BAB 13- Diri saya yang sebenarnya

1.3K 129 10
                                    

SEBELUM BACA DI WAJIBKAN FOLLOW VREN!

SUPAYA TIDAK EROR DISAAT KALIAN BACA.

ABSEN DULU YUK!

KALIAN BACA JAM BERAPA?

VOTE NGGAK?

TEAMHAPPY ATAU SAD?

SOKA ATAU BANG DEO NIH?

***


Seminggu kemudian....

Soka mengendarai motor miliknya dengan senyum yang sumringah. Entah kenapa dia sangat bersemangat untuk berangkat ke sekolah pagi ini. Sepanjang perjalanan dia bersenandung ria seakan tidak ada beban di benaknya. Sampai lelaki itu lupa jika dia telah melewati rumah wanita yang akan dia jemput. Alhasil dia berbalik karena kecerobohannya itu.

Saat Soka memasuki perkarangan rumah Lava dia sudah di suguhkan dengan beberapa motor disana. Tanpa memperdulikan hal tersebut Soka segera memasuki rumah Lava.

"Assalamualaikum," ujarnya pelan.

Saat dia sampai dia ambang pintu, Soka melihat lima seorang cowok yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Lima lelaki itu melihat kearahnya sekarang, menatap dirinya dari atas hingga bawah dengan heran. Beda dengan Deo yang sepertinya sudah hafal dengan wajah Soka.

"Permisi, boleh saya masuk?" tanya Soka yang sebenarnya sudah memasuki kediaman Lava.

"Mau dilarang, lo juga udah masuk!" ujar Deo dengan ketus.

"Siapa lo?" kini Rama yang beralih bertanya.

"Saya temennya Lava, Kak." jawab Soka dengan sopan.

"Mau ngapain kesini?" kini Zein yang bersuara.

"Mau ngajak dia sekolah."

Seketika semua orang tertawa akan jawaban yang di berikan oleh Soka.

"Lo mau ngajak dia sekolah? yakin? kita yang dari seminggu disini aja nggak bisa bikin dia keluar kamar," ucap Fajar sedikit merendahkan.

"Lava nggak bisa di ganggu! Lebih baik lo pulang sekarang!" titah Deo dengan keras seakan tidak suka dengan kehadiran Soka.

Bersamaan dengan itu mereka semua dikejutkan oleh suara pintu yang terbuka. Lava mulai menuruni tangga dengan seragam yang telah melekat di badannya. Penampilannya masih sama  dengan nama Dela yang ia gunakan di sekolah, rambut yang di ikat dua serta kacamata yang bertengger di matanya. Inti Magma yang berada di sana sangat terkejut.

"Daebak!" ujar Fajar takjub.

"Lo punya mata batin sama nih cowok?" ujar Opi yang juga menunjuk ke arah Soka berada.

"Gue mau sekolah hari ini." ucap Lava lantang.

Deo mendekat ke arah Lava berada. "Lo baik-baik aja?" raut wajah Deo menunjukkan kekhawatiran.

Lava hanya mengangguk pelan. "Gue baik-baik aja kok."

"Oke, gue yang akan anterin lo sekolah,"

"Nggak. Gue bareng dia." tunjuk Lava pada Soka berada.

Seketika itu Deo menatap ke arah Soka dengan ketidaksukaannya. "Lo bareng gue!" titah Deo sedikit keras.

"ENGGAK! gue bareng Soka bang!" Lava kembali menegaskan kalimatnya. Tanpa memperdulikan Deo lagi Lava beralih menuju ke Soka untuk mengajak cowok itu berangkat.

"Kalo gitu biarin inti Magma kawal lo sampai ke sekolah!" suara lantang Deo mampu membuat langkah Lava dan Soka berhenti.

"Anjay, dikira kita anak presiden kali," bisik Soka tepat di telinga Lava.

DELAVA ( On Going )Where stories live. Discover now