Kata Busuk kita disuruh beresin kamar yang belum ditempatin" ucap Surya
"Lah napa? Ada yang baru?" Tanya Sandi
Surya hanya mengedikkan bahunya seolah memberi jawaban bahwa dia tidak tau
Saat ini mereka sedang berkumpul di ruangan yang biasa dipakai untuk berkumpul mereka menyebutnya ruangan menonton karena disana ada televisi yang lumayan besar biasanya dipakai untuk maen PS atau menonton film seperti saat ini
Semua berkumpul karena memang mereka sedang tidak ada urusan biasanya mereka akan di sibukkan dengan kesibukan masing-masing
"Busuk pinter ya bisa kepikiran gitu ni rumah dijadiin usaha buat menghasilkan duit" ucap Vino
"Kalo lo yang punya ni rumah pasti udah lo jual kan" sahut Johan yang mendapat lemparan kulit kacang dari Vino
"Berarti dia mikir ke depannya bakal kaya gimana lo bayangin aja tiap bulan dia nerima duit dari kita" ujar Toni yang sedang fokus menonton film
"Busuk ga rugi apa ya? Gue bukannya mau naik harga ya tapi cuy tarif yang dia kasih tuh kek ga seimbang banget sama fasilitas yang kita pake" ucap Johnny
"Iya sih bener meskipun uang listrik dari kita tapi kalo sebulan cuma enam ratus ribu bukan apa apa dibandingin sama fasilitas yang udah tersedia lengkap disini" Surya mulai tertarik dengan apa yang sedang menjadi topik perbincangan
Semua nya terdiam kalut dengan pikiran masing-masing padahal itu bukan masalah yang besar tapi mereka malah so mikir
"Tapi gue gamau sih kalo harga nya jadi naik ga deh ga" sewot Joshua
"Kalo tiba tiba Busuk minta tambahan pas nanti kita udah ga tinggal disini lagi gimana?" Pertanyaan Naka berhasil membuat yang lain kembali terdiam
"Ngapain repot-repot dipikirin sih nambah beban pikiran aja ahh elahh" Sandi yang melihat teman-temannya sedang berfikir pun kesal, ya buat apa dipikirin mending saat ini mereka fokus nikmatin semua fasilitas yang ada di rumah
Jika kalian bertanya tanya siapa itu Busuk maka jawabannya adalah Busuk itu orang yang punya rumah
Ya rumah yang terbilang cukup mewah ini Busuk sewakan kamarnya seperti kosan namun lebih elit sedikit karena tidak terurus olehnya daripada terbengkalai mending dijadiin usaha kan lumayan tiap bulan ngalir cuan
Bu Sukma atau yang sering dipanggil Busuk ini sudah mempercayakan rumah itu pada para bujang karena rumah Busuk dan asrama tersebut cukup jauh namun juga tidak terlalu jauh
Begitulah penampakan rumahnya jika dari depan. Bertuliskan nomor rumah 95,rumah tersebut berada di komplek yang terbilang cukup elit makanya para bujang heran kenapa Busuk memberikan tarif yang murah
Ting!
Notif dari ponsel Surya berhasil membuyarkan lamunan mereka
Surya melihat isi pesannya yang ternyata dari Busuk "Busuk bilang bakal ada penghuni baru makanya kita di suruh bersihin" ucap Surya saat sudah membaca pesannya
"Ah males banget kenapa ga Busuk aja yang bersihin dia kan yang punya rumah" kesal Jimmi
"Kalo gue bilang gitu lo mau ga harga sewa nya naik? Tapi lo doang yang naik yang lain engga" ancam Toni
Jimmi yang melihat tatapan Toni langsung menciut pasalnya Toni kalo sudah seperti itu menyeramkan
"Padahal kamar disini masih banyak yang kosong ya mereka gamau gitu nyewa disini padahal murah" setelah sedari tadi diam Yoga pun ikut nimbrung
"Mungkin mereka ngira harganya mahal soalnya kan ni rumah lumayan bagus" Joshua menjawab pertanyaan Yoga karena yang lain sedang fokus menonton
Yoga hanya mengangguk merasa jawaban yang diberikan Joshua ini memang benar dan masuk akal
"Ehh btw lo semua udah ada yang ke kamar bawah deket tangga belum?" Tanya Naka
Semua nya kompak menggelengkan kepala karena memang mereka belum pernah,kunci kamarnya saja di pegang oleh Busuk. Mungkin?
"Kenapa emang nya?" Tanya Toni
"Nanya doang sih" ucap Naka tanpa menoleh kearah Toni
Mengingat akan ada penghuni baru mereka jadi ingat waktu pertama kali mereka datang ke rumah ini
Toni yang pertama kali menginjakkan kaki nya disana lalu disusul oleh Surya kemudian Naka lalu Johan,Joshua,Johnny
Johan,Joshua dan Johnny datang bersamaan Naka sempat mengira kalo mereka ini kembar tiga karena nama depannya Jo semua tapi wajahnya sangat tidak mirip
Setelah ketiga orang itu datanglah Yoga,Sandi lalu Vino dan Jimmi yang datang bersama
Vino dan Jimmi memang sudah saling mengenal sejak SMA sampai kuliah sekarang mereka masih bersama
Para bujang ini sekarang sedang kuliah semester akhir kalo kata Vino " sedang pusing pusingnya mengurus skripsi dan mikirin gimana kalo nanti ditolak dosen" begitu katanya
Soal uang untuk membayar sewa? Sebagian dari mereka memliki orang tua yang mampu dan mempunyai perusahaan sendiri namun ada juga yang membayar dengan hasil kerja kerasnya sendiri karena orang tuanya tidak bekerja kantoran dan mempunyai hasil pas pasan
Tak semuanya menikmati harta orangtua ada juga yang memilih untuk kerja part time walau orangtuanya terbilang mampu dan berkecukupan seperti Joshua alih alih menikmati harta orang tua Joshua lebih memilih untuk hidup dengan hasil keringatnya sendiri jika dirasa butuh tambahan baru ia akan mengambil uang yang selalu ayahnya beri
Semuanya memiliki cara yang berbeda beda dalam menghasilkan uang contohnya Naka yang bisa menghasilkan uang karena menjual koleksi videonya. Naka selalu dapat teguran dari Joshua karena caranya menghasilkan uang sangat luar biasa
Dan masih ada lagi penghuni lainnya yang menghasilkan uang dengan caranya sendiri
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah 95; 95L
Mystery / ThrillerTentang keseharian dan kegabutan para bujang penghuni kamar sampai akhirnya semua berubah setelah kedatangan penghuni baru. Sebagian sifat asli penghuni rumah terlihat, ada yang saling menuduh ada juga yang saling membunuh Cast : 95L 📌📌📌 -Harsh W...