga hampir saja mau menyemburkan api emosi dengan kelakuan felix yang tetap saja menyebalkan. namun matanya segera melembut begitu memakai jaket yang diberikan felix.

itu adalah jaket bulu tebal yang hangat. berwarna coklat lembut yang hampir mirip seperti bayi beruang. dia pikir jaket itu sangat lucu. cocok dengan manusia pemiliknya.

© SUNDAE, 250422

a/n dua chapter dan si naga belom ke reveal identitas nya :<















damn it, it's hyunjin guys :/

❪ 愛 ❫ SUNDAE • skz x felix  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang