『 O6 』

1K 206 53
                                    

PLAK

"aku. minta maaf banget. sama adekku yang goblok ini."

jeongin mecucu jengkel waktu hyunjin tarik kerah leher nya terus dipaksa bungkuk 90 derajat di depan felix. setelah hyunjin minta maaf sedalam itu untuk felix, dia menoleh pada jeongin dengan tatapan setajam silet.

raut wajah nya seolah bilang: cepat minta maaf karena menuduh yang jelek jelek tentang lixie! baru habis itu aku penggal kepala mu karena beraninya nyentuh lixie kayak gitu!

manapun pilihan yang diberikan hyunjin, tidak ada satupun yang menguntungkan jeongin. jadi dia ogah ogahan waktu minta maaf ke felix. lagipula ini bukan seratus persen salah jeongin.

kalau saja abang nya gak kabur menghilang tanpa alasan dari muspelheim, tentu jeongin gak akan repot repot bikin portal ke dunia manusia. atau midgard menurut bahasa mereka.

"bang, pulang bang. dicariin ayah." jeongin melepaskan diri dari cekikan hyunjin. mendengar ayah disebut, hyunjin menelan ludah dan sekejap saja ia sudah di belakang felix.

"ogah. pulang sendiri sana. aku punya urusan penting disini." hyunjin meletin lidah hanya untuk merengkuh pinggang ramping felix yang jadi perisai nya.

hyunjin terkikik saat felix merinding geli karena telinga nya digigit. sebagai permintaan maaf, hyunjin menyandarkan kepala di bahu mungil felix, entah bagaimana caranya tubuh tinggi besar itu bisa muat disana. sama sekali meninggalkan jeongin yang tersiksa jadi nyamuk.




"jeong! jeong! jeongiiin ampun dekkkkk!"

"gimana bisa aku menghadap ayah dengan tangan kosong?! abang pengen aku dilempar ke helheim?!" jeongin berteriak sambil menjewer kuping kakak kurang ajar nya.

felix yang tadinya diam sambil pelan pelan berbisik "bagus! ayo.. ayo.. ayo.. terusin je!" akhirnya kasihan juga sama hyunjin yang disiksa sama adek nya sendiri.

"sudah.. sudah.. hyunjin, kasihan adekmu. kenapa kamu gak mau pulang?"

"oh gitu ya lix, kamu beneran selingkuh sama adekku sendiri. aku gak percaya kamu kayak gini orangnya.." hyunjin ngelus telinga nya yang memerah.

ia menunduk lagi minta maaf begitu ngelihat felix siap siap mengangkat tinju.

"lixieeee huhuhu aku gak mau pulang.. pliss,, aku bakal jadi pelayan yang baik buat kamu. aku gak bisa pulang sekarang lixie.. kumohon.."

hyunjin menggenggam erat kedua tangan felix. mata emas hyunjin menatap felix dalam dalam. hari itu felix belajar kalau hyunjin ini orang nya dramatis. pantas saja kalau suatu saat felix pengen nampar pipi nya.

"ya sudah deh kalau itu mau kamu—"

"HA! kau dengar itu je! aku bakal tetep disini karena tuan felix pengen aku disini!"

hyunjin tertawa penuh kemenangan berbalik ke arah jeongin yang berdecak kesal. tangan hyunjin masih menggenggam erat felix di belakang, secara posesif melindungi tuan nya dari jeongin entah untuk alasan apa.

sementara itu jeongin menghela napas berat sama kelakuan si kakak yang selalu bikin stress. sekarang ia kebingungan gimana caranya bisa balik ke rumah.

jangankan ke rumah, balik ke dunia muspelheim saja rasanya tidak mungkin karena ada guardian yang menjaga tiap gerbang dunia. artinya, ayah mereka akan langsung tahu kalau dia kembali ke muspelheim dengan tangan kosong.

aduh gawatlah, ya kali jeongin jadi tunawisma di midgard seperti ini.

"dah sana! pulang ke rumah! atau kemanapun asal jangan ganggu aku sama lixie hush! hush!"




-tuk!

"adaww!!" hyunjin meringis kena pukul spatula felix.

"gak usah mentang mentang kamu ya. ini masih rumahku. aku yang nentukan siapa aja yang bisa tinggal disini" ujar felix berkacak pinggang.




"jeongin, karena kamu gak bisa pulang ke rumah mau tinggal disini dulu?"

sekarang gantian jeongin yang ber yes penuh kemenangan dan hyunjin menatap felix seolah dia adalah pengkhianat paling kejam di sembilan dunia.

"lixie.. teganya.." hyunjin menundukkan wajah.

"aku cuman berbaik hati buat ngasih rumah buat jeongin yang gak punya tempat lain lagi. sama kayak kamu kemarin yang butuh tempat tinggal disini. iya kan?" felix tersenyum kecil menjelaskan.

hyunjin, sekesal apapun dia dengan adiknya tapi akhirnya paham sedikit dengan apa yang felix ungkapkan. hyunjin menghela napas sedih.

"lixie, kamu benar benar malaikat ya..."




felix mengetuk hyunjin lagi dengan spatula, "nggak usah muji segala. kamu tetap gak akan aku maafin sama yang tadi. apa apaan ayam yang kamu bawa ini?!"

"lah, itu ayam kan????"

"ayam kalkun! dan masih hidup! kamu mau abisin waktu berjam jam buat nyembeleh, nyabutin bulu motong, sama masak ayam nya?! keburu mati kelaperan hyunjiiin"

"ahhhh maaf lixie!"

PTOK! PTOK!

🐲🐲🐲

makan malam itu akhirnya ditangani sepenuhnya oleh felix. meskipun bilang ditangani pun sebenarnya felix hanya pesan chicken lava melalui aplikasi restoran online.

felix merasa sudah terlalu capek untuk memasak. apalagi ini hampir jam dua belas malam, dan ia rasa akan memotong tangan nya sendiri dengan pisau jika maksa memasak saat mengantuk begini.

hyunjin dan jeongin terkagum kagum dengan teknologi luar biasa yang mereka temukan di benda persegi panjang kecil tersebut. felix menemukan keduanya sangat menggemaskan seperti orang dewasa yang terlambat tumbuh.




"aduh, sesak...." keluh felix.

masalah belum berakhir juga bahkan sampai menjelang tidur. lampu lampu sudah dimatikan. piyama sudah dikenakan. selimut sudah diangkat. hanya saja....

"minggir bang! aku mau peluk felix"

"aku duluan yang disini!"

"abang ngalah dong,, kan yang paling tua. tidur di sofa aja sana!"

"aishh jangan sentuh sentuh lixie ku!" hyunjin geplak tangan jeongin yang meluk tangan kanan felix.

hyunjin menatap tajam adiknya sambil memeluk kepala felix di dadanya. sementara itu felix pasrah dan ngerasa kesakitan sama kakinya yang ditarik di masing masing sisi dengan kaki hyunjin dan jeongin.

"kalian gak diam aku aja yang tidur di sofa."

dan dengan satu kalimat itu tiba tiba saja hyunjin dan jeongin diam menutup mata dan terdengar dengkuran halus dari mulut mereka. felix tersenyum menghela napas lega.

"selamat malam hyunjinie. selamat malam jeongin."

dan untuk pertama kalinya hari itu, hyunjin dan jeongin kompakan diam. sama sama tersenyum dalam tidur mereka menerima kecupan kecil yang diberikan felix.

© SUNDAE, 050522

a/n hehe maaf, gue sayang hyunjin kok </3

dan btw muspelheim itu alam api, rumah para naga yang kebanyakan sumber kekuatannya adalah api.

kalau helheim, alam kematian. nerakanya orang orang jahat.

kalau midgard ya dunia manusia.

yang suka ngikutin MCU pasti tau gw ambil sumber darimana ;)

❪ 愛 ❫ SUNDAE • skz x felix  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang