BAB 23- Gue disini

1K 104 22
                                    

SELAMAT MEMBACA....

KALO MAU LANJUT CEPET SPAM DI KOMEN AJA VREN!

"Kala itu, ketika tuhan memberiku nafas kedua untuk menyelamatkanmu. Walau terlambat."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.











Tittttt................

Sebuah garis luruh terpampang nyata di sebuah monitor. Dokter yang ketika itu tengah menangani Lava juga terlihat pasrah dengan apa yang telah mereka dengar. Mereka menunduk karena gagal menyelamatkan Lava. Sampai akhirnya dititik mereka menyerah tubuh Lava kembali kejang dan monitor pun kembali berjalan.

"Subhanallah." ucap salah satu Dokter yang takjub akan keadaan Lava saat ini.

Tubuh Lava masih bergetar hebat, Dokter juga terus melakukan pacu jantung terhadap Lava. Hingga akhirnya tubuh Lava berhenti kejang bersamaan dengan matanya yang terbuka menatap langit-langit rumah sakit.

Deo beserta yang lain mencoba untuk mendekat melihat keajaiban yang terjadi pada diri Lava hari ini. Semua orang hanya bisa tersenyum tanpa bersuara. Lava menangis, gadis itu menangis tanpa suara. Hanya sebuah air mata yang dia tampilkan disana. Matanya mengedar kepada semua orang, sampai akhirnya dia berhenti pada satu titik. Deo orang pertama yang ia tatap dengan lama ketika itu.

"S-soka,"

Deo mendekat karena tidak mendengar kalimat yang Lava ucapkan secara terbata.

"Kenapa? kamu mau apa, Va?" tanya Deo lembut.

"S-soka. D-dimana d-dia?"

Deg.

Tubuh Deo seketika memanas. Kenapa hatinya terasa sakit saat Lava lebih menanyakan orang yang telah melukainya saat pertama kali membuka mata kembali.

"Lava?" panggil Deo dengan pelan.

Lava melepas alat bantu pernafasan yang dia kenakan. "Dimana Soka?"

Inti magma beserta Om frizar saling pandang ketika mendengar pertanyaan yang Lava ajukan. Mereka semua bingung harus menjawab apa kepada Lava.

"Kenapa diem? bukannya saat kejadian aku sama dia?"

"Lava. Kamu tenang dulu, kalo keadaan kamu udah pulih, kita akan jelasin semua sama kamu." bujuk Deo agar Lava tenang.

"AKU UDAH PULIH. PERTANYAAN AKU SATU DIMANA DIA?" lava berteriak frustasi karena tak kunjung mendapat jawaban.

"Penjara." jawab Zein dengan singkat sehingga mendapatkan tatapan tajam dari semua orang disana. Namun percuma karena Lava sudah mendengarkannya lebih dahulu.

Lava menatap Deo penuh tanya. Berusaha bertanya dengan apa yang telah terjadi kepada Soka. Deo menghembus nafas panjang.

"Dia udah sakitin lo, Lava. Dia yang buat lo kayak gini!"

DELAVA ( On Going )Where stories live. Discover now