BAB 27- TEMBAKAN

1K 85 5
                                    

Kling...

Kling...

Kling...

Langkah Lava yang akan keluar dari kamar Ayahnya dia hentikan saat tidak sengaja mendengar suara disana. Pasalnya setiap hari Lava selalu meluangkan waktunya untuk membersihkan kamar sang Ayah agar selalu terlihat rapi. Biasanya setelah dia rasa cukup Lava segera keluar dari kamar itu lalu menguncinya kembali. Namun berbeda dengan malam ini, Lava mendengar sesuatu yang aneh.

Saat beberapa menit bunyi itu tidak terdengar kembali Lava mulai melangkahkan kakinya untuk keluar.

Kling...

Kling...

Kling...

Namun baru beberapa langkah dia berjalan suara itu kembali menganggu pendengarannya. Dengan perlahan Lava memutuskan untuk mencari sumber suara itu, langkah demi langkah dia mulai mendekatkan pendengarannya terhadap sumber suara. Sebuah lemari yang berada di samping ranjang Ayahnya. Lava sangat yakin suara itu berasal dari sana. Dengan perlahan Lava mulai membuka lemari tersebut. Di dalam sana Lava hanya mendapati sebuah tumbukan baju.

Kling...

Kling...

Kling...

Suara itu semakin dekat dalam pendengaran Lava. Namun dimana letak pasti suara itu berasal Lava sangat bingung. Dia pun mulai mencari sampai tangannya merasakan sesuatu aneh di dalam lemari tersebut, Lava terkejut saat mendapati lemari itu memiliki sebuah laci tersembunyi. Lava membukanya dengan perlahan. Disana dia menemukan beberapa pistol yang Ayahnya punya. Ada juga granat tangan dan benda tajam lainnya.

Ponsel jadul, ternyata suara yang Lava cari berasal dari sebuah ponsel yang sedang lowbat. Saat Lava mencoba untuk mengaktifkan kembali ponsel yang dia temukan ternyata tidak bisa. Dia pun berniat hanya membawa ponsel yang dia temukan.

PRANK!

Lava mengurungkan niatnya untuk membuka pintu kamarnya saat mendengar bunyi sesuatu yang pecah. Saat dia mulai berjalan untuk menghampiri sumber suara itu Lava tiba-tiba tersandung sesuatu. Lava menemukan sebuah batu di depan kakinya.

DOR!

"AGGHHH!" Lava memekik hebat ketika mendengar sebuah tembakan.

Kaca balkonnya kembali pecah akibat sebuah tembakan yang terjadi, pada satu tembakan yang dia dengar Lava mendapati sebuah kertas yang seakan telah di kirimkan oleh sang penembak. Dengan tangan yang masih gemetar akibat terkejut Lava mulai mengambil kertas tersebut.

"Berhenti!" Sebuah kalimat yang ditulis oleh tangan. Kalimat yang mengartikan bahwa Lava harus menghentikan sesuatu. Awalnya Lava tidak mengerti dengan kalimat yang tertulis itu, sampai akhirnya dia tersadar mungkin hal tersebut berkaitan dengan kasus Ayahnya.





****

Beberapa motor terlihat memasuki perkarangan rumah Lava. Setelah membuka helm masing-masing mereka semua berlarian untuk segera memasuki rumah sang pemilik.

Soka, beserta inti magma lainnya terkejut mendapati kaca balkon rumah Lava sudah pecah. Lava yang tengah mereka khawatirkan ternyata hanya berdiri seraya melipat kedua tangannya di depan sebuah kaca yang baru saja terjadi penembakan.

"Lo nggak papa?" Soka beralih menghampiri Lava.

Lava hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Sedangkan Deo, cowok itu berniat untuk mengambil peluru yang menembus sebuah tembok.

"Sialan! siapa lagi nih yang coba cari perkara!" Desis Zein penuh amarah.

DELAVA ( On Going )Where stories live. Discover now