Bagian 23

2.1K 208 60
                                    

Buat yang lupa, bisa baca chapter sebelumnya dulu ya

...

Baekhyun benar-benar memilih untuk tak ambil peduli akan ratusan artikel berita tentangnya. Menjauh dari hiruk-pikuk kebisingan media. Bahkan setelah 2 bulan berlalu nama Baekhyun masih menjadi topik panas yang terus dibicarakan. Sepertinya reputasi Baekhyun di Korea sebagai artis sudah benar-benar hancur, namun ia memilih tak ambil pusing. Biarkan saja, toh Baekhyun juga tak berencana kembali ke dunia hiburan lagi.

Mata sabit itu masih berkedip di tengah gelapnya ruangan.

"Chanyeol~" panggilnya membuat pria yang sudah hampir terlelap itu kembali terjaga.

"Hmm?"

"Kau sudah tidur?" tanya Baekhyun mencoba memastikan.

"Aku mungkin sudah tertidur nyenyak sejak satu jam lalu, kalau saja kau tak terus-terusan memanggil namaku."

Baekhyun mengerucutkan bibirnya tanpa sadar, merasa kesal.

"Aku tidak bisa tidur."

Chanyeol tak menanggapi lagi, karena demi Tuhan ia sangat mengantuk sekarang.

"Chanyeol!" pekik Baekhyun tak senang ketika Chanyeol malah mengabaikannya.

"Bagaimana kau bisa tidur jika terus-terusan memanggilku. Diam dan tutup matamu, nanti kau akan tertidur." sahut Chanyeol dengan rasa kantuknya yang tak tertahankan.

Baekhyun sudah mencoba, tapi tetap tidak bisa. Matanya benar-benar tak mau tertutup membuatnya frustasi.

Untuk beberapa waktu hanya diisi udara kosong. Baekhyun masih terjaga ditemani suara detikan jam yang berputar ketika sebuah pemikiran tiba-tiba muncul dalam otaknya.

"Chanyeol ..." panggil si mungil itu lagi. "Tiba-tiba merasa takut." Kesadaran Chanyeol kembali Baekhyun tarik paksa.

"Kenapa?" jawab yang lebih tinggi dengan suara seraknya.

"Aku takut tak memiliki kesempatan untuk bisa melihat Baby. M-maksudku, Ini kehamilan keduaku dan dokter bilang cukup berisiko. Bagaimana jika aku tak selamat?" tanya Baekhyun mulai melantur.

"Apa yang kau bicarakan. Itu semua takkan terjadi, jangan memikirkan hal yang tidak-tidak!" pertanyaan Baekhyun sukses membuat rasa kantuk Chanyeol menghilang.

Sementara si mungil malah terkikik mendengar Chanyeol memarahinya karena pemikiran konyol itu.

"Tapi aku bersyukur, fakta bahwa anak-anakku memiliki ayah sepertimu membuatku lega."

Chanyeol menatapnya, menunggu penjelasan lebih jauh. Walau dalam gelap Baekhyun bisa melihat bagaimana manik hitam itu tengah mengawasinya.

"Meskipun aku tak ada, nantinya mereka masih memilikimu. Ayah hebat yang bisa diandalkan, yang akan merawat mereka dengan baik. Kau bisa menjadi sosok ayah dan ibu sekaligus. Mengisi kekosongan yang mungkin akan aku tinggalkan."

"Berhenti bicara sembarangan! Jangan coba-coba kabur dan lepas tanggung jawab lagi! Aku takkan memaafkan mu jika kau melakukannya kali ini." Chanyeol menjeda, "Kau sudah berjanji akan membesarkan mereka bersamaku."

"Aku hanya memikirkan kemungkinan terburuk." Baekhyun tersenyum seolah apa yang ia katakan hanyalah gurauan biasa.

"Berhenti memikirkan hal-hal seperti itu. Bayangkan saja sesuatu yang bagus!"

Chanyeol yang merasa kesal dengan pembicaraan Baekhyun memutar tubuhnya, lebih memilih tidur membelakangi pria itu.

"Chanyeol jangan memunggungiku!" Rengek Baekhyun tak suka.

A First Love Crap [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang