felix menggambar pola bintang pentagram di lantai ruangan dengan serbuk api. di tiap sudutnya, felix menyalakan lilin kecil. tepat di tengah pentagram tersebut felix berdiri sambil membawa buku mantera.
"jisung, kau yakin ini akan berhasil?" tanya felix menoleh pada naga yang tiduran di kasur.
"tentu saja! tinggal ikuti saja petunjuk di buku sihir. gampang kan?"
"dan gimana kalau ternyata kau membohongiku?"
"ya tinggal nyanyi lagunya olivia rodrigo yang judulnya traitor"
"jisung."
"apa?"
felix bernapas lemas karena harus menghadapi naga yang agak menguji kesabaran ini. felix menggelengkan kepala kemudian fokus lagi dengan halaman yang diterjemahkan jisung.
felix sebenarnya tidak mau melakukan ritual aneh aneh. dan felix cukup merasa bersalah dengan alasan dia melakukan ini. tapi felix sudah tidak punya pilihan lain dengan masalahnya jadi...
"tidak apa apa felix~ untuk apa aku membohongimu? justru aku senang kamu bisa bantu aku pulang ke muspelheim! impas kan?"
felix mendengus dan mulai membaca mantera dengan suara lantang—seperti yang diajari jisung. beberapa saat kemudian pentagram tersebut perlahan menyala dari satu sudut ke sudut lainnya.
cahaya emas keluar dari lingkaran sihir seiring felix menyelesaikan mantera. dan ketika selesai, terdengar suara ledakan kecil lalu
"keinginanmu adalah tugasku. wahai, manusia mana yang berhasil memanggilku?"
seorang manusia—tidak. sudah jelas naga dari pakaian aneh dan mata kuning yang ia miliki. kini membungkuk hormat di depan felix dan meraih tangan manusia itu.
sang naga memiliki tubuh yang bidang. otot berisi. dari gerak geriknya menciri khas kan orang kerajaan yang gentleman. ia tersenyum kecil kemudian mengecup punggung tangan felix.
"JISUUUUNG?! APA APAAN INI?"
"oh changbiiin. jadi ini tipe favorit lixie?"
"ah—jisung. kau menjahili orang lagi?"
diantara kekacauan itu jisung berjalan mendekati naga yang baru datang dari portal. ia mengangkat tangan untuk mengajak tos sahabat tapi naga itu hanya menatap datar tak tertarik.
"baiklah, tuan tidak ramah" jisung menurunkan tangannya.
"jisung! kau bilang mantera ini bisa mengembalikan naga ke tempatnya?!"
"ahhh soal itu—"
"pemanggil." jisung langsung dipotong oleh naga yang baru datang. felix menoleh ke asal suara. ia masih menunduk hormat pada felix.
hal yang tidak felix sangka adalah ketika sang naga berdiri setengah lutut seperti yang biasa dilakukan seorang lelaki saat melamar kekasihnya. changbin genggam kedua tangan felix.
"pemanggil. aku datang karena panggilan jiwamu. kita adalah naga dan manusia yang saling terikat. mantera yang kamu bacakan tadi adalah untuk memanggil kembali naga belahan hatimu."
"yup—jadi aku tidak salah"
"diam jisung." jisung nyengir saat keduanya cepat memotong. seolah mereka tidak ingin diganggu dengan adegan drama mereka.
"kita adalah kesatuan, wahai manusia."
"tapi aku tidak—"
"apapun yang terjadi, hubungan kita adalah takdir. kamu sudah memanggilku. tapi kamu tidak perlu khawatir manusia, karena manusia dan naga tidak harus berakhir dalam hubungan romantis. sebaliknya, di muspelheim manusia menggunakan soulmate naga yang mereka miliki untuk menjadi guardian..."
KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 愛 ❫ SUNDAE • skz x felix ✔
Fanfic🎠 ꒰ harem felix ꒱ ━━━ ❝ saya setia untuk tuan felix. ❞ ❝ keluar dari rumahku penyusup! ❞ ••• [ desc.] felix hanyalah seorang manusia yang punya kehidupan normal sampai seekor naga mendeklarasikan diri untuk siap menjadi pelayannya. ➜ bxb ; fantasy...