NEPENTHE ( Sequel Of 1000 Angsa Kertas )

Prolog

       Hai, Aku Krist. Beberapa dari kalian yang kebetulan baca ini mungkin udah kenal sama aku. Yap, Aku masih orang yang sama. Krist yang beberapa waktu lalu begitu rapuh, Terpuruk dalam keputus asaan. Rasanya sudah cukup lama aku menceritakan kisah hidupku pada kalian. Beberapa waktu lalu kusempatkan membaca tulisan Mocca, Senang rasanya melihat antusias kalian.

       Menyadari kisahku cukup mengombang ambing perasaan kalian, Aku sedikit merasa bersalah. Sekarang aku sudah baik baik saja, Tak ada yang perlu dicemaskan. Hubunganku dengan Mas Singto kian membaik, Tenang saja, Kami tak kembali bersatu kok.

       Sudah bertahun tahun aku bercerita pada Mocca, Menangis didepannya mengenang kepergian putra kesayanganku, Meratapi rasa sakit yang ku rasakan setelah berpisah dengan suamiku. Namun kali ini aku kembali dengan cerita yang mungkin sedikit lebih menyenangkan, Sedikit ya hehehe. Aku bersyukur masih bisa menemui Mocca untuk menitipkan perjalanan hidupku dalam sebuah karya tulis sederhana. Bahkan kali ini Mocca mengizinkanku untuk mengambil sedikit bagian dalam karya tulisnya.

       Kesempatan ini akan kugunakan untuk meminta maaf pada kalian yang ikut tersakiti karena ceritaku huhuuuu, Untuk menebus rasa bersalahku, Kupersembahkan cerita ini, Anggap saja obat dariku hahaha. Namun aku tak mau kalian berekspektasi lebih pada kisahku kali ini, Karena realita hidup tak selalu sejalan dengan ekspektasi.

       Oh iya Mas Singto juga menitipkan permintaan maafnya. Aku menunjukkan komentar komentar kalian padanya, Dia bilang kalian cukup menakutkan. Aku harap kalian bisa memberi sedikit maaf kalian untuknya hahahaha.

       Sepertinya kata sambutanku hanya sampai sini saja, Mungkin ini akan menjadi prolog yang bagus untuk cerita kali ini. Untuk selanjutnya biar Mocca yang menyelesaikan. Selamat menikmati kisah sederhanaku untuk beberapa bab kedepan, Love you guys.

Holla bestie,ketemu lagi kita, Jangan lupa vote ya