『 17 』

771 147 87
                                    

"j-jisung pelan pelan!!"

sebelum kalian berpikir kemana mana, perlu diperjelas bahwa felix sedang tersiksa terbang di punggung naga jisung. tidak seperti hyunjin yang terbang stabil, dengan perawakan naga jisung yang ramping dan panjang dia jadi lebih suka terbang acak dan nyempil di celah celah tebing.

felix tidak bisa tenang di punggung jisung tanpa khawatir kepalanya akan terhantam tebing atau jatuh karena manuver jatuh bebas naga itu.

intinya, supir sangat tidak menjaga keselamatan penumpang. bintang satu.

"wiihiiiiii~~~" sang supir justru terbang tinggi menembus awan awan.

jisung punya alasan. dia sudah lama tidak kembali ke muspelheim. rasanya rindu juga pada alam yang bersih, pepohonan tinggi, dan padang rumput luas. setelah beberapa tahun hidup di dunia manusia yang bergedung dimana mana, ini adalah pemandangan yang menyenangkan.

"jisung! kau akan menjatuhkan calon pengantin kita!" hyunjin menggeram namun jisung seperti tak mendengar sama sekali.

"apa perlu kita kurung pakai bola penjara?" ujar minho berkata datar.

"enggak enggak nanti felix malah yang kena" hyunjin menolak secepat kilat.

"archdemon sejak kapan kamu belajar sihir gelap?" tanya changbin.

minho menyeringai, "jadi pegawai negeri membosankan. tentu saja aku harus punya hobi lainnya."

kalau changbin dan hyunjin sekarang punya tangan, pasti mereka sudah tepok jidat. padahal minho punya kafe kucing yang ramai dan gedung apartemen tinggi namun dia bilang gabut.

ya kan, minho cuman ownernya. ongkang ongkang kaki duit mengalir. dia punya bawahan banyak yang bisa disuruh kerja rodi terutama hyunjin, changbin, dan jisung.

"felix, lihatlah" felix perlahan memberanikan diri membuka mata setelah naik roler coaster gratis.

ia menoleh ke arah yang ditunjukkan jisung. di sebelah utara mereka adalah sebuah pemukiman manusia. yang mengenakan pakaian dari kulit dan khas medieval.

namun, tidak seperti di film terkenal itu yang naga dan manusia hidup akur. disini manusia itu menembaki sang naga dengan meriam api. di sekitar mereka juga terdapat tiga naga berukuran sedang menyemburkan api di pemukiman mereka.

"kenapa mereka bertengkar?" tanya felix termangu.

"tidak ada yang pernah tahu alasan awal mereka bertengkar. yang jelas, naga penghuni gunung mountain dew dan pemukiman north valley selalu berselisih."

"sudah berapa dekade berlalu dan masalah mereka belum selesai?" seungmin mengerutkan alis. terlalu lama hidup di bumi seungmin jadi tidak tahu kabar teraktual di alam muspelheim.

bagaimana ya, seungmin memang rajin baca koran tiap pagi. tapi koran bumi tidak pernah memberitakan sesuatu yang terjadi di alam naga.

"oh, percayalah. tiap hari hanya semakin memburuk untuk mereka" kekeh jeongin yang tebrang di sebelah seungmin.

felix terdiam membiarkan keramaian teriak manusia yang berperang membuat pekak telinganya. orang orang yang berteriak marah atau kesakitan dan orang orang yang menangis.

bunyi dengusan naga yang menggema. raungan naga yang menyemburkan api. beserta pohon pohon dan rumah rumah yang hancur karena kerusakan perang.

"jangan dipikirkan felix, kau akan menemukan yang seperti ini lebih banyak lagi" ujar changbin menyadari felix yang melamun diam.

felix hanya mengangguk. baiklah, dia harus terbiasa tinggal di rumah barunya.

rumah baru? ya, rumah baru. begini masalahnya, raja naga yang datang kapan hari cukup membuat kerusakan di apartemen felix.

maksudnya adalah menghancurkan sebagian besar betonnya karena diinjak sang naga raksasa serta memecahkan hampir semua kaca karena suara menggelegar chan.

minho sempat kerepotan selama seminggu untuk membayar ganti rugi pada semua penghuni apartemen nya. tapi syukurlah raja naga mau bertanggung jawab dengan memberikan sebuah pulau di bumi. makin kaya lah ini naga satu pengangguran.

dengan tempat tinggal yang masih direnovasi, felix praktis jadi tunawisma. ia tidak mungkin menginap di rumah wooyoung bersama naga naga yang ngekor di belakangnya.

dan memilih cara praktis, akhirnya para naga ini mengajak felix tinggal di muspelheim. sekalian juga sudah lama mereka semua tidak pulang kampung jadi menguntungkan untuk semua orang.

"ugghhhh maaf changbin, aku pinjam badanmu. rasanya aku akan muntah."

changbin terkekeh saat felix ambruk di atas tubuh manusianya. sementara itu hyunjin berlarian mengejar jisung yang memberikan pelayanan terbang bintang minus untuk felix. minta ganti rugi.

felix berbaring tengkurap sebentar di atas changbin. ia baru membalikkan badan setelah menyadari betapa tenang angin yang berembus di sekitarnya. felix berbaring di sebelah changbin menatap langit biru yang cerah.

silau, men.

tapi itu hanya sebentar sampai kemudian felix merasakan sesuatu yang menaungi matanya. felix menoleh ke atas, bertemu dengan jeongin yang tersenyum lebar untuk felix.

"terima kasih, jeongin" kata felix mengangkat tangan untuk membelai pipi naga yang satu itu.

mata felix menyipit menikmati langit yang biru cerah. angin mengembuskan rambutnya membuat wajahnya gatal. dan rumput di bawahnya terasa lebih empuk daripada kasur manapun.

felix melamun, tidak ingat kapan terakhir kali bernafas selega ini. terakhir kali merasa setenang ini berada di alam bebas. terakhir kali punya orang orang di sisinya di saat saat terbaik dalam hidupnya.

"kau suka muspelheim?" tanya minho tenang.

"hm. tidak beda dengan di bumi. manusianya juga berisik. tapi aku suka karena lebih menyenangkan lihat pohon menjulang daripada gedung menjulang"

felix terkekeh mendengar teriakan tertahan medan peperangan tak jauh dari mereka. orang orang tengah berjuang untuk nyawa mereka namun ia justru duduk disini santai bersama naga yang disana bisa jadi menyerang manusia.

kontras yang cukup menarik, pikir felix.

"benar kan? muspelheim tidak menyenangkan dan berisik. bahkan tidak ada kucing. ini sangat membosankan"

"kenapa gak bawa satu kucingmu kesini?" tanya seungmin.

"yahh aku lebih tahan gak ketemu kucingku beberapa hari daripada aku bawa kesini dan ilang dimakan naga" ujar minho berkata tidak ramah.

seungmin mendengus, "aku cuma tanya woi"

jeongin terkekeh. seperti biasa selalu hadir untuk menyaksikan drama. sementara itu hyunjin yang menjadi bantal felix menyadari felix tidak merespons apa apa. hanya diam dengan mata terpejam.

jisung dan hyunjin saling berpandangan kemudian menoleh lagi ke arah felix.

"felix, kau baik baik saja?"

© SUNDAE, 060622

a/n gais, gw kangen bikin seunglix ;-;

udah dua episode 2 kids room

seungmin gemes bgt sama felix akhir akhir ni TT

kan.. kan.. jiwa seunglix gw melayang <3

❪ 愛 ❫ SUNDAE • skz x felix  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang