Minggu Pagi

201 49 245
                                    

Pagi yang damai matahari sudah mulai memancarkan sinarnya burung burung mulai beterbangan bersiap untuk memulai harinya dan menghasilkan suara seakan mereka sedang bernyanyi

Pagi ini cukup cerah sangat cocok jika dipakai untuk berolahraga atau hanya sekedar lari mengelilingi taman yang biasanya di huni oleh orang orang yang sedang berolahraga apalagi ini hari minggu hari yang biasa di gunakan untuk bermain dan taman adalah tempat yang tepat

Namun ada juga yang masih bergelut dengan kasur menikmati hangatnya selimut yang membalut tubuh berwisata di dunia mimpi membayangkan nya saja sudah pasti nikmat apalagi tidak ada teriakan ibu yang menganggu membangunkan

"NAKA ANJING LO NGAPAIN DI DALEM LAMA BANGET BURUAN GUE KEBELET!" ucap salah satu bujang sambil menggedor gedor pintu kamar mandi karena dia kebelet boker dan semua kamar mandi sudah dipenuhi oleh para bujang

Sepertinya memang tidak ada kata damai disini rasanya damai semenit atau sedetik saja itu mustahil

Buktinya sekarang ini salah satu penghuni kamar sedang sibuk berteriak di depan pintu kamar mandi karena orang yang berada di dalam kamar mandi tak kunjung keluar

"NAKA JANGAN MAININ SABUN WOYY GUE BARU BELI ITU!" teriaknya lagi ia bernama Toni

"Apa sih masih pagi udah berisik" ucap bujang yang satunya bernama Joshua

"Si Naka di kamar mandi ga keluar keluar curiga molor tu anak" ucap Toni sambil berjalan kesana kemari karena menahan sesuatu yang harus dikeluarkan

"Lo kenapa sih ton?" Tanya Joshua heran melihat Toni tidak bisa diam

"Gue pengen berak anjirr ga kuat woy"

"Itu kamar mandi disana kosong kenapa ga pake yang disana aja?" Tunjuk Joshua

"Kenapa ga bilang daritadi anying"

Baru saja Toni akan pergi pintu kamar mandi yang sedari tadi di gedor akhirnya terbuka menampakkan Naka yang sedang menguap

"Lo ngapain sih daritadi?" Kesal Toni karena pagi nya ini dimulai dengan dengan sebuah kekesalan 

"Aing ketiduran anjir" ucap Naka santai

Toni sangat ingin menonjok Naka namun dia sudah tidak tahan lagi akhirnya dia masuk ke kamar mandi jangan lupa ingatkan Toni untuk memberi satu atau dua pukulan pada Naka nanti

Joshua yang melihat kelakuan temannya itu hanya bisa menggelengkan kepala

"Jangan lupa mandi badan lo udah bau" ucap Joshua sambil berjalan melewati Naka

Naka yang diperingati pun langsung mencium ketiak nya

"Bau darimana anjir wangi gini" Naka pergi ke kamar nya untuk melanjutkan tidurnya

.

"Lo liat ga tadi cewe cakep yang pake baju merah gila body nya beuhh biola spanyol aja kalah" ucap Jimmi yang baru pulang joging bersama Vino

"Lo mah tiap cewe juga pasti dikatain gitu anjirr" ucap Vino yang sudah bosan mendengar perkataan Jimmi

"Ya kan yang tadi beda cuy lo juga suka kan"

"Biasa aja"

"Anjing Vino lo normal kan? Apa jangan jangan lo homo lagi" heboh Jimmi sambil menjauhi Vino

"Siapa yang homo?" Tanya sandi yang entah dari kapan berada di belakang Vino dan Jimmi 

"Gue" ucap Vino santai karena sudah lelah dengan tingkah teman temannya

"Aww godain aku dong bang" Sandi bergelayut di lengan Vino

"Amit amit gue harus godain lo" Vino menghempas tangan haram sandi

"Gue lebih amit amit masih pagi udah liat ginian" Jimmi berjalan meninggalkan Vino dan Sandi

.

"Ko lo yang masak?" Tanya Johnny heran karena biasanya Toni yang akan bergelut di dapur kalo yang lain? Mungkin akan menyebabkan dapur kebakaran

"Si Toni kebelet boker" ucap nya singkat karena fokus pada apa yang dia masak

"Lo emang bisa masak? Ko kurang meyakinkan gitu ya"

"Anjing john setiap hari gue bantuin Toni udah kecipratan gue ilmunya udah nurun dahlah lo tenang aja" ucapnya

"Mau gue bantu ga?" Tawar Johnny

"Lo punya duit buat ganti dapur?" Tanya pemuda yang daritadi sibuk memasak diketahui bernama Yoga

Yoga memang sering membantu Toni di dapur tidak hanya Yoga tapi juga Johan,Joshua dan Surya tapi sepertinya Surya hanya membantu merecoki dan mencicipi makanan jika ditegur dia pasti akan berkata "gue kan udah sering traktir kalian masa nyicip doang ga boleh" begitu katanya

Ya kalo nyicip nya dikit doang mah gapapa ini mah nyicip udah kaya mau ngabisin ga henti henti nya nyolek makanan

"Johan mana?" Tanya Johhny

"Dia masih di kamar mandi"

"Apa menu kita kali ini?" tanya Johan yang baru datang

"Lagak lo menu biasa juga kalo pagi masak nasi goreng si Toni" Yoga mulai memasukan nasi goreng kedalam mangkok besar

"Baik banget si Yoga udah cocok jadi suami kalo kata cewe cewe mah daddy able" Johan mengambil mangkok lalu menyimpannya di meja makan

"Ga guna banget emang lo semua beban,masak aja ga becus" ucap Yoga sambil mengelap kompor lihatlah apa yang Johan katakan benar dia sudah cocok jadi suami

"Kalo mereka masak nanti kita masak dimana bego emang perbaikan dapur bisa dalam satu jam apa" Johan mengambil piring piring lalu menyimpannya di meja makan

"Sebenarnya ada yang lebih beban disini" Yoga membalikkan badannya karena sudah selesai mengelap kompor

"Apa?" Tanya Johan

"Lo liat noh babon satu minimal kalo ga bantu masak inisitatif ke ambil piring atau apa gitu" kesal Yoga sambil menunjuk Johnny yang sedang  duduk manis di meja makan menunggu semua nya kumpul

"INISIATIF TOLOL" ucap Surya yang baru datang lalu duduk di samping Johnny

"Astaghfirullah aa Surya ucapan nya gaboleh kasar" ucap Sandi lalu duduk di samping Surya

"Plis masih pagi gue males banget kalo harus misuh misuh sama lo" ucap Surya

"GOOD PAGI EPRIBADIHH" teriak Naka berjalan kearah semua orang yang berada di meja makan

"Tumben lo udah bangun?" Tanya Johnny

"Gue siram tadi" ucap Toni sambil mengecek kompor melihat apakah ada kotoran kotoran yang tidak dibersihkan oleh Yoga

Setelah semuanya kumpul mereka pun makan dengan tidak tenang dan damai karena pasti ada saja keributan yang dihasilkan

Begitulah minggu pagi para bujang dilewati dengan penuh KECERIAAN

See you!

Rumah 95; 95LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang