Bagian 13

2.6K 278 29
                                    

"Hyung? Astaga, kukira kau telah melupakanku" kikik Baekhyun begitu panggilan pada ponsel miliknya ia terima.

"Kau masih bisa tertawa? Ya Tuhan! Apa kau tahu bagaimana gilanya aku di sini?" Baekhyun hanya terkekeh menanggapi omelan sang manajer dari sebrang sana. "Besok semuanya akan beres dan lusa aku akan menjemputmu. Kau sudah lebih baik kan? Aku dengar Will mengenalkanmu dengan beberapa dokter juga."

"Ya, aku sudah lebih baik. Sebenarnya kau tidak perlu buru-buru menjemputku. Aku bisa tinggal di sini lebih lama tenang saja."

"Byun Baekhyun sudah cukup, apa kau ingin benar-benar membunuhku? Aku sudah hampir gila mengatur ulang segala jadwalmu dan membatalkan beberapa kontrak. Telingaku bahkan masih berdenging karena terlalu banyak mendengar omelan dari sajangnim."

Baekhyun terkekeh lagi, omelan manajernya selalu berhasil menghiburnya."Baiklah, baiklah, sudah cukup. Aku tidak akan membuat masalah."

"Bagus, ingat jangan pernah melakukan hal-hal bodoh dan gila lagi! Nikmati waktumu selagi di sana."

"Eum, aku mengerti."

"Ya sudah kalau begitu kututup, si tua itu memanggilku."

"Oke, byee hyung"

...

Berbagai mainan berserakan di atas karpet sementara layar datar di depan sana menayangkan kartun dengan karakter utama sponge kotak berwarna kuning. Bocah taman kanak-kanak yang tengah sibuk dengan robot-robotan di tangannya itu akan mengalihkan pandangan pada layar di depannya sesekali.

"Jackie" Baekhyun yang selesai dengan panggilannya datang menghampiri. Tersenyum tipis melihat Jackson yang masih sibuk bermain.

"Sudah saatnya untuk mandi." ujar Baekhyun mendudukan diri di samping Jackson.

"Tapi aku masih ingin merangkai ini." tolak Jackson sambil menunjukkan robot-robotan miliknya dan mulai merangkainya lagi.

"Hari sudah semakin gelap dan sebentar lagi Daddy pulang. Kau tak ingin membuatnya marah bukan?" bujuk Baekhyun mengusap pucuk kepala Jackson lembut mencoba merayu.

Si mungil berambut brunette itu menatap Baekhyun sebelum berakhir meletakkan mainannya."Baiklah." Jackson lantas bangkit. Merentangkan tangan sebagai tanda agar Baekhyun membantu membukakan bajunya.

Baekhyun segera mendekat bertumpu pada satu lututnya untuk mensejajarkan tinggi dengan Jackson. Tangannya mulai bergerak melepas kaos dan celana bocah itu. Kemudian menuntunnya menuju kamar mandi.

Jackson itu gemar sekali berceloteh. Bocah itu senang mengajukan berbagai macam pertanyaan random yang terkadang membuat Baekhyun sendiri bingung bagaimana harus menjawabnya. Seperti sekarang contohnya, meski tubuhnya diam ketika Baekhyun mandikan tapi mulutnya tak bisa berhenti berbicara.

"Hyung, apakah Korea negara yang bagus?"

"Ya, cukup bagus kurasa."

"Lebih bagus mana dengan New York?"

"Mereka memiliki daya tarik tersendiri. Kenapa? Jackson mau bermain ke Korea?"

Bocah itu terlihat berpikir sebelum akhirnya mengangguk. "Sebenarnya sudah lama aku ingin ke Korea."

"Mau bermain ke sana? Kalau mau nanti Jackie bisa ikut dengan Hyung saat pulang nanti." tutur Baekhyun sambil mengoleskan sabun kesuluruh tubuh mungil Jackson.

A First Love Crap [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang